Pengetahuan

10 Cara Mengatur Manajemen Keuangan Perusahaan Konstruksi

Manajemen keuangan sangat penting bagi suatu perusahaan termasuk bidang konstruksi. Lalu, bagaimana cara mengelola manajemen keuangan perusahaan konstruksi?

Nuril Hidayah23 Juni 2022

Industri konstruksi sudah berkembang pesat di Indonesia. Industri ini menyediakan kebutuhan infrastruktur bagi masyarakat. Selain mengatur sisi technical, perusahaan konstruksi juga mengatur manajemen keuangan demi keberlangsungan perusahaan . 

Melalui manajemen keuangan yang baik, perusahaan dapat menentukan beberapa keputusan. Anda bisa menerapkan cara mengatur keuangan perusahaan dengan berbagai cara yang ada. Berikut beberapa cara mengatur keuangan untuk perusahaan industri. 

1. Atur rencana keuangan perusahaan

Mengatur keuangan perusahaan diperlukan sejak awal perusahaan melakukan aktivitas usaha. Perencanaan bisnis membantu Anda menyusun budget, jadwal hingga operasional perusahaan agar mencapai kinerja keuangan bisnis Anda.

Perencanaan keuangan juga mengatur stratregi bisnis seperti kondisi di lapangan maupun administrasi. Serta mengantisipasi segala risiko keuangan perusahaan. 

2. Atur jadwal pembayaran keuangan

Mengelola pembayaran tentu harus memiliki jadwal. Kepentingan jadwal pembayaran keuangan ini diperlukan untuk berbagai hal. Untuk klien, Jadwal pembayaran dibuat unutk memastikan kontrak kesepakatan serta jaminan kepastian pembayaran demi kelancaran arus keuangan. 

Pencatatan penjualan dan penagihan memudahkan Anda untuk mengelola keuangan perusahaan setiap periode. 

3. Menguasai arus kas usaha

Arus kas atau cash flow menunjukkan jumlah pemasukan dan pengeluaran dalam periode tertentu. Perusahaan industri harus menguasai arus kas untuk keberlangsungan usaha.

Arus kas keuangan bisnis memiliki cash basis dan accural basis. Biasanya, laporan ini meliputi jumlah kas yang diterima.

Contoh komponen yang terdapat pada laporan arus kas yaitu investasi tunai dan pendapatan tunai, dan jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan.

4. Jangan melupakan pajak usaha

Pajak merupakan kewajiban yang harus dibayar bagi wajib pajak, termasuk bagi pengusaha. Perusahaan diwajibkan membayar pajak untuk setiap periode. Perencanaan pajak diperlukan agar perusahaan mampu mengantisipasi serta mengatur keuangan dalam perusahaan.

Tanpa perencanaan pajak yang baik, bisnis Anda berisiko pada pembubaran usaha. Pembayaran pajak usaha dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi melalui aplikasi pajak online

5. Tagihan di muka

Hindari penggunaan dana perusahaan untuk menjalankan proyek. Usahakan dalam perjanjian kontrak tagihan dilakukan di awal. Hal ini dilakukan agar klien lebih banyak menanggung resiko keuangan, bukan kontraktor.

Kesepakatan semacam ini menghindari Anda dari resiko keuangan yang buruk. Anda dapat memanfaatkan pembayaran yang diterima untuk menyusun susunan rencana kerja. 

6. Hindari underbilling

Penagihan kurang atau underbilling merupakan salah satu risiko yang sangat umum terjadi di sektor industri konstruksi. Apabila terjadi underbilling, artinya Anda dibayar lebih kecil daripada yang seharusnya atas proyek yang dijalankan.

Biasanya, risiko ini timbul apabila pengajuan untuk belanja material hingga upah pekerja disetujui sebelum Anda menagih klien. Oleh karenanya, selalu cermat dalam menyusun pengajuan dan menganggarkan kebutuhan proyek agar terhindari dari underbilling. 

7. Perencanaan penggunaan material

Bahan material sangat penting bagi perusahaan konstruksi. Oleh karenanya, perencanaan kebutuhan material dilakukan dengan cermat. 

Di samping itu, material yang telah dibeli pun harus digunakan sesuai kebutuhan agar tidak kehabisan material selama pengerjaan proyek. Bahan material konstruksi perlu dikirmkan tepat waktu agar tidak memengaruhi keuangan perusahaan. 

8. Kelola keuangan untuk pekerja

Pekerja merupakan sumber daya yang sangat penting. Perusahaan harus melihat benefit yang diberikan pekerja agar mampu mengerjakan tugas tepat waktu.

Pengelolaan keuangan untuk pekerja perlu dimasukkan dalam  laporan keuangan perusahaan untuk kenyamanan pekerja. 

9. Memiliki dana darurat

Peristiwa tak terduga dapat terjadi dalam bisnis, termasuk dalam pengerjaan proyek konstruksi. Apalagi, sektor konstruksi rentan mengalami hal-hal tak terduga. Sewaqktu-waktu dapat terjadi perubahan secara mendadak. 

Meski demikian, potensi risiko tak terduga masih lebih luas. Karena itulah, perusahaan konstruksi wajib menganggarkan dana darurat guna menghadapi situasi tersebut.

10. Sistem akuntansi perusahaan

Sistem akuntansi terdiri dari catatan transaksi keuangan. Tujuannya untuk rekaman, mengkategorikan, menganalisis dan melaporkan informasi manajemen keuangan yang tepat waktu.

Perusahaan konstruksi juga membutuhkan sistem akuntansi untuk mengelola keuangan perusahaan dari berbagai sektor. Sistem akuntansi dapat dilakukan dengan mudah dan efisien melalui software akuntansi terbaik

Nah, itulah beberapa cara mengatur keuangan bagi perusahaan konstruksi. Anda dapat mengaplikasikan cara-cara tersebut untuk mengelola keuangan perusahaan Anda. 

Share:

0 Komentar