November tahun lalu, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada penggunaan internet di dunia, secara terbuka mengadakan sebuah acara bernama The Internet Society International (ISOC). Ada yang spesial dalam acara bergengsi tersebut (penghargaan Jonathan B. Postel Service Award) memberikan penghargaan kepada Bapak Onno Widodo Purbo, selaku pakar teknologi informasi (TI) Indonesia.

Menurut Bapak Purbo, ia tak menyangka bisa menerima penghargaan tertinggi dan tak ternilai yang diberikan oleh The Internet Society International kepada Indonesia. Menerima penghargaan tertinggi di bidang internet dunia sejak tahun 1999 yang dinamai sesuai dengan tokoh komunitas dunia maya legendaris yaitu Jonathan B. Postel, Purbo dianggap telah melakukan kontribusi terhadap komunitas internet di Indonesia dengan menjadi tokoh yang vokal terhadap demokratisasi internet untuk seluruh penduduk Indonesia, terutama di daerah pedesaan.

Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Johnny G. Plate memberikan ucapan selamat kepada Purbo. Menkominfo RI berharap penghargaan tersebut dapat menjadi batu loncatan sekaligus inspirasi bagi generasi muda untuk mengembangkan internet di Indonesia.

Johnny G. Plate menuturkan, "Kontribusi Pak Purbo pada sektor digital sangat berharga dan pencapaian ini menjadi tanda dan teladannya bagi orang lain. Inisiatifnya terhadap akses internet dan jaringan komunitas telah mengusung gagasan untuk internet yang terjangkau dan mudah diakses di seluruh daerah di Indonesia.

"Saya yakin penghargaan ini akan menginspirasi banyak orang untuk berinovasi dan mengikuti langkahnya serta mengatasi tantangan di komunitas mereka terutama dalam meningkatkan digitalisasi." Ujar Menteri Komunikasi dan Informatika.

1. Internet Lebih Humanis di Kalangan Masyarakat

Dilansir oleh akun twitter Internet Society, Purbo punya cara tersendiri untuk menyebarkan pengetahuan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang internet, terutama penduduk yang tinggal di daerah terpencil seperti pedesaan. Salah satu caranya adalah dengan melibatkan masyarakat, bukan melalui coding atau menyetel antena, tetapi dengan membagikan pengetahuan lewat internet.

"Para ilmuwan lain, mereka sangat saintifik, memecahkan masalah internet dengan pembelajaran coding atau antena, dan dengan produk sejenisnya. Pendekatan saya lebih manusiawi. Kebanyakan teknisi memperkenalkan produk mereka, saya lebih ingin membagikan pengetahuan." Ujar Purbo.

2. Media Sosial Menjadi Kelas Efektif

Purbo yang telah memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keahlian untuk membangun jaringan dan membuka akses internet bagi rakyat Indonesia, seperti membagikan ilmunya melalui media sosial. Mengingat media sosial merupakan salah satu sarana komunikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.

"Saya menggunakan media sosial sebagai (ruang) kelas besar dan gratis. Proses pemberdayaan yang efektif dan efisien tidak mungkin dilakukan dengan mekanisme lama, seperti menyewa ruangan atau gedung dengan event organizer (EO) yang profesional. Saat ini, misalnya, ribuan penonton dapat dengan mudah melihat video saya di Youtube." ujar Purbo.

3. Jumlah Anak Didik Purbo Mencapai 40.000 Orang

Hampir 700.000 follower di media sosial nya, Purbo menjangkau audiens yang sangat besar. Setiap hari, ia rajin mengunggah beberapa video pelajaran mengenai internet yang dapat di akses oleh semua orang di kanal resminya, "Onno Center" atau akun twitter nya @onnowpurbo.

"Setiap hari, saya mem-posting rata-rata tiga video berdurasi 10 menit, menjawab sekitar 20 hingga 30 pertanyaan di Youtube dan lima hingga 10 pertanyaan di Twitter. Sangat interaktif dan tidak membuang waktu. Mereka mengajukan pertanyaan dan saya menjawab." ujar Purbo.

Selain itu ia terlibat dalam memberikan layanan e-learning gratis dan terbesar di Indonesia yang telah menggelar lebih dari 700 kursus kepada hampir 40.000 peserta dan melatih lebih dari 8.000 guru tentang pengoperasian e-learning.

4. Kiprah Purbo Dalam Perkembangan Internet di Indonesia

Purbo terkenal karena telah merintis bidang internet di Indonesia. Hal tersebut dilakukan melalui penggunaan teknologi nirkabel dan voice over internet protocol (VOIP) yang canggih. Kemudian, ia juga memperjuangkan deregulasi frekuensi Wifi dan memperkenalkan warung internet (warnet), jaringan RT-RW-Net dan jaringan seluler komunitas ke Indonesia.

Selain itu, Purbo yang memprakarsai koneksi internet pertama di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menggunakannya untuk membangun jaringan pendidikan pertama di Indonesia. Ia pun mengatur jaringan telepon komunitas pertama melalui internet dan memimpin pengenalan kembali mata pelajaran "Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)" ke dalam kurikulum sekolah menengah di Indonesia.

5. Wok Bolic wifi versi Purbo

Purbo melakukan program pemetaan dalam memantau kecepatan koneksi dan mendorong sinyal dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan mesin dasar yang dipasang di rumah-rumah tertentu di satu desa. sinyal itu nantinya bisa menjangkau jarak yang amat jauh, bahkan lebih dari 300 km. Selain itu, Purbo telah menciptakan antena wifi dengan wajan (wok) dan kaleng. Sehingga, sinyal radio dapat diperkuat hingga 1 km. Purbo menjelaskan bahwa wajan dan kaleng bekerja ibarat antena parabola hingga sinyal radio yang mampu menjangkau 4 km dan penemuan nya diberi nama wok bolic.

"Saya berterimakasih kepada teman-teman di komunitas atas ide kaleng dan wokbolic. Ini semua adalah hasil dari diskusi intensif berbulan-bulan untuk menemukan teknologi internet nirkabel dengan harga terangkau." kata Purbo.