Pengetahuan

Membedah Monster dengan Spesifikasi Ekstrem Hoonicorn RTR V2 Ken Block

Hoonicorn V2 dalam balutan bodi Ford Mustang 1965 yang dimodifikasi secara radikal

Ade Apristiawan2 Juni 2025

Hoonicorn bukan sekadar mobil modifikasi. Ia adalah perwujudan dari imajinasi liar seorang pembalap sekaligus seniman otomotif bernama Ken Block. Mobil ini lahir dari kolaborasi unik antara Block dan RTR (Ready to Rock), rumah modifikasi milik Vaughn Gittin Jr. Basis yang digunakan adalah Ford Mustang 1965, namun hampir tidak ada lagi bagian yang tersisa dari versi aslinya.

Setiap lekuk bodi, suspensi, drivetrain, hingga detail sistem pembakaran dirombak total untuk mengejar satu tujuan: menciptakan mobil paling liar di dunia untuk drifting dan aksi ekstrem. Prosesnya memakan waktu panjang, melibatkan puluhan insinyur dan teknisi terbaik.

Hoonicorn V1 menjadi mobil utama dalam video Gymkhana 7, tetapi itu baru permulaan. Versi V2 kemudian dikembangkan untuk menciptakan pengalaman berkendara yang jauh lebih buas dan ekstrem. Penambahan twin turbo dan sistem injeksi metanol menjadikan mobil ini tidak hanya brutal dalam tampilan, tetapi juga dalam performa. Proyek ini bukan hanya tentang kecepatan, tapi tentang menciptakan ikon budaya otomotif baru.

Mesin V8 Ganas Twin Turbo

Di balik kap mesin Hoonicorn V2 tersembunyi kekuatan besar. Mesin V8 Roush Yates 6.7 liter menjadi basis utamanya. Mesin ini awalnya dirancang untuk balap NASCAR, sehingga sudah memiliki fondasi performa tinggi. Namun, tidak berhenti di situ. Tim Hoonigan menambahkan dua turbocharger Garrett yang dipasang secara terbuka di kedua sisi kap mesin, memberikan tampilan mengintimidasi sekaligus mendongkrak tenaga hingga mencapai 1400 tenaga kuda.

Sistem pembakaran metanol dipilih karena lebih tahan panas dan mampu menghasilkan tenaga lebih besar tanpa risiko detonasi. Yang menarik, tidak digunakan intercooler seperti pada sistem turbo konvensional. Hal ini dimungkinkan karena sifat metanol yang sekaligus mendinginkan campuran udara dan bahan bakar. Kombinasi ini memberikan respons instan pada throttle dan membuat Hoonicorn begitu eksplosif saat diajak akselerasi.

Dengan konfigurasi seperti ini, Hoonicorn dapat melesat dari diam ke 100 km/jam dalam waktu sekitar 1,8 detik. Tenaga yang sedemikian besar membuat ban belakang dengan mudah kehilangan traksi bahkan saat di gigi tiga. Suara mesin yang dihasilkan pun bukan sekadar keras, tetapi menyerupai raungan petir yang keluar dari lorong kemarahan. Tiap kali throttle disentuh, mobil ini bergetar, meledak-ledak, dan memuntahkan asap serta api dari knalpotnya.

Sistem Penggerak Semua Roda Rasa Drift King

Salah satu keunggulan utama Hoonicorn adalah sistem all-wheel drive (AWD) yang sepenuhnya dikembangkan untuk kebutuhan drifting. Sistem ini bukan AWD biasa seperti pada mobil sport produksi massal. Distribusi torsi antara depan dan belakang dapat diatur dengan sangat presisi, memungkinkan Ken Block mengatur arah mobil dalam berbagai sudut drifting yang ekstrem. Keunggulan AWD pada Hoonicorn bukan hanya untuk traksi, tetapi untuk kendali penuh saat bermanuver cepat di lintasan sempit seperti pada arena Gymkhana.

Lebih dari itu, sistem ini memungkinkan transisi antara kecepatan tinggi, tikungan tajam, dan permukaan jalan berbeda tanpa kehilangan momentum. Ini sangat krusial dalam aksi Gymkhana, di mana setiap detik dihitung dan setiap sudut adalah potensi bahaya.

Berkat AWD yang disetel khusus ini, Ken Block dapat melakukan manuver "donut" di sekitar objek sempit dengan kecepatan tinggi, bahkan di atas permukaan licin atau tidak rata. Teknologi AWD ini tidak hanya berbasis mekanis, tapi juga elektronik, dengan pengaturan kontrol torsi via ECU canggih.

Suspensi dan Ban Penjinak Asap

Tenaga besar tentu harus diimbangi dengan sistem suspensi dan ban yang mampu mengatasi gaya ekstrem saat berkendara. Hoonicorn menggunakan suspensi independen custom dengan travel panjang dan setup geometri khusus untuk drifting.

Setiap komponen dibuat dari material balap berkualitas tinggi seperti aluminium billet dan baja ringan berkekuatan tinggi. Sistem ini mengadopsi pengaturan double wishbone dan coilover yang dikembangkan oleh tim Hoonigan bersama spesialis suspensi kompetisi.

Sementara itu, ban Toyo Proxes R888R menjadi pilihan utama karena mampu memberikan grip optimal sekaligus daya tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan yang intens. Ukuran ban yang lebar juga memberikan permukaan kontak yang luas, meningkatkan kemampuan menikung dengan presisi. Ban ini juga mampu bertahan dari tekanan lateral dan gaya putaran ekstrem yang terjadi saat mobil melakukan slide panjang atau burnout.

Rangka Baja & Serat Karbon

Tubuh Hoonicorn dibentuk dengan keseimbangan antara kekuatan dan keringanan. Struktur rangka tubular berbahan krom-molibdenum (chromoly) menjadi tulang punggung utama, memberikan kekakuan maksimal sekaligus melindungi pengemudi saat terjadi benturan.

Seluruh panel bodi dibentuk dari serat karbon, sebuah material ringan namun sangat kuat. Bobot kendaraan diatur agar distribusi beratnya seimbang antara depan dan belakang. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan saat bermanuver ekstrem.

Desain agresif dengan fender melebar, spoiler belakang besar, serta diffuser bawah membuat mobil ini tidak hanya cepat tetapi juga stabil pada kecepatan tinggi. Serat karbon juga memberi keuntungan visual—tampilan mobil ini seperti pesawat jet darat yang siap menerjang segala hal yang menghadang. Tidak ada garis desain yang dibuat asal-asalan. Semuanya dihitung secara aerodinamis dan fungsional.

Kabin Bukan untuk Penumpang Biasa

Masuk ke dalam kabin Hoonicorn, kita seakan dibawa masuk ke dalam kokpit pesawat tempur. Interiornya sepenuhnya didesain untuk keperluan balap. Tidak ada sistem hiburan, tidak ada AC, dan tidak ada kemewahan. Hanya ada satu jok balap Recaro, sabuk pengaman lima titik, dan setir quick-release. Panel dashboard dirancang minimalis namun fungsional, dilengkapi dengan layar digital yang menampilkan data mesin secara real-time.

Di samping pengemudi, terdapat sistem pemadam kebakaran otomatis, saklar kontrol arus utama, dan tuas-tuas kontrol lainnya. Semua perangkat keselamatan dirancang dengan standar FIA. Bahkan helm yang digunakan pun sudah disambungkan dengan sistem komunikasi dan pendinginan, memastikan Ken Block dapat bertahan di suhu ekstrem saat merekam video selama berjam-jam.

Sistem Intake & Exhaust Anti-Kompetitor

Dua turbocharger Garrett yang terpasang di luar kap mesin bukan hanya elemen desain. Turbo ini langsung menghisap udara luar tanpa perantara filter udara konvensional, memberikan respons super cepat. Karena menggunakan bahan bakar metanol, maka potensi kerusakan akibat partikel debu jauh lebih kecil dibandingkan dengan sistem bahan bakar biasa.

Sistem pembuangan dibuat straight-pipe tanpa peredam suara. Hasilnya adalah ledakan suara yang keras, semburan api dari knalpot, dan efek suara tembakan saat deselerasi. Suara Hoonicorn bukan sekadar bunyi mesin, tetapi sudah seperti instrumen orkestra chaos yang ditata untuk menghibur penonton. Setiap semburan api dari knalpot menjadi bagian dari pertunjukan visual dan audio yang mengguncang dada siapa pun yang menyaksikannya.

Kontrol di Ujung Jemari: Sistem Rem dan Handling Agresif

Untuk mengendalikan monster bertenaga 1400 HP tentu dibutuhkan sistem pengereman dan handling tingkat tinggi. Hoonicorn dibekali rem balap dari Wilwood dengan kaliper enam piston di setiap roda, memberikan daya cengkeram maksimal. Sistem rem tangan hidrolik menjadi senjata utama saat melakukan drifting tajam.

Dengan menarik tuas rem tangan, Ken Block bisa mengunci roda belakang dan mengubah arah mobil dalam sekejap. Sistem kemudi responsif dengan rasio quick steering membuat Hoonicorn bisa berpindah arah secara presisi, bahkan di ruang sempit. Power steering elektrik membuat gerakan setir tetap ringan namun memberikan feedback maksimal. Kontrol total berada di ujung jemari sang pengendara.

Tidak untuk Jalan Raya: Mobil Sirkus Berotot

Hoonicorn V2 tidak pernah dirancang untuk digunakan di jalan umum. Tenaga yang terlalu besar, sistem pembuangan bebas emisi, dan kebisingan ekstrem membuatnya tidak lolos standar jalan raya. Mobil ini murni dibangun untuk pertunjukan, video aksi, dan event drifting khusus.

Dalam hal ini, Hoonicorn lebih mirip dengan mobil F1 atau kendaraan reli khusus WRC yang digunakan di trek tertutup. Namun justru karena ekstremitasnya inilah Hoonicorn menjadi simbol dari apa yang mungkin dicapai jika batasan legal dan teknis dilepas sepenuhnya. Mobil ini menjadi panggung berjalan bagi kejeniusan dan kegilaan seorang Ken Block. Ia menjadi ikon visual yang menyatu dengan sejarah modifikasi ekstrem.

Warisan Sang Legenda: Ketika Mesin, Asap, dan Aksi Bersatu

Hoonicorn bukan hanya sekadar kendaraan, ia adalah simbol semangat kreatif tanpa batas. Di tangan Ken Block, mobil ini bukan hanya alat transportasi, tetapi instrumen seni kecepatan. Setiap aksinya di video Gymkhana menciptakan gelombang kekaguman dan inspirasi di seluruh dunia.

Hoonicorn berhasil membuktikan bahwa dengan ide besar, kerja sama teknikal, dan keberanian untuk melampaui batas, sebuah mobil bisa menjadi legenda. Meskipun Ken Block telah berpulang, warisan yang ia tinggalkan melalui Hoonicorn akan terus dikenang sebagai tonggak sejarah dalam dunia otomotif modern. Mobil ini akan tetap melintasi layar-layar YouTube, membakar semangat generasi muda untuk berani bermimpi, berinovasi, dan memacu batas kemampuan.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait