Industri

Yuk Mengenal Produksi Kapal Mulai dari Merancang Hingga Siap Berlayar

Pasti masih banyak dari kita berpikir sebenarnya kapal dibangun itu bagaimana sih kenapa bentuknya seperti ini, kenapa besarnya seperti ini bahkan ada juga orang berpikir "buat kapal itu tidak usah sekolah, saya pun bisa". Itu salah, setelah baca ini

Baso Amirullah27 Juli 2021

Halooo Sobat Teknik kali ini kita akan membahas tentang kalian yang ingin lebih mengenal teknik perkapalan. Jadi Teknik Perkapalan itu cabang teknik yang mempelajari tentang proses produksi kapal mulai dari merancang hingga  mengoperasikan. Untuk kali ini kita hanya akan membahas sampai pada tahap peluncuran yah teman-teman.

Penentuan Ukuran Utama dan Koefisien Bentuk

GoogleImage.com

Hal yang paling pertama dilakukan oleh para perancang kapal adalah menentukan seberapa besar kapal yang akan dibuat. Penentuan besarnya kapal tentunya tergantung pada owner. Jadi owner akan memesan kapal biasanya dari kecepatan kapal, GT, DWT, Rute, ataupun jenis muatannya.

Untuk menentukan ini ada beberapa cara yaitu dengan metode kapal pembanding, regresi, trial and error dan yang pernah saya pelajari baru-baru ini adalah metode capasity approach. Sebelum kita lanjut mungkin ada baiknya kita tau apa perbedaan dari 4 metode diatas.

  1. Metode Kapal Pembanding,  ciri dari metode ini adalah menentukan ukuran kapal berdasarkan kapal yang sudah dibangun. Syarat dari metode ini adalah kapal yang diajadikan acuan harus memiliki kesamaan  yaitu DWT, stowage factor (jenis muatan) dan rute pelayaran. Maka dari itu jika, ketiga point tadi tidak sinkron dengan permintaan Owner, sebaiknya tidak menggunakan ini.
  2. Metode Regresi (Statistik), hampir mirip dengan metode pembanding tapi metode ini menggunakan banyak kapal. jadi data kapal itu akan dikumpulkan dan dibuat kesimpulan berdasarkan grafik. syarat metode ini hanya menggunakan kapal jenis yang sama.
  3. Metode Trial and Error, metode ini sangat berbeda dari sebelumnya. ukuran utama akan ditentukan sendiri dengan cara coba-coba hingga nanti memenuhi dengan evaluasi yang diinginkan.
  4. Metode Space and Capasity Approach, metode ini biasanya digunakan untuk jenis kapal-kapal penumpang yang memilki ketentuan khusus dalam pembuatan ruangan. Jadi dasara dari metode ini adalah besarnya space yang akan terpakai dalam kapal dan kapasitas perlengkapan penunjang penumpang.

Jadi nantinya akan diperoleh ukuran dan koefisien kapal seperti Panjang (LWL, LBP), Lebar, Tinggi, Sarat Air, Koefisen Blok, Koefisien Sarat Air, Koefisien Midship dan  lain sebagainya.

Pembuatan Rencana Garis Air

pembuatan rencana garis air
GoogleImage.com

Setelah mendapatkan Ukuran dan Koefisien kapal selanjutnya adalah membuat rencana garis atau biasa di sebut lines plan. Lines plan ini merupakan representasi bentuk kapal yang terdiri dari garis vertikal melintang (body plan), garis memanjang horizontal (water plan) dan garis memanjang vertikal (buttock plan).garis garis ini berfungsi sebagai acuan untuk membuat  general arragement kapal dan pembuatan konstruksinya.

Perhitungan Kemampuan Teknis Kapal

ilustrasi perhitungan kemampuan teknis kapal
GoogleImage.com

Sebelum melanjutkan ke proses perancangan selanjutnya terlebih dahulu rencana garis ini harus dievaluasi. Evaluasi itu berupa perhtungan Tahanan dan perhitungan Stabilitas awal. Tetapi yang paling penting adalah mengetahui besar tahanan yang akan terjadi jika kapal ini berlayar.

Perhitungan ini memeiliki peran penting untuk merancang propeller dan daya dorong kapal. Karena dengan Variabel itu kita bisa mengetahui berapa kecepatan kapal yang terjadi. Jika model lambung sudah dianggap telah sesuai dengan evaluasi tahanan maka model lambung ini siap untuk dibangun.

Perancangan General Arragement, Konstruksi dan Penggerak

Berdasarkan dari lines plan tadi akan dibuat rencana pembagian ruangan dan perlengkapan (general aarragement), profil dan plat konstruksi dalam kapal dan penggerak kapal (propeller dan main engine). Tentunya dalam pembuatan ini tidak sembarangan.

  1. (General Arragement) Untuk general arragement sendiri ada banyak standar yang harus dipenuhi mulai standar tangga, akomodasi, jendela, pintu-pintu dan masih banyak lagi perlengkapan lainnya termasuk juga desain sistem perpipaan dan kelistrikan.
    gambar general arragement
    GoogleImage.com

     

  2. (Konstruksi) Begitupun mengenai konstruksi, untuk standar konstruksi menggunakan aturan biro klasifikasi. Didunia ini ada banyak biro klasifikasi seperti, NK, GL, ABS, RINA dan salah satunya Indonesia yaitu BKI. Tentunya ini semua hanya akan dipelajari di sekolah perkapalan.
    ilustrasi kosntruksi kapal
    GoogleImage.com

     

  3. (Penggerak Kapal) Ada dua komponen utama penggerak kapal yaitu Propeller dan Main Engine. Perancangan ini tentunya berdasar dari aspek teknis kapal sebelumnya. Untuk pros desain dan metodenya mungkin kita akan bahas dilain kesempatan.
    ilustrasi penggerak kapal
    GoogleImage.com

     

Kegiatan Pembangunan Kapal

Dalam Proses pembangunan kapal yang sudah dirancang tadi ada beberapa tahapan yaitu:

Proses Fabrikasi Material

Material yang digunakan dalam pembangunan badan kapal yaitu profil dan pelat. Proses fabrikasi ini pembuatan profil-profil serta pelat-pelat sesuai dengan perancangan ukuran konstruksi rancangan. kegiatan fabrikasi ini berupa cutting (pemotongan), bending (pembengkokan) dan Fitting (penyambungan).

Sebagai contoh, untuk profil siku biasanya pembangun langsung memesan  tapi untuk megurangsi biaya dan peralatan tersedia pembangun hanya membengkokan plat yang sudah dipotong seuai ukuran menjadi 90 derajat. Berbeda dengan profil T, jika pemangun ingin fabrikasi sendiri maka proses pembuatan profil T yaitu dengan menyatukan dua pelat hingga penampangnya berbentuk T. Hasil-hasil fabrikasi ini berupa Profil-Profil, Pelat (kulit, sekat dan deck).

Perakitan (Assembly)

ilustrasi perakitan kapal

Perakitan ini adalah proses penyatuan semua hasil-hasil fabrikasi tadi menjadi satu kapal utuh. Proses Assembly yang sering digunakan oleh hampir semua perusahaan pembangsunan kapal adalah metode blok. Dalam metode blok ada beberapa metode lagi yang mungkin akan saya bahas selanjutnya.

Metode blok ini adalah merakit kapal dengan cara membagi badan kapal menjadi beberapa bagian (blok). Nah, hasil fabrikasi tadi akan dibuat menjadi sebuah blok kapal yang nantinya blok ini lah yang akan disambung menjadi sebuah kapal dengan istilah erection.

Pemasangan Instalasi dan Pengecatan

pemasangan instalasi dan pengecatan kapal
GoogleImage.com

Setelah kapal sudah menjadi utuh, proses selanjutnya adalah penginstalasian sistem perpipaan dan sistem kelistrikan serta melakukan pengecatan. Untuk ketiga pekerjaan ini bisa dilakukan bersamaan supaya pengerjaannya lebih cepat, tetapi yang paling utama haru diselesaikan adalah proses pengecatan bagian lambug. Karena pengecatan lambung memiliki standar yang harus diikuti.

Peluncuran Kapal

Proses peluncuran kapal
GoogleImage.com

Kapal yang sudah utuh dan telah selesai pengintalasiannya maka kapal tersebut akan diapungkan ke laut atau kolam dermaga. Alat peluncuran kapal ini ada beberapa seperti air bag (balon) dan slip way, bahkan ada juga menggunakan crane jika itu kapal-kepal kecil. tentunya kapal ini tidak diluncurkan sembarangan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti sudut landasan,gesekan landasan dan kedalaman dermaga. Jika kapal telah meluncur dan mengapung dengan baik maka selanjutnya adalah melakukan ujicoba kelayakan berlayar.

 

Ada catatan yang harus saya sampaikan bahwa proses di atas merupakan proses pembuatan kapal secara umum, akan tetapi setiap perusahaan pembangunan kapal memiliki prosedur dan metodenya sendiri. jadi untuk lebih mengerti tentang industri perkapalan, maka jadilah bagian dari teknik perkapalan.

Mungkin hanya itu ilmu yang bisa saya bagi kali ini, semoga bermanfaat.

 

 

Share:

0 Komentar