Teknologi

Mekanisme Sistem Kerja Deluge Valve Pada Area Industri Proses

Deluge valve adalah katup dengan mekanisme yang dapat mengirim sejumlah besar air ke area berpotensi terjadi-nya kebakaran. Pada sektor industri, mekanisme ini langsung terintegrasi ke titik lokasi yang berpotensi sebagai unit pemadam kebakaran.

chandra syah putra25 Maret 2022

Deluge valve adalah mekanisme set-up yang dapat mengirim air ke area yang cukup luas dalam waktu singkat. Oleh karena itu, perangkat ini menjadi salah satu bagian dari unit pemadam kebakaran (fire protection).

Deluge valve menjadi perangkat proteksi yang tidak bisa lepas dari rangkaian mekanisme keselamatan kebakaran. Sebab pada kondisi operasi normal, pipa-pipa proteksi kebakaran sebagian besar tetap dibiarkan kosong. Namun apabila terjadi kebakaran, sistem deluge valve akan langsung menyuplai air ke dalam pipa untuk memadamkan api.

Deluge valve sering di integrasikan ke area yang mudah terbakar seperti trafo, conveyor, tangki penyimpanan bahan mudah terbakar, dan landasan pesawat terbang. Hal ini bertujuan untuk memadamkan api sekaligus mencegah keruntuhan struktural.

Khusus untuk trafo, penyimpanan bahan kimia, dan area yang tidak boleh dipadamkan dengan air, deluge valve menyalurkan fire foam dalam jumlah yang sangat besar. Pergantian unsur pemadaman tersebut dilakukan untuk mencegah ledakan, atau sengatan listrik.

Sistem kerja deluge valve

Deluge valve pada dasarnya adalah katup diafragma pelepasan cepat yang terdiri dari tiga kamar utama. Saat dalam kondisi set (diam), maka tiga chamber saling terisolasi satu sama lain. Pengisolasian dilakukan oleh diafragma yang membuat posisi clapper dan seat seal dalam kondisi tertutup.

Namun apabila sedang digunakan, maka posisi clapper dan seat seal berubah menjadi dua kamar yang saling bergabung. Ruang ketiga adalah ruang yang membantu membuka atau menutup katup. Ruang ini juga disebut sebagai ruang atas atau priming.

Pada saat kondisi set, aliran air tetap ada di dalam primary chamber namun tidak mengalir melalui outlet chamber, melainkan dialirkan ke bypass melalui bypass line. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga tekanan air di ruang utama. Dampaknya deluge valve tetap berada pada posisi standby dan siap digunakan dalam kondisi darurat.

Pada pengoperasian otomatis, seluruh mekanisme dikontrol oleh solenoida, baik untuk membuka bypass dan mengangkat diafragma supaya air mengalir menuju outlet distribusi. Sedangkan pada pengoperasian manual deluge valve dioperasikan dengan kunci tuas.

Mekanisme kerja deluge valve

Mekanisme deluge valve terdiri dari detektor untuk mendeteksi perubahan suhu pada area proses. Selain detector panas, terpasang pula sensor asap atau sensor nyala api.

Sinyal yang dikirimkan oleh detektor dan sensor langsung masuk ke panel kontrol. Ini membuat deluge valve beraksi dan langsung mengirimkan air ke area yang membutuhkan. Saat api sudah padam, maka deluge valve akan kembali ke posisi standby.

Kelebihan sistem deluge valve

  • Proses transfer air akan lebih mudah dan efisien untuk pemadaman air.
  • Respon penanganan lebih cepat untuk kondisi emergency.
  • Pengadaan unit lebih murah.

Kekurangan sistem deluge valve

Membutuhkan reservoir yang besar untuk diintegrasikan ke area pemadaman, dan air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan lain.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait