Opini

Dekarbonisasi: Indonesia Bebas Karbon 2050 Mendatang

Dekarbonisasi menjadi langkah, untuk Indonesia lebih bersih dan bebas polusi

Herlinda Fifiana7 Januari 2022

Apa Itu Dekarbonisasi?

Kalian pernah mendengar istilah dekarbonisasi? Mungkin istilah dekarbonisasi masih sangat asing bagi beberapa Sobat Teknik. Menurut KBBI, dekarbonisasi merupakan adalah membuang karbon dari suatu senyawa, baja atau sistem.

Secara luas, dekarbonisasi adalah proses menghilangkan atau mengurangi keluaran emisi karbon dioksida dari kendaraan bermotor, atau proses pembakaran batu bara. Lalu, apa dampak dekarbonisasi bagi Indonesia dan lingkungan?

Adanya dekarbonisasi, maka industri ketenagalistrikan akan mengalami perubahan. Dari yang semula menggunakan energi fosil, mulai beralih ke energi baru terbarukan. Wujud energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air, tenaga arus laut, dan sebagainya.

Langkah-langkah dekarbonisasi

Beberapa langkah Indonesia untuk ikut andil dalam dekarbonisasi antara lain :

1. Menggunakan renewable energy (energi baru terbarukan)

Salah satu proyek EBT yang sedang dilakukan pemerintah adalah membangun PLTS untuk skala industri maupun rumahan. Untuk PLTS skala besar, saat ini Indonesia memiliki PLTS terapung terbesar di Asia, yakni PLTS Cirata.

PLTS Cirata memiliki kapasitas sebesar 1000 MW. Sedangkan untuk skala rumahan, saat ini konsumen dapat memenuhi kebutuhan listriknya secara mandiri. Caranya dengan meletakkan Solar PV yang diletakkan di rooftop.

2. Menggunakan EV (Electric Vehicle)

Electric Vehicle

Nampaknya, Indonesia cukup serius untuk gerakan dekarbonisasi. Selain beralih ke renewable energy, Indonesia juga bersiap menggunakan EV atau kendaraan listrik. Yang nantinya akan menggantikan kendaraan konvensional yang notabene masih menggunakan bahan bakar fosil.

Munculnya kendaraan listrik menjadi lifestyle baru bagi konsumen. Dan diperkirakan, kendaraan listrik akan menggantikan kendaraan bensin 10-30 tahun ke depan.

Apakah Perusahaan Listrik Rugi?

Bagi produsen listrik, dua hal di atas tentu bertolak belakang. Dengan berkembangnya trend energi baru terbarukan, cara otomatis pihak produsen listrik akan rugi. Kenapa rugi?. Karena konsumen mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik secara mandiri. Yang awalnya bergantung pada perusahaan listrik, mulai pindah ke PV.  

Kondisi lain, yakni munculnya electric vehicle. Telah menjadi trend baru bagi masyarakat Indonesia, yang jadi udara segar bagi perusahaan listrik. Melihat kondisi tersebut, perusahaan listrik punya peluang untuk eksis di bidang penyedia kelistrikan.

Strategi Perusahaan Listrik

Melihat peluang di atas, perusahaan listrik memasang strategi  dan mengambil beberapa peran penting. Yakni beradaptasi ke market yang baru.

Beradaptasi ke market yang baru adalah pindah dari energi fosil dan minyak bumi menuju energi terbarukan. Beberapa peluang yang diambil perusahaan listrik adalah

1. Menawarkan clean & renewable energy

Untuk menyediakan listrik rendah karbon atau bebas karbon, perusahan listrik perlu membuka bisnis baru. Produk utamanya berupa solar PV, baterai sebagai energy storage bahkan penyedia plant

2. Penyedia layanan

Menyediakan layanan seperti pemasangan solar PV, konsultasi, maintenance, dll                                                                            

3. Bergabung di pasar EV (Electric Vehicle)

Pasar yang tumbuh dengan pesat, kedepannya adalah pasar kendaraan listrik. Perusahaan listrik mengambil peran sebagai produsen, yakni penyedia infrastruktur, teknologi maupun layanan

Kesimpulan

Kesimpulannya adalah Solar PV, Electric Vehicle, Energy Storage, akan membuat landscape kelistrikan berubah. Perusahaan listrik akan mengembangkan bisnis dengan lini-lini baru sesuai dengan permintaan pasar. Dampak positif yang paling dirasakan bagi masyarakat indonesia adalah

  1. Menciptakan Indonesia yang sustainable, karena tidak menggunakan bahan bakar fosil
  2. Lebih smart, karena menggunakan teknologi smart system dan semua terintegrasi
  3. Clean, karena tanpa polusi dan carbon free untuk masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.

Gimana nih, sobat ? sudah siap, menyambut Indonesia bebas karbon beberapa tahun kedepan?

Share:

0 Komentar