Pengetahuan

5 Jenis Baterai yang Digunakan di Dunia Serta Kelebihan dan Kekurangannya

Kenali 5 jenis baterai yang paling banyak digunakan di dunia — dari alkaline hingga solid-state. Pelajari kelebihan dan kekurangannya sebelum memilih baterai terbaik untuk kebutuhan Anda

Irfan Naufal Marwan24 Oktober 2025

Baterai merupakan salah satu penemuan paling penting dalam sejarah teknologi modern. Mulai dari jam tangan, ponsel, hingga mobil listrik, semuanya bergantung pada sumber energi portabel ini.

Seiring berkembangnya zaman, jenis dan teknologi baterai pun mengalami banyak evolusi. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Berikut ini adalah lima jenis baterai yang paling banyak digunakan di dunia beserta karakteristiknya.

1. Baterai Alkaline

 

Baterai alkaline adalah jenis baterai sekali pakai yang paling umum digunakan pada perangkat rumah tangga seperti remote TV, mainan anak, dan jam dinding. Baterai ini bekerja melalui reaksi kimia antara seng (Zn) dan mangan dioksida (MnO₂).

Kelebihan:

  • Memiliki masa simpan yang panjang (bisa bertahan hingga 10 tahun dalam kondisi belum digunakan).
  • Harga terjangkau dan mudah ditemukan di pasaran.
  • Tahan bocor dan memiliki performa stabil untuk penggunaan ringan hingga sedang.

Kekurangan:

  • Tidak dapat diisi ulang, sehingga menambah limbah baterai.
  • Kinerja menurun cepat jika digunakan pada perangkat berdaya tinggi seperti kamera digital.
  • Mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar.
 

2. Baterai Lithium-Ion (Li-Ion)

Baterai jenis ini paling populer pada perangkat modern seperti smartphone, laptop, hingga mobil listrik. Teknologi lithium-ion memanfaatkan pergerakan ion litium antara elektroda positif dan negatif untuk menghasilkan energi listrik.

Kelebihan:

  • Daya tahan tinggi dan bisa diisi ulang ratusan kali.
  • Kepadatan energi besar, artinya mampu menyimpan energi lebih banyak dalam ukuran yang kecil.
  • Ringan dan efisien, cocok untuk perangkat portabel.

Kekurangan:

  • Harga relatif mahal dibandingkan baterai konvensional.
  • Rentan terhadap overheating jika tidak memiliki sistem pengaman yang baik.
  • Umur pakai terbatas, karena performa menurun setelah beberapa tahun penggunaan.
 

3. Baterai Nickel-Metal Hydride (NiMH)

Baterai NiMH sering digunakan sebagai pengganti baterai alkaline, terutama pada kamera, radio, dan perangkat mainan. Teknologi ini merupakan pengembangan dari baterai nickel-cadmium (NiCd) dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.

Kelebihan:

  • Dapat diisi ulang hingga lebih dari 500 kali.
  • Kapasitas lebih besar dibandingkan baterai NiCd.
  • Tidak mengandung logam berat berbahaya seperti kadmium.

Kekurangan:

  • Mudah kehilangan daya saat tidak digunakan (self-discharge tinggi).
  • Waktu pengisian relatif lama.
  • Tidak cocok untuk perangkat yang membutuhkan arus tinggi dalam waktu lama.
 

4. Baterai Timbal-Asam (Lead-Acid)

Baterai ini merupakan jenis tertua yang masih digunakan hingga kini, terutama pada kendaraan bermotor dan sistem cadangan daya (UPS). Baterai lead-acid bekerja berdasarkan reaksi kimia antara timbal dan asam sulfat.

Kelebihan:

  • Tahan terhadap lonjakan arus listrik besar.
  • Biaya produksi murah dan mudah didaur ulang.
  • Tahan lama jika dirawat dengan benar.

Kekurangan:

  • Berat dan berukuran besar.
  • Mengandung bahan beracun (timbal) yang berbahaya bagi lingkungan.
  • Tidak cocok untuk perangkat portabel karena rendah dalam kepadatan energi.
 

5. Baterai Solid-State

Baterai solid-state adalah generasi terbaru dari baterai lithium yang sedang dikembangkan untuk masa depan, terutama di bidang kendaraan listrik. Baterai ini menggunakan elektrolit padat alih-alih cair seperti pada baterai lithium-ion.

Kelebihan:

  • Lebih aman, karena tidak mudah bocor atau terbakar.
  • Kapasitas energi lebih besar dan umur pakai lebih lama.
  • Tahan terhadap suhu ekstrem dan dapat diisi lebih cepat.

Kekurangan:

  • Masih mahal dan belum diproduksi massal.
  • Proses produksi rumit dan membutuhkan bahan khusus.
  • Belum banyak data lapangan terkait keandalan jangka panjangnya.
 

Kesimpulan

Dari berbagai jenis baterai di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada satu jenis baterai yang sempurna untuk semua kebutuhan. Baterai alkaline cocok untuk penggunaan harian yang sederhana, sementara lithium-ion menjadi pilihan utama untuk perangkat modern dan kendaraan listrik. Di masa depan, baterai solid-state berpotensi menjadi solusi utama berkat efisiensi dan keamanannya yang lebih baik.

Pemilihan jenis baterai sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, harga, dan faktor lingkungan. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, dunia sedang menuju era baterai yang lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan berdaya tinggi.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait