Pengetahuan

Analisis Distribusi Daya pada Sistem Penerangan Umum

Analisis distribusi daya pada sistem penerangan umum penting untuk memastikan efisiensi energi, keandalan suplai, serta pengoperasian yang ekonomis pada infrastruktur pencahayaan perkotaan.

Irfan Naufal Marwan26 November 2025

Penerangan umum memiliki peran vital dalam menunjang keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat, khususnya di area perkotaan dan jalan raya. Sistem penerangan yang baik tidak hanya memberikan cahaya yang cukup, tetapi juga harus hemat energi, andal, dan mudah dalam pemeliharaan.

Salah satu aspek penting dalam perancangan dan operasionalnya adalah distribusi daya listrik. Distribusi daya yang tidak optimal dapat menyebabkan rugi daya tinggi, penurunan tegangan di ujung beban, serta pemborosan energi. Oleh karena itu, analisis distribusi daya pada sistem penerangan umum menjadi hal yang krusial untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem kelistrikan di area publik.

Konsep Dasar Sistem Distribusi Daya pada Penerangan Umum

Sistem penerangan umum umumnya tersambung ke jaringan distribusi tegangan rendah (220/380 V) yang berasal dari trafo distribusi di dekat area penerangan. Sistem ini terdiri dari:

  • Sumber daya listrik (PLN atau energi terbarukan)
  • Panel distribusi penerangan (PHB PJU)
  • Kabel jaringan distribusi dan proteksi
  • Tiang dan armatur lampu (luminer)

Distribusi daya bertujuan untuk menyalurkan energi listrik dari sumber menuju titik beban (lampu jalan) dengan rugi daya (losses) seminimal mungkin dan tegangan yang stabil.

Analisis Rugi Daya (Power Losses)

Rugi daya pada sistem distribusi penerangan terutama disebabkan oleh resistansi penghantar. Rugi daya (P_loss) dapat dihitung menggunakan rumus:

Ploss=I2×R
 

di mana:

  • I= arus yang mengalir (Ampere)
  • R= resistansi kabel (Ohm)

Semakin panjang jaringan distribusi dan semakin besar arus beban, maka rugi daya semakin tinggi. Dalam sistem penerangan jalan, rugi daya dapat mencapai 5–10% dari total daya terpasang jika desain tidak diperhitungkan dengan baik.

Selain itu, penurunan tegangan (voltage drop) juga menjadi faktor penting, karena berpengaruh langsung terhadap intensitas cahaya lampu. Tegangan yang terlalu rendah dapat menyebabkan cahaya redup, sementara tegangan terlalu tinggi mempercepat kerusakan lampu.

Perhitungan Penurunan Tegangan

Penurunan tegangan (ΔV) pada kabel distribusi dapat dihitung dengan:

ΔV=I×(Rcosφ+Xsinφ)
 

di mana:

  • R= resistansi kabel (Ω)
  • X= reaktansi kabel (Ω)
  • φ= sudut fase antara arus dan tegangan

Batas penurunan tegangan yang diperbolehkan untuk sistem penerangan umum menurut Standar PLN dan SNI 04-6974-2005 adalah tidak lebih dari 5% dari tegangan nominal.

Untuk memastikan hal ini, perlu dilakukan analisis beban terdistribusi, terutama pada jalur panjang yang melayani banyak titik lampu.

Pengelompokan dan Kontrol Beban

Sistem penerangan umum biasanya dibagi menjadi beberapa grup beban, yang masing-masing dilayani oleh satu panel distribusi. Setiap grup dilengkapi dengan pemutus sirkuit (MCB) serta sistem kontrol seperti timer, sensor cahaya (LDR), atau pengendali berbasis IoT.

Dengan pengelompokan beban ini, operator dapat:

  • Mengatur waktu nyala-mati lampu sesuai jadwal
  • Mengontrol daerah tertentu secara terpisah
  • Mendeteksi gangguan (misalnya korsleting atau lampu mati) dengan cepat

Optimalisasi Efisiensi Distribusi Daya

Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi sistem distribusi daya pada penerangan umum antara lain:

Pemilihan Ukuran Kabel yang Tepat

Kabel dengan penampang cukup besar dapat mengurangi rugi daya dan penurunan tegangan, meskipun biayanya lebih tinggi.

Penggunaan Lampu Hemat Energi (LED)

Lampu LED memiliki efisiensi cahaya tinggi (hingga 150 lumen/Watt) dan umur panjang, sehingga mengurangi beban daya total sistem.

Penyeimbangan Beban antar Fasa

Pada sistem tiga fasa, beban lampu harus dibagi merata agar arus netral kecil dan distribusi daya lebih stabil.

Penerapan Sistem Smart Lighting Berbasis IoT

Teknologi Internet of Things (IoT) memungkinkan monitoring real-time konsumsi daya, status lampu, dan mendeteksi gangguan jarak jauh.

Integrasi Energi Terbarukan

Penerapan sistem penerangan jalan tenaga surya (PJUTS) dapat menjadi solusi di daerah yang belum terjangkau jaringan PLN.Simulasi dan Analisis Teknis

Dalam perencanaan modern, analisis distribusi daya dapat dilakukan menggunakan software simulasi seperti ETAP, DIgSILENT PowerFactory, atau MATLAB Simulink. Melalui simulasi ini, dapat dihitung:

  • Rugi daya total sistem
  • Penurunan tegangan di tiap titik beban
  • Arus beban dan keseimbangan antar fasa
  • Efisiensi energi keseluruhan

Hasil simulasi digunakan untuk menentukan konfigurasi jaringan, ukuran kabel optimal, serta kapasitas perlindungan (fuse atau MCB) yang sesuai.

Kesimpulan

Analisis distribusi daya pada sistem penerangan umum sangat penting untuk memastikan efisiensi energi, kestabilan tegangan, dan keandalan sistem. Faktor-faktor seperti rugi daya, penurunan tegangan, dan pembagian beban perlu diperhitungkan sejak tahap perancangan.

Dengan penerapan teknologi hemat energi, pengendalian otomatis berbasis IoT, serta integrasi energi terbarukan, sistem penerangan umum dapat beroperasi secara lebih efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan.

Share:

0 Komentar