Pengetahuan

10 Jenis-Jenis Beton yang digunakan Industri Konstruksi

Pemilihan jenis-jenis beton menyesuaikan desain gambar teknik yang sudah dirancang.

Ishak Okta Sagita4 November 2023

Dalam konstruksi, berbagai jenis beton digunakan sesuai dengan permasalahan pekerjaan. Pemilihan beton nantinya menyesuaikan desain gambar teknik yang sudah dirancang. 

Sepintas, beton memiliki warna dan bentuk yang sama. Sulit bagi orang awam untuk membedakannya. Namun, bukan seperti itu cara mengidentifikasi beton.

Beton dapat diidentifikasi dengan melihat komposisi bahan yang digunakan. Dengan kata lain adalah apa saja campuran yang ada dalam beton tersebut.

Jenis-jenis beton

jenis-jenis beton

Sebenarnya, apa saja jenis-jenis beton yang ada pada dunia konstruksi. Apa manfaat dan keunggulan dari setiap beton?

Setiap beton dibuat berdasarkan bahan, ukuran, dan cara pengadukan. Kalau begitu, berikut ini adalah jenis-jenis beton yang ada di Industri konstruksi.

1. Beton biasa

Beton biasa tidak memiliki tulangan di dalamnya. Campuran dari beton ini adalah semen, pasir atau krikil, dan air dengan perbandingan 1:2:4. 

Beton biasa memiliki berat antara 2200 sampai 2500 kg per meter kubik karena terdapat campuran celah kerikil. Serta memiliki kekuatan tekanan 200 sampai 500 kg per cm 2. 

Penggunaan beton biasa didominasi pada konstruksi pavement dan bangunan seperti rumah, gedung, maupun perusahaan. 

2. Beron Non-pasir 

Dari namanya, betton ini tidak ada campuran pasir. Kalau begitu kenapa disebut sebagai beton non pasir? 

Beton non pasir memiliki campuran kerikil, semen, air saja. Karena tidak ada pasir, ciri beton ini memiliki tekstur berongga yang berisi udara di celah-celah kerikil. 

Hal tersebut membuat berat beton non pasir lebih ringan daripada beton normal. Untuk penggunaannya, beton non pasir dapat diaplikasikan pada struktur ringan sama dengan kolom. 

3. Beton ringan

Beton ringan punya berat kurang dari 1920 kg per meter persegi. Ciri dari beton ringan adalah penggunaan agregat yang ringan seperti bau apung, perlit, dan skoria. 

Beton ringan biasanya diterapkan untuk perlindungan struktur baja dan konstruksi dek jembatan bentang pandang serta konstruksi blok bangunan. 

4. Beton pracetak

Beton pracetak akan dibuat di pabrik yang sesuai dengan spesifikasi tertentu atau disepakati. Beton tersebut kemudian di-curing terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi konstruksi.

Balok beton, unit tangga, dinding dan tiang pracetak, adalah beberapa contoh unit beton pracetak.

Unit ini punya kelebihan yaitu mempercepat proses konstruksi karena bisa langsung di pasang. Pekerjaannya pun dilakukan oleh tenaga ahli sehingga kualitasnya terjaga sampai ke tangan konsumen.

5. Beton prategang

Beton prategang dibuat dengan memberi tulangan yang akan digunakan tekanan atau tegangan lebih sebelum dicor. Selama pencampuran, tulangan yang dikencangkan ditempatkan dengan kuat dari setiap ujung unit struktural.

Setelah beton mengeras, unit struktur beton akan dipadatkan. Fenomena ini membuat bagian bawah dari komponen struktur beton lebih kuat terhadap daya tarik.

Proses prategang butuh alat berat dan ketrampilan khusus. Oleh sebab itu, unit beton prategang dirakit di lokasi. 

Penerapan beton tra getang juga digunakan untuk proyek struktur bangunan bentang lebar seperti jembatan.

6. Beton hampa

Beton hampa terbilang unik karena proses pembuatannya akan di cefo menggunakan vakum khusus. Campuran beton dengan air hanya menyisakan campuran beton yang sudah tercampur. 

Kekuatan beton hampa akan sangat kuat dan merupakan salah satu jenis beton dengan kekuatan paling tinggi. Jenis beton ini digunakan pada konstruksi bangungan pencakar langit.

7. Beton bertulang

Beton tulangan merupakan beton normal yang diberi tulangan agar dapat menahan kekuatan tarik. Beton normal akan lemah dalam menahan kekuatan tarik, namun bagus untuk menahan tekanan. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, tulangan diberikan pada beton normal agar beton lebih kuat menahan tarikan maupun tekanan. 

Tulangan beton bertulang berupa batangan rod, bar, maupun besi jaring atau mesh. Terlepas dari jenis tulangan, yang terpenting adalah ikatan antara beton dan tulangan untuk mengendalikan kekuatan dan durabilitas beton.

8. Beton mortar

Beton mortar berasal dari adukan semen, pasir, dan air dalam komposisi tertentu. Semen, kapur, dan lumpur merupakan bentuk mortar yang paling sering digunakan. Beton ini ulrt dan punya kekuatan tarik yang kuat. 

9. Beton massa

Beton massa dibuat dalam jumlah besar. Proses penggunaannya jauh lebih mudah daripada tipikal beton lainnya. 

Selain itu, terdapat kontras yang signifikan antara volume beton terhadap luas permukaan. Bukan cuma itu, dimensi beton massa lebih dari 60 cm. 

Penggunaan beton ini dapat terlihat dari ruang bangunan dan bendungan.

10. Beton siklop

Beton siklop memakai bahan pengisi tambahan yang cukup besar. Dimensi penampang agregat antara 15 dan 20 cm. 

Campuran beton biasanya ditambahkan untuk memperkuat. Beton ini sering digunakan untuk membuat bendungan, jembatan, dan infrastruktur air. 

Kelebihan dari beton siklop adalah mampu mengurangi biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas. 

Selain itu, masih ada beton serat yang memiliki serat-serat dalam adukan beton. Jenis serat yang digunakan adalah asbestos, platik, kawat baja, sampai serat alami dari tumbuhan untuk meningkatkan kualitas beton. 

Terakhir, beton polimer dan beton fly ash pada akhirnya digunakan dalam pekerjaan konstruksi.

Identifikasi konstruksi beton bertulang menggunakan Revit

Revit structure (Reinforced Concrete Structure)
Beginner to Intermediate Level

Beton bertulang terkenal dengan ketahanan tekanan. Dengan mengikat beton dan tulangan maka faktor kekuatan dan durabilitas beton akan terkendali.

Cara untuk mengetahui kekuatan dan durabilitas beton bertulang dengan memakai simulasi BIM. Temukan cara terbaik simulasi bangunan beton bertulang bersama Engineering Academy

Revit structure (Reinforced Concrete Structure)
Beginner to Intermediate Level

Revit structure (Reinforced Concrete Structure)
Beginner to Intermediate Level

Revit structure (Reinforced Concrete Structure)
Beginner to Intermediate Level

Share:

0 Komentar