Industri

5 Teknologi yang Telah Dipakai di Industri Minyak dan Gas Bumi, Khususnya Offshore

Bukan hanya industri sosial saja yang memanfatkan AI. Perusahaan migas mulai menginvestasikan pada teknologi digital, otomasi dan Artificial intelligence

Ishak Okta Sagita13 Februari 2021

-

Eksplorasi minyak dan gas alam di laut telah mengalami perkembangan pesat berkat bantuan teknologi. Peralatan canggih yang digunakan oleh insinyur telah merubah cara kerja penelusuran. Tentu saja dapat membantu percepatan pekerjaan dan hasil ekslporasi lebih maksimal.

Masalah-masalah yang dahulu sulit terselesaikan, sekarang semakin mudah. Kemudahan ini membuat kenaikan nilai ekonomi. Tantangan-tangangan di lepas pantai pun semakin mudah diatasi berkat adanya bantuan teknologi.

Untuk kamu yang  masih di daratan, wajib tahu apa saja teknologi pembantu para pengebor minyak lepas pantai berikut yang dilansir dari offshore-technology.com.

1. Digitalisasi

https://www.naturalresourcesmagazine.net/article/the-age-of-enlightenment/

Industri migas melirik pendekatan infrakstruktur digital demi efektivitas eksplorasi. Pendekatan digital dapat membantu pemantauan resevoir yang sulit terjamah manusia. Serta mampu melakukan pemantau jarak jauh dan memudahkan kalkulasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi selama eksplorasi.

Keuntungan dari penerapan digital adalah mampu melakuan pemantauan secara real time. Informasi yangt didapatkan langsung diterima saat itu juga. Dengan begitu, pengelola bisa segera mengambil tindakan ketika terjadi permasalahan.

Harapan dari pendekatan digital adalah membantu mencari potensi sumber daya, mempermudah ekslporasi, dan meningkatkan aksesbilitas.

2. Alat deteksi metana

https://jpt.spe.org/optical-gas-imaging-new-solution-methane-detection

Metana merupakan penyumbang 20 persen dari emisi global yang berasal dari manusia. Fakta inilah membuat perusahaan migas mengambil tindakan untuk mengurangi emisi metana. Caranya adalah dengan membuat pendeteksi metana.

Dalam publikasi makalah berjudul Fueling a Digital Methane Future disebutkan cara-cara menguraikan metana dengan teknologi peningkatan visualisasi digital untuk mengelola dan mengurangi limbah proyek selama eksplorasi. 

Cara untuk mengurangi emisi metana adalah dengan membuat alat pendeteksi emisi dan kebocoran metana yang lebih efisien. Keuntungannya adalah perusahaan migas dapat menghemat waktu untuk memperbaiki kebocoran yang terjadi.  

Pada Januari 2019, perusahaan penyedia minyak yang bernama BHGE membuat program pendeteksi metana digital bernama LUMEN. Program ini terdiri dari dua format sensor nirkabel berbasis tenaga surya dan drone untuk pemantauan udara. Sistem ini dapat mengirim data langsung dari sensor ke dashbor perangkat lunak berbasis cloud untuk pengamatan emisi metana secara akurat.  

LUMEN menggunakan machine learning dan algoritme yang serupa dengan yang dipakai di mesin pencari untuk menyediakan data konsentrasi metana secara realtime, dengan tingkat dan lokasi keborocan.

3. Citra seismatik

https://www.offshore-mag.com/geosciences/article/16803742/galp-ibm-develop-advanced-exploration-tool

Pencitraan seismatik adalah bagian terpenting dari eksplorasi migas. Tujuannya agar perusahaan mampu menemukan sumur yang masih menghasilkan minyak serta mengekoleksi data untuk membuat peta laut.

Dalam prosesnya, umumnya memakai senapan angin untuk mengirim gelombang seismik lewat laut mendapat kritikan karena menganggu ekosistem laut seperti paus dan lumba-lumba. Masalah ini membuat salah satu perusahaan membuat metode alternatif seismatik.

AquaVib, sebuah “vibrator laut” yang menepatkan jumlah getaran yang sama ke dalam air seperti senapan angin namun dalam jangka waktu lama.  Keuntungannya adalah dapat mencegah potensi gangguan pola alami kehidupan laut apabila dibandingkan dengan ledakan pendek dari senapan angin.

Teknologi seismik sekarang ini jauh lebih modern yang membuat prosesnya lebih aman dan efisien. Sebagai contoh, teknologi seismik Wolfspar dari BP, mesin yang menyerupai kapal selam dengan gelombang frekuensi rendah. Tujuannya adalah unutk melihat di bawah lapisan garam lebih dalam dan mampu mengindentifikasi minyak mentah dan gas yang belum terjamah.

4.  Artificial intelligence

https://winxtech.com/ai-for-oil-gas-industry

Bukan hanya perusahaan digital saja yang menggunakan AI, perusahaan migas mulai memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas eksplorasi. Perusahaan membuat teknologi AI yang membuat program untuk migas adalah Belmont Technology pada Januari 2019.

Perusahaan ini mengembangkan platform geosains berbasis cloud bernama Sandy. Platform ini memakai AI dengan kelebihan dapat menafsirkan informasi proyek geologi, geosifika, sejarah, dan resevoir sebua perusahaan.

Secara intuitif, AI menghubungkan informasi dan mengidentifikasi koneksi, serta alur kerja baru untuk membuat citra yang kuat dari aset bawah permukaan pada perusahaan migas. Keunggulan lainya adalah perusahan dapat berkonsultasi menggunakan data temuannya sehingga AI mampu melakukan simulasi untuk mendapatkan hasil yang diperoleh.

5. Otomasi

https://www.oedigital.com/news/481217-robotics-autobots-transform-in-the-offshore-energy-sector

Teknologi AI dan infrastruktur digital dapat bekerja lebih maksimal dengan memasukkan unsur otomasi untuk meningkatkan produktivitas. Robot otomasi dapat digunakan untuk melakukan eksplorasi ke area yang sulit dijangkau manusia. Dan memudahkan pekerjaan manusia tentunya

Sebagai contoh, pada April 2018, Pusat Teknologi Minyal dan Gas Inggris melakukan uji coba mengirim robot otomasi. Lalu pada Mei 2018, melanjutkan dengan memakai tiga robot untuk meningkatkan produktivitas dan menekan biaya perawatan untuk platform di Landas Kontinental Britania Raya.

Sedangkan pada Oktober 2018,  Oseberg H membuat platform minyak dan gas muni otomatis pertama di dunia. Platform ini murni beroperasi secara otomatis, tanpa awak dan penghuni. Dampaknya setiap tahun hanya terjadi kunjungan satu sampai dua kali untuk perawatan saja.

Aker BP, sebuah perusahan eksplorasi migas memindahkan kendali platform ke daratan pada tahun Januari 2019. Hal ini menjadikan perusahaan pertama di Landas Kontinental Norwegia yang mengedalikan platform staf dari ruang kendali.

Dan itu tadi merupakan beberapa teknologi yang sudah bersentuhan dengan industri migas. Tentunya semua ini diterapkan karena alasan produktivitas dan keamanan.

Share:

0 Komentar