Value Stream Mapping (VSM) berguna untu memvisualkan dan analisis aliran material dalam proses produksi. Membuat sebagal alur kerja dapat teridentifikasi secara menyeluruh.
Representasi visual memudahkan perusahaan mengidentifikasi hambatan, inefisiensi proses, dan peningkatan pada area. Dengan cara ini, proses produksi menjadi efisien dan produksivitas meningkat.
Perusahaan manufaktur yang menerapkan VSM dapat meningkatkan kualitas produksi dan menaikan pengalaman konsumen. Hal ini sejalan dengan prinsip lean manufacturing dengan proses produksi ramping namun berdampak.
Dalam ulasan ini, Anak Teknik Indonesia membahas tentang Value Stream Mapping untuk industri.
Pengertian Value Stream Mapping
Value Stream Mapping merupakan teknik lean manufactring untuk menghilangkan pemborosan dalam operasi produksi melalui pengamatan vlsual. Proses ini membantu menganalisis aliran material untuk identifikasi proses inefisien yang tidak memberi nilai tambah.
Implementasi VSM secara masif terjadi ketika Toyota membuat Toyota Producton System di tahun 1950. Kemudian menyebar luas ke berbagai macam industri.
Simbol Value Stream Mapping
VSM menggunakan berbagia komponen untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam proses produksi. Simbol VSM terbagi dua macam yaitu simbol informasi dan simbol proses.
Simbol informasi
Simbol informasi (Information symbol) adalah representasi saluran komunikasi dalam pengambilan keputusan. Identifikasinya menggunakan simbol yang mewakili sebuha aktivitas demi memudahkan koordinasi dan komunikasi.
Simbol proses
Simbil proses (Process symbols) merepresentasikan tahapan proses yang sedang berjalan. Hal ini dapat meliputi pengumpulan material, perancangan, perakitan, pengujian, pengemasan, optimasi, dan distribusi ke konsumen.
Semua informasi ini bermanfata untu menjalankan proses produksi yang ramping dan terarah. Dengan demikian, potensi pemborosan dapat berkurang.
Komponen Value Stream Mapping
Membuat alur VSM membutuhkan komponen-komponen utama. Berikut adalah komponen yang harus Anda gunakan.
Alur informasi
Alur informasi (Information flow) menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam proses produksi. Dalam hal ini berkaitan dengan pemasok, produsen, dan konsumen.
Konsumen menyampaikan informasi terkait detail pemesanan. Lalu, produsen membuat rencana kerja untuk mengerjakan pesanan dari konsumen. Kemudian, produsen menghubungi pemasok untuk mengirimkan bahan material agar segera diolah.
Alur material
Selain aliran informasi, airan material adalah komponen krusial dalam VSM. Material mencakup semua proses yang melibatkan penggunaan bahan baku dari pemasok untuk memproduksi sebuah produk.
Lead time ladder
Lead time ladder berguna untuk menunjukan waktu yang dibutuhkan untuk setiap proses produksi dan celah downtime. Penentuan waktu berguna sebagai identifikasi durasi produksi dari barang mentah hingga barang jadi.
Adanya lead time memudahkan staff PPIC menemukan aktivitas produksi. Apakah ada kegiatan produksi yang tidak memberi nilai tambah, apakah kegiatan produksi mempengarui keberlangsungan bisnis, atau produksi yang memberi nilai tambah bagi konsumen.
Langkah penetapan Value Stream Mapping
Terdapat langkah-langkah berikut ini untuk menganalisis setiap proses produksi untuk VSM.
- Dokumentasikan proses yang sedang berjalan
- Cantumkan semua langkah dalam proses rpoduksi
- Identifikasi langkah proses yang memberikan nilai tambah
- Visualkan proses yang terjadi ketika tidak ada pemborosan
- Identigikasi proses yang menghambat proses produksi yang ideal
- Tentukan area yang dapat diperbaiki agar proses produksi semakin efektif dan ramping
- Menentapkan rencana kerja melalui bentuk tugas
Kelebihan Value Stream Mapping
VSM tidak hanya sekadar merampingkan proses manufaktur agar tidak terjadi pemborosan. Lebih dari itu, ada berbagai kelebihan yang dirasakan perusahaan ketika menerapkan VSM.
Membangun kolaborasi antar divisi
VSM menjembatani kolaborasi lintas divisi karena saling berkaitan. Keterkaitan ini berdampak pada efisiensi proses kerja secara menyeluruh melalui pemaparan informasi visual yang mudah dipahami.
Menghasilkan pengambilan keputusan berkualitas
Pengambilan keputusan produksi makin berkualitas karena menyesuaikan gambaran alur proses. Cara ini makin efektif, tidak mengawang-awang, dan berdasarkan latar belakang yang kuat.
Proses kerja makin sederhana
Efisiensi produksi berbanding lurus dengan proses kerja yang sederhana. Ketika semua langkah kerja tersaji dalam peta visual maka tidak ada penundaan, redudansi, atau miskomunikasi karena perbedaan gaya bahasa.
Penyelesaian masalah semakin komprehensif
VSM mendorong penyelesaian masalah berdasarkan pendekatan sistematis. Mengidentifikasi akar masala dalam proses produksi.
Meningkatkan kepuasan pelanggan
VSM memberikan wawasan terkait ekspektasi konsumen terkait produk yang ditawarkan. Dengan ini, perusahaan dapat menyesuaikan proses produksi agar mendekati dengan kebutuhan konsumen.
Kesimpulan
Value Stream Mapping adalah alat untuk menganalisis pemborosan yang terjadi selama kegiatan proses produksi berlangsung. Melalui peta visual langkah produksi dari pemesanan barang, produksi, pengiriman kepada konsumen untuk mencari solusi paling efisien demi memudahkan proses kerja dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
VSM adalah kemampuan krusial yang dibutuhkan oleh lulusan teknik industri. Tanpa VSM, komunikasi dan koordinasi antar divisi menjadi berantakan. Kemudian berimbas pada kualitas produksi.
Ikuti Kelas Online Teknik Industri Engineering Academy untuk pemetaan produksi agar konsumen makin puas.
0 Komentar
Artikel Terkait
