Industri

Perbedaan Engineer Sipil, Arsitek, dan Engineer MEP ?

Engineer Civil Architect Mep Mechanical Electrical Plumbing

B. Jaka Samudra4 Desember 2020

Engineer, berasal dari bahasa Inggris yang bila diartikan dengan bahasa Indonesia adalah seseorang yang ahli di bidang Teknik. Berdasarkan disiplin ilmunya, ada banyak sekali enginner di seluruh dunia, seperti mechanical engineer yang berarti seorang ahli di bidang mekanik, civil engineer berarti seorang ahli di bidang ilmu civil, architecture engineer seorang ahli di bidang keilmuan arsitektur, mining enginner seorang ahli di bidang pertambangan, electrical engineer seoranag ahli di bidang teknik kelistrikan, yang masih banyak sekali engineer lainnya sesuai disiplin ilmu yang dipelajarinya. Apakah setiap lulusan teknik diwajibkan menjadi seorang engineer? Tentunya tidak, ada banyak sekali para tokoh nasional maupun internasional yang juga sebagai lulsan teknik  berkarir diluar bidang keilmuan teknik, artinya jangan sampai jurusan pendidikan membatasi kreatifitas kita untuk terus berkarya, tetapi pada umumnya seseorang yang ingin menempuh atau sedang menempuh pendidikan teknik  sebagian besar bercita-cita menjadi seorang engineer. 

Dalam sebuah pekerjaan konstruksi, ada 3 pekerjaan utama yang tidak dapat dipisahkan yaitu, sipil, arsitek, dan mep, dimana ketiga bidang pekerjaan ini didalamnya berperan seorang Engineer. Ketiga profesi tersebut tentu memiliki tugas dan tanggung jawab masing masing sesuai dengan jobdesk yang diberikan oleh perusahaan. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan engineer sipil, arsitek dan engineer mep :

Civil Engineer.

Civil Enginer atau engineer sipil adalah seseorang yang memiliki background Pendidikan Teknik Sipil atau teknik konstruksi bangunan gedung. Dalam sebuah proyek konstruksi, seorang civil engineer sangat berperan penting sebagai seorang yang dituntut merencanakan struktur daripada bangungan yang akan direalisasikan, seperti pemilihan jenis pondasi, perhitungan dimensi kolom, beam, pembesian serta kekuatan mutu beton. Tak hanya sebagai civil engineer, lulusan teknik sipil juga banyak yang menempati posisi tertinggi dalam sebuah project yaitu sebagai pimpinan proyek (pipmpro) atau yang lebih dikenal dengan sebutan project manager (PM).

Architect

Architect Engineer atau engineer arsitek, profesi ini sudah jelas tentu memiliki background pendidikan teknik arsitektur, seorang architect engineer bertanggung jawab merencanakan sebuat project berdasarkan estetika, bagaimana sebuah project dapat terealisasikan dengan hasil yang menarik, dalam kata lain architect engineer bertanggung jawab dalam hal estetika seperti tampak façade, pemilihan warna, tata ruang, landscape atau pertamanan, hingga pemilihan material.

MEP Engineer

MEP Engineer atau engineer mep adalah sorang bertugas merecanakan sebuah sistem mep mechanical electrical plumbing, dalam hal ini tidak dikerjakan oleh satu orang melainkan oleh beberapa orang berdasarkan disiplin keilmuannya seperti mechanical engineer yang memiliki background pendidikan teknik mesin, electrical engineer yang memiliki background pendidkan teknik listrik maupun elektro dan hvac engineer yang memiliki background pendidikan teknik mesin (konversi energi) maupun teknik refrigerasi dan tata udara. Tanggung jawab dari ketiga engineer tersebun pun berbeda, mechanical engineer bertugas merencanakan sebuat sistem pemipaan seperti pemipaan air bersih, ait kotor, veting, sistem pemipaan pemadam kebakaran (fire fighting) dan masih banyak lagi yang lainnya sesuai project yang di kerjakan, seperti sistem gas, nitrogen, compressed air untuk kebutuhan project tertentu. Electrical Engineer bertugas merencanakan sebuah sistem kelistrikan meliputi arus kuat dan arus lemah seperti sistem distribusi listrik berdasarkan persyaratan umum instalasi listril (PUIL) hingga sistem elektronik. HVAC Engineer bertugas merencanakan sebuah sistem ventilasi dan tata udara, menghitung beban pendingin (cooling load) hingga menentukan sistem yang cocok untuk digunakan dalam project tersebut, seperti chiller system, vrf system, dx system, menentukan pemilihan equipment hvac, hingga sistem distribusi udara dan menentukan dimensi ducting berdasarkan kebutuhan udara yang diizinkan atau bisa mengacu pada ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating an Air-Conditioning Engineers). Untuk kawan kawan mahasiswa yang ingin memperdalam dibidang hvac juga dapat membaca buku “Penyegaran Udara” karya Prof. Aries Munandar dari ITB.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait