Pengetahuan

Apa itu Resistor : Fungsi, Tipe, dan Cara Membaca

Anak elektro pastinya udah ngak asing sama komponen satu ini. Salah satu komponen yang paling sering ditemukan di rangkaian elektronika. Kita akan mengenal lebih jauh apa itu resistor.

Khomaria23 Desember 2021

Resistor merupakan komponen listrik pasif sederhana bertugas membatasi aliran arus listrik. Prinsip dasarnya adalah hukum Ohm. Dimana hubungan antara arus, tegangan dan resistansi digunakan sebagai dasar cara kerja resistor.

Varian resistor sangat beragam mulai dari konstruksi, kapasitas disipasi daya, dan nilai toleransi terhadap berbagai parameter.

Fungsi resistor

Kenapa sih harus ada resistor di sebuah rangkaian elektronika? Sobat teknik harus tahu bahwa adanya resistor adalah penting didalam sebuah rangkaian. Peran resistor diantaranya sebagai pembatas arus listrik, pengatur arus listrik, pembagi tegangan listrik serta penurun tegangan listrik. Penting banget kan perannya..

Tipe-tipe resistor 

Tahukah kamu kalau ternyata resistor punya banyak tipe? Yuk simak ulasan dibawah ya ..

Carbon Composition Resistor

Tipe ini adalah resistor yang biasa digunakan. Harganya yang murah, mudah didapat serta tahan lama. Inlah yang menjadi alasan seringnya resistor ini digunakan. Selain itu, carbon composition resistor juga tersedia berbagai nilai, dari 1 Ω sampai 22x109 Ω.

Resistor carbon dilengkapi dengan pita warna berbeda pada badan silindernya. Pita warna ini adalah kode untuk nilai resistansi resistor bersama dengan rentang toleransinya.

Carbon Film Resistor

Berbentuk lapisan tipis dari bahan konduktif seperti carbon murni. Nilai resistansinya diperoleh dari pemotongan ketebalan lapisan bahannya hingga sebesar 10.000 MΩ.

Carbon film resistor memiliki koefisien resistansi suhu yang cenderung negative, sangat berguna untuk sirkuit elektronik tertentu. Wah menarik ya sobat.

Light Dependent Resistor

Light Dependent Resistor disingkat menjadi LDR, merupakan resistor yang berupa sensor. LDR memiliki resistensi yang bervariasi tergantung pada intensitas cahaya.

LDR memiliki resistansi rendah ketika cahaya jatuh di atasnya dan memiliki resistansi tinggi dalam gelap. Sering digunakan untuk smart lamp, yang ketika gelap akan lampu otomatis menyala dan sebaliknya.

Metal Film Resistor

Hampir sama seperti carbon film resistor, bedanya terdapat pada bahan yaitu terbuat dari logam. Tingkat akurasinya pun berkisar ± 1% yang lebih akurat dari pada Carbon Film Resistor. Akurasi ini cocok untuk aplikasi tingkat tinggi.

Carbon Film Resistor memberikan toleransi yang lebih rendah. Nilai hambatan listrik yang lebih kecil daripada yang dimiliki Metal Film Resistor.

Thermistor

Resistor yang nilai resistansinya berubah seiring perubahan suhu. Terbuat dari bahan semikonduktor sehingga memiliki koefisien suhu negatif. Dengan kata lain, resistansinya akan turun ketika suhu meningkat.

Thermistor mayoritas digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Ketika ada perubahan suhu, berapapun kecilnya, akan ada perubahan besar dalam nilai resistansi.

Variable Resistor

Nilai resistansinya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, mirip dengan potensiometer. Pada dasarnya, terdapat kumparan berbentuk setengah lingkaran serta kontak penyeka untuk mengubah besar resistif sehingga resistansi berubah.

Salah satu contohnya adalah rheostat. Rheostat bisa di geser secara linier sehingga nilai resistansinya dapat disesuaikan.

Varistor

Populer juga dengan nama non linier resistor. Disebut seperti itu memiliki kurva karakteristik V-I non-linier. Hal ini berarti resistansinya tidak seragam dan tidak mematuhi hukum Ohm.

Resistor jenis varistor terbuat dari bahan seperti silikon karbida serta seng oksida.

Wire Wound Resistor

Sesuai Namanya, resistor ini berupa lilitan kawat. Kawat akan dililitkan disekitar bahan isolasi. Nilai resistansinya tergantung pada panjang dan diameter lilitan kawat. Kisaran nilai resistansi bervariasi dari 1 hingga 1 MΩ.

Batas toleransi khas resistor ini bervariasi dari 0,01% hingga 1%. Biasanya tipe ini digunakan ketika resistor komposisi karbon tidak dapat memenuhi tujuan karena keterbatasannya.Selanjutnya gimana ya caranya nentuin besaran resistansi sebuah resistor?

Selanjutnya gimana ya cara membaca resistor untuk tahu nilai resistansinya?

Dalam menentukan nilai resistansi bisa menggunakan dua acara. Cara yang pertama menggunakan kode warna dan cara yang kedua menggunakan kode angka.

Untuk kode warna, setiap resistor memiliki tiga atau empat pita dan pita toleransi. Untuk resistor 4 pita, dua pita pertama adalah nilai numerik dan pita ketiga adalah pengali. Contohnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

tabel kode warna resistor pita empat
sumber : uk.rs-online.com

Selain kode warna, nilai resistor juga dapat ditentukan dengan kode angka. Resistor yang memakai kode angka antara lain resistor wirewound dengan daya 5 watt keatas, resistor SMD, dan lain-lain. Lebih detailnya bisa dilihat pada gambar dibawah.

tabel kode angka resistor
sumber : hoo-tronik.com

Resistor memiliki banyak kegunaan dalam rangkaian. Sebagian besar pengaplikasian membutuhkan resistor dalam konfigurasi serial atau paralel. Beberapa penggunaan resistor yang lebih umum meliputi resistor bias, penguatan Op-amp, pembatasan arus, impedance matching, serta pengukuran arus.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait