Fun Fact

Mengenal Lebih Dekat Radio SSB, yang Bantu Komunikasi didaerah Terpencil Papua

Radio komunikasi frekuensi tinggi atau yang dikenal oleh masyarakat sebagai radio SSB (Single Side Band), ternyata lebih berguna daripada jaringan 4G di Papua

Khomaria22 Mei 2021

Radio Single Side Band, salah satu perangkat telekomunikasi yang mengambil peran sebagai solusi dari tidak meratanya infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, khususnya di daerah terpencil. Selain punya sifat mandiri, radio SSB juga unggul untuk komunikasi jarak yang cukup jauh.

Penyebabnya adalah peranan lapisan ionosfer yang membantu perambatan gelombang radio SSB. Radio SBB menggunakan frekuensi tinggi direntang 3 MHz sampai 30 MHz.

Sistem komunikasi radio dengan modulasi analog dan pada pita frekuensi HF sudah mulai ditinggalkan sejak tahun 2000-an. Penyebabnya adalah Sejak tahun 2000-an,sistem analog sulit mengatasi gangguan noise, sehingga informasi yang diterima tidak jelas dan jarak jangkau juga menjadi terbatas.

Layanan internet Papua sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan Papua Nugini, yang berbatasan langsung dengan Papua. Jaringan 4G di Papua dengan sinyal kuat hanya dijumpai di kota-kota padat penduduk seperti Kota Jayapura, Kota Merauke, Kota Manokwari, Kota Timika, dan Kota Sorong.

Sedangkan wilayah yang jauh dari ibukota kabupaten, susah mendapatkan sinyal. Alhasil warga sekitar hanya bisa SMS dan telepon saja. Hal ini sangat berbeda dengan warga di pedalaman. Daerah pedalaman yang tidak terjangkau jaringan telpon 2G, warga hanya bergantung kepada radio SSB untuk berkomunikasi.

 

Berikut beberapa hal yang harus kamu tahu tentang radio SSB ini :

  1. Menggunakan mode SSB

Sumber gambar : kemenkeu.go.id

Terdapat pencampuran antara frekuensi radio dengan frekuensi audio pada saat modulasi. Setiap pencampuran dua frekuensi akan terjadi proses penjumlahan dua frekuensi dan proses pengurangan dari kedua frekuensi tersebut.

Oleh sebab itu, setiap memodulasi akan menghasilkan dua frekuensi sekaligus atau disebut Double Side Band (DSB). Tetapi, agar terjadi penghematan dan efisiensi dalam proses pemancaran sehingga cukup memancarkan salah satu side band saja. Ini sesuai dengan namanya yang menggunakan single side band walaupun menghasilkan double side band.

 

  1. Dapat digunakan komunikasi dua channel

Sumber gambar : softkira.blogspot.com

Dalam kondisi tertentu, satu frekuensi pembawa (frequency Carrier) dapat digunakan untuk komunikasi dua chanel yaitu USB dan LSB. Karena sinyal informasi memodulasi carrier secara AM, maka pengaruh noise pada saluran transmisi sinyal AM yang diterima sangatlah besar. Sehingga kualitas suaranya kurang baik. Untuk mengatasinya dapat dengan mengatur frekuensi secara lebih teliti yaitu dengan menggunakan fasilitas”clarifier” pada pesawat SSB.

 

  1. Terdapat penguat linier

Sumber gambar : proyekradiohomebrew.blogspot.com

Umumnya, penguat linier dibutuhkan untuk memperkuat sinyal SSB atau DSB sebelum dipancarkan dengan power besar. Mengapa demikian? Dalam sinyal yang dibangkitkan, informasi yang terkandung berupa sinyal yang sinkron dengan modulasi audio sehingga informasi itu tetap utuh ketika dipancarkan, tidak berubah bentuknya sejak dibangkitkan pada exciter sampai dipancarkan melalui antenna.

Jenis penguat yang tetap dapat mempertahankan bentuk informasi mulai tahap awal sampai akhir. Ini dinamakan penguat linier.  

 

  1. Penemu berasal dari Amerika

Sumber gambar : Wikipedia.org

Di AT&T (American Telephone & Telegraph), John Renshaw Carson terlibat dalam eksperimen telepon radio. Pada tahun 1915 ia menemukan modulasi pita single side band untuk mengirimkan beberapa panggilan telepon secara bersamaan pada satu sirkuit listrik, dan bertanggung jawab untuk memasang sistem pertama antara Pittsburgh dan Baltimore. Pada tahun 1922 ia memperkenalkan aturan bandwidth Carson.

Berdasarkan makalan tahun 1922, Carson mempresentasikan pendapat negatif tentang narrowband FM, yang terjadi ketika ayunan frekuensi maksimum dibuat lebih sempit daripada bandwidth audio. Belakangan, Edwin Armstrong berhasil mendemonstrasikan bahwa FM dapat menguntungkan jika ayunan frekuensi secara signifikan lebih lebar daripada bandwidth audio.

Dari tahun 1917 hingga 1925, Carson menganalisis efek filter pada modulasi amplitudo dengan kalkulus operasional, hal ini memungkinkan perancang sistem telepon untuk memprediksi crosstalk dalam beberapa panggilan melalui sepasang kabel. Dia menerbitkan serangkaian makalah tentang subjek ini di Bell System Technical Journal, yang berpuncak pada bukunya pada tahun 1926, Teori Rangkaian Listrik dan Kalkulus Operasional.

 

  1. Manfaat yang sangat besar


Sumber gambar : Habari.id

Melalui radio SSB, petugas dari Bandara Sentani, Papua dapat menanyakan keadaan cuaca di pedalaman untuk mengetahui apakah pesawat bisa mendarat atau tidak. Radio SSB juga bermanfaat dalam pelaporan penyelenggaraan pemilu di pedalaman.

Radio ini sangat membantu tenaga medis yang ada di daerah pedalaman, mengabarkan stok obat-obatan serta alat kesehatan lainnya. Jika stok menipis maka minta untuk dikirim segera. Selain itu, radio ini juga menolong kalau ada warga yang sakit, sehingga butuh segera dievakuasi darurat menggunakan pesawat kecil.

 

Itu dia, pendekatan ke radio SSB yang sangat membantu kehidupan dipedalaman Papua. Bayangkan saja apabila tidak ada radio SSB ini, kehidupan saudara-saudara kita pasti akan jauh lebih sulit. Semoga bermanfaat 😊

Share:

0 Komentar