Pengetahuan

Mengenal Teknik Kimia dan Perbedaannya dengan Kimia

Sebenarnya teknik kimia itu apa ? Perbedaan Teknik Kimia dan Kimia apa ? Lingkup kerja Teknik Kimia apa saja?

M. ZULFIKAR MILUS7 Desember 2022

Pengertian Teknik Kimia

Teknik Kimia merupakan profesi yang melibatkan pengetahuan matematika, kimia, fisika, dan ilmu sains dari proses pembelajaran, pengalaman, dan riset untuk mendapatkan cara ekonomis menggunakan materi dan energi untuk kebutuhan manusia (AIChE).

Teknik Kimia adalah disiplin ilmu yang mencakup kegiatan yang menerapkan ilmu pengetahuan untuk masalah yang berkaitan dengan produksi barang yang melibatkan fenomena kimia atau fisika (ICE).

Jika disimpulkan, Teknik Kimia merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengubah suatu material menjadi sebuah produk dengan nilai guna yang tinggi.

Proses mengubah bahan baku menjadi produk bernilai ekonomi tinggi membutuhkan sosok Chemical Engineer. Pengolahan dilakukan pada unit proses dan unit operasi. Oleh karena itu, posisi seorang Chemical Engineer sangat krusial dalam proses perancangan pabrik. Sebab diperlukan agar mendapatkan produk sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

Perbedaan Teknik Kimia dan Kimia

Kimia

Yang terjadi di ilmu kimia :
 
A + B → C

  • Investigasi mendalam dan skala laboratorium.
  • Eksploratif.
  • Menciptakan atau menemukan substansi baru dibidang kimia.
  • Studi untuk mengenai senyawa baru, sifat-sifat fisis, dan kimia yang belum ditemukan.

Teknik Kimia

A + B → C + Profit

  • Skala komersial.
  • Lebih aplikatif.
  • Sangat mementingkan aspek ekonomi.
  • Untuk mendesain teknologi yang paling optimal untuk memproduksi sebuah produk dari bahan baku.
  • Untuk mengembangkan dan menemukan aplikasi teknologi baru dalam proses produksi.

Melainkan memikirkan bagaimana menciptakan desain proses produksi untuk mendapatkan produk dengan nilai ekonomi yang tinggi. Seorang Chemical Engineer dituntut merancang reaksi A menjadi B dalam skala pabrik. Proses dimulai dari mulai dari produksi, unit operasi, unit proses, pengetahuan alat-alat pabrik, pengendalian proses, utilitas, safety process, dan aspek ekonomi. 

Sintesis Amonia

Peran Ilmuan Kimia dan Insinyur Kimia

Sintesis amonia ditemukan oleh Fritz Haber, dengan reaksi :

N2 + 3H2 → 2NH3

Haber menemukan sintesis katalitik amonia skala besar dari H2 dan N2 dengan kondisi suhu sekitar 500oC, tekanan 150-200 atm, dan katalis besi. Haber dapat memaksa gas nitrogen dan hidrogen tidak reaktif untuk bergabung menjadi amonia. 
 
Selanjutnya, pengembangan skala industri untuk produksi amonia dilakukan oleh insinyur kimia, Carl Bosch. Bosch berhasil mengembangkan proses sintesis amonia yang ditemukan oleh Haber ke skala industri. Pada saat itu permintaan akan amonia dan nitrogen yang sangat tinggi. Ini memungkinkan untuk memproduksi pupuk sintetis dan menghasilkan makanan. Memang, tanpa proses Haber-Bosch kita hanya akan mampu menghasilkan sekitar dua pertiga dari jumlah makanan yang dibutuhkan. Sebaliknya, nitrogen juga merupakan bahan mentah utama dalam produksi bahan peledak tinggi. Ketika Jerman kehabisan pasokan amonia alami pada tahap awal Perang Dunia I, amonia sintetik hadir untuk mengisi kekosongan tersebut. Tanpa proses Haber-Bosch, Perang Dunia I akan jauh lebih singkat.

Badische Anilin und Soda Fabrik (sekarang lebih dikenal dengan BASF) membeli hak paten Haber dan mulai mengembangkan proses komersial. Setelah menguji lebih dari 2.500 katalis berbeda, Carl Bosch, Alvin Mittasch, dan ahli kimia BASF lainnya mengembangkan katalis besi (iron catalyst) yang dipromosikan untuk produksi amonia pada tahun 1910. Berikut merupakan flowsheet yang disederhanakan dari pabrik amoniak komersial pertama oleh BASF
 

Flowsheet modern yang dirancang oleh KBR (Sumber : Pattabathula, V. & Richardson, 2016).
Flowsheet modern yang dirancang oleh KBR (Sumber : Pattabathula, V. & Richardson, 2016).

 

PFD pabrik amoniak (Sumber: Pattabathula, V. & Richardson, 2016)
PFD pabrik amoniak (Sumber: Pattabathula, V. & Richardson, 2016)

 

Share:

0 Komentar