Pengetahuan

Cara Mengatur Uang Saku Bulanan untuk Mahasiswa dan Pelajar

Belajar hemat sejak dini! Simak tips mengatur uang saku bulanan agar cukup sebulan penuh dan tetap bisa menabung untuk masa depan.

rezki kurniawan23 Juni 2025

Mengatur uang saku bulanan sering kali menjadi tantangan, terutama bagi pelajar dan mahasiswa yang belum memiliki penghasilan tetap. Jika tidak dikelola dengan baik, uang saku bisa cepat habis di awal bulan, menyisakan tekanan keuangan di minggu-minggu berikutnya.

Manajemen keuangan pribadi adalah keterampilan penting yang harus dikuasai sejak dini. Dengan perencanaan yang baik, uang saku yang terbatas bisa cukup untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan menyisakan tabungan.

Berikut panduan lengkap cara mengatur uang saku bulanan agar lebih hemat, terencana, dan bebas stres.

1. Hitung Total Pengeluaran Rutin

Langkah pertama adalah mencatat semua pengeluaran tetap setiap bulan. Contohnya:

  • Uang makan

  • Transportasi

  • Pulsa dan kuota internet

  • Fotokopi atau kebutuhan kuliah

  • Iuran organisasi/kegiatan kampus

Dengan mengetahui kebutuhan pokok, kamu bisa memperkirakan berapa dana minimum yang harus disisihkan. Pastikan alokasi untuk kebutuhan wajib ini disiapkan lebih dulu sebelum memikirkan keperluan lainnya.

2. Buat Anggaran Bulanan

Setelah mengetahui kebutuhan utama, buatlah anggaran sederhana. Bagi uang saku ke dalam beberapa kategori, seperti:

  • Kebutuhan pokok: 50–60%

  • Tabungan: 10–20%

  • Hiburan/jajan: 10–20%

  • Dana darurat: 5–10%

Dengan pembagian ini, kamu bisa menjaga keseimbangan antara kebutuhan, kesenangan, dan masa depan. Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Money Lover, Spendee, atau Catatan Keuangan Harian untuk memantau pengeluaranmu secara real-time.

3. Gunakan Sistem Harian atau Mingguan

Jika sulit menahan diri agar uang saku tidak habis sebelum waktunya, bagi uang tersebut ke dalam sistem harian atau mingguan. Misalnya, jika kamu mendapat uang saku Rp1.000.000 per bulan, kamu bisa membaginya menjadi:

  • Rp250.000 per minggu

  • Atau sekitar Rp35.000 per hari

Simpan uang mingguan di amplop terpisah atau e-wallet khusus agar tidak tercampur. Dengan cara ini, kamu akan lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang dan bisa menghindari pemborosan.

4. Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan

Salah satu alasan uang saku cepat habis adalah kebiasaan membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Sebelum membeli sesuatu, tanya pada diri sendiri:

  • Apakah ini benar-benar perlu?

  • Bisa tidak ditunda dulu?

  • Apakah ada alternatif yang lebih murah?

Dengan menunda pembelian impulsif dan lebih selektif dalam belanja, kamu bisa menjaga kondisi dompet tetap sehat.

5. Selalu Sisihkan untuk Tabungan

Tabungan bukan hanya untuk masa depan, tapi juga bisa menjadi penyelamat saat terjadi hal tak terduga. Disarankan untuk menyisihkan tabungan di awal bulan, bukan dari sisa pengeluaran.

Kamu bisa mulai dari nominal kecil, misalnya Rp100.000 per bulan. Gunakan rekening tabungan berbeda dari rekening harian agar tidak tergoda menggunakannya.

6. Cari Penghasilan Tambahan (Jika Bisa)

Jika uang saku memang terbatas dan kamu merasa kesulitan mencukupi kebutuhan, pertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan. Beberapa ide penghasilan sampingan untuk mahasiswa:

  • Menjadi freelancer (desain, menulis, edit video)

  • Menjual barang preloved atau kerajinan tangan

  • Mengikuti program affiliate marketing

  • Menjadi tutor atau les privat

Penghasilan tambahan ini bisa membantu kamu menambah dana tanpa terlalu mengganggu aktivitas akademik.

7. Hindari Utang Konsumtif

Meminjam uang untuk hal yang tidak mendesak, seperti jajan berlebihan atau beli barang tren, bisa membuat keuangan semakin kacau. Jika memang terpaksa harus meminjam, pastikan itu untuk keperluan mendesak dan kamu punya rencana pasti untuk membayarnya.

Belajar menahan diri dari gaya hidup konsumtif adalah bagian dari kedewasaan finansial.

8. Gunakan Diskon dan Promo dengan Bijak

Memanfaatkan promo dan diskon bisa jadi trik hemat yang cerdas, selama digunakan dengan perhitungan. Bandingkan harga, cek ongkir, dan pastikan kamu membeli barang yang memang dibutuhkan.

Beberapa aplikasi seperti Shopee, Tokopedia, GoFood, dan Grab biasanya menyediakan voucher diskon yang bisa membantu menghemat uang saku.

9. Buat Catatan Harian Keuangan

Kebiasaan mencatat pemasukan dan pengeluaran harian akan membantumu memahami pola pengeluaran. Kamu bisa mengevaluasi pengeluaran mana yang paling besar dan mana yang sebenarnya bisa dikurangi.

Catatan ini juga bisa jadi bahan refleksi untuk memperbaiki pola pengeluaran di bulan berikutnya.

10. Evaluasi Keuangan di Akhir Bulan

Setiap akhir bulan, luangkan waktu 15–30 menit untuk mengevaluasi kondisi keuanganmu:

  • Apakah kamu berhasil menabung?

  • Apakah anggaran terpenuhi?

  • Di mana kamu boros?

  • Apa yang perlu diperbaiki bulan depan?

Evaluasi ini sangat penting untuk meningkatkan manajemen keuanganmu secara bertahap. Makin kamu disiplin, makin besar peluangmu untuk memiliki kebebasan finansial di masa depan.

Mengelola uang saku bulanan tidak sesulit yang dibayangkan, asalkan kamu memiliki disiplin dan perencanaan yang baik. Kunci utamanya adalah membedakan kebutuhan dan keinginan, serta konsisten dalam menjalankan anggaran yang telah dibuat.

Dengan memulai kebiasaan finansial yang sehat sejak dini, kamu tidak hanya bisa hidup lebih tenang di masa kuliah atau sekolah, tapi juga membentuk fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait