Pengetahuan

Dasar-Dasar Teknik Image Segmentation

Bukan cuma deteksi, tapi juga potong objek per piksel! Selami dasar-dasar teknik Image Segmentation dalam Computer Vision. Dari mobil otonom sampai deteksi tumor, pahami bagaimana AI membedah gambar untuk pemahaman visual mendalam!

rezki kurniawan9 Juli 2025

Teknik Image Segmentation (Segmentasi Citra) adalah salah satu langkah fundamental dan krusial dalam bidang Computer Vision dan Image Processing. Tujuannya adalah untuk membagi gambar digital menjadi beberapa segmen atau himpunan piksel, yang seringkali merepresentasikan objek atau wilayah yang bermakna dan berbeda. Ibarat membelah kue menjadi beberapa bagian, setiap bagian mewakili sesuatu yang spesifik.

Jika deteksi objek menggambar kotak di sekitar objek, segmentasi objek melangkah lebih jauh dengan mengidentifikasi setiap piksel yang termasuk dalam objek atau wilayah tertentu. Ini menghasilkan representasi yang lebih akurat dan detail dari objek dalam gambar.

1. Bagaimana Image Segmentation Bekerja?

Pada dasarnya, segmentasi citra mengelompokkan piksel-piksel gambar berdasarkan karakteristik tertentu (seperti warna, intensitas, tekstur, atau gradien) atau berdasarkan konektivitas spasial, sehingga setiap segmen menjadi lebih homogen dan bermakna.

Proses umum melibatkan:

  • Input Gambar: Menerima gambar sebagai masukan.
  • Analisis Piksel/Wilayah: Algoritma menganalisis setiap piksel atau kelompok piksel untuk menentukan apakah mereka termasuk dalam segmen yang sama.
  • Penugasan Label: Setiap piksel diberi label yang mengidentifikasi segmen mana ia berada. Piksel dengan label yang sama termasuk dalam segmen yang sama.
  • Output: Gambar yang tersegmentasi, di mana batas-batas objek atau wilayah yang diminati ditandai, atau setiap piksel diberi label kategori.

2. Jenis-Jenis Utama Image Segmentation

Ada beberapa pendekatan dan jenis segmentasi citra, masing-masing dengan tujuan dan metode yang sedikit berbeda:

A. Segmentasi Semantik (Semantic Segmentation)

  • Tujuan: Mengklasifikasikan setiap piksel dalam gambar ke dalam kategori semantik tertentu. Ini mengidentifikasi "apa" yang ada di setiap piksel.
  • Karakteristik: Semua piksel dari satu kategori objek (misalnya, semua mobil) akan diberi label yang sama, terlepas dari apakah itu mobil pertama, kedua, atau ketiga. Tidak ada pemisahan antar-instans objek yang sama.
  • Output: Peta piksel di mana setiap piksel diberi label kelas (misalnya, "langit", "jalan", "mobil", "orang").
  • Contoh Aplikasi: Kendaraan otonom (membedakan jalan dari trotoar, bangunan), pencitraan medis (membedakan jaringan sehat dari tumor).

B. Segmentasi Instans (Instance Segmentation)

  • Tujuan: Mengidentifikasi setiap piksel yang termasuk dalam suatu objek dan membedakan antara instans objek yang berbeda, bahkan jika mereka berasal dari kategori yang sama. Ini menjawab "apa" dan "siapa" (atau "yang mana") objek tersebut.
  • Karakteristik: Setiap objek individual (misalnya, mobil A, mobil B, mobil C) akan diberi label unik, meskipun semuanya adalah kategori "mobil".
  • Output: Kotak pembatas untuk setiap objek individual ditambah masker piksel yang tepat untuk setiap objek.
  • Contoh Aplikasi: Penghitungan objek yang presisi (berapa banyak apel di keranjang), robotika (memanipulasi objek individual), augmented reality.
  • Algoritma Populer: Mask R-CNN adalah arsitektur deep learning yang terkenal untuk segmentasi instans.

C. Segmentasi Panoptik (Panoptic Segmentation)

  • Tujuan: Menggabungkan segmentasi semantik dan instans. Ini memberikan segmentasi semantik untuk "hal-hal" (misalnya, langit, jalan, rumput - yang tidak memiliki bentuk terdefinisi dan jumlah tak terbatas) dan segmentasi instans untuk "benda" (things) (misalnya, mobil, orang, pohon - yang merupakan objek terhitung).
  • Output: Setiap piksel di gambar diberi label kelas dan, jika merupakan "benda", juga diberi ID instans unik.
  • Karakteristik: Memberikan pemahaman scene yang paling lengkap dan koheren.
  • Contoh Aplikasi: Sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan pemahaman lingkungan yang sangat detail, seperti robotika canggih dan kendaraan otonom.

3. Pendekatan dan Teknik Dasar dalam Image Segmentation

Secara historis dan dalam deep learning, beberapa teknik inti digunakan:

A. Thresholding (Pengambangan)

  • Prinsip: Teknik segmentasi paling sederhana. Membagi gambar grayscale menjadi dua segmen (foreground dan background) berdasarkan nilai intensitas piksel. Jika nilai piksel di atas ambang batas, itu termasuk satu segmen; jika di bawah, segmen lainnya.
  • Kelebihan: Cepat dan mudah diimplementasikan.
  • Kekurangan: Sangat sensitif terhadap variasi pencahayaan dan hanya efektif untuk gambar dengan kontras yang jelas antara objek dan latar belakang.

B. Edge Detection (Deteksi Tepi)

  • Prinsip: Mengidentifikasi lokasi di mana terjadi perubahan intensitas piksel yang signifikan, yang seringkali mengindikasikan batas objek.
  • Algoritma: Sobel, Canny (paling populer), Prewitt, Roberts.
  • Output: Gambar biner di mana tepi objek disorot.
  • Catatan: Deteksi tepi saja tidak melakukan segmentasi penuh, tetapi hasilnya sering digunakan sebagai input untuk algoritma segmentasi yang lebih kompleks.

C. Region-Based Segmentation (Segmentasi Berbasis Wilayah)

  • Prinsip: Mengelompokkan piksel berdasarkan kesamaan properti (misalnya, warna atau tekstur) dan kedekatan spasial.
  • Teknik Umum:
    • Region Growing: Memulai dari "seed pixel" dan memperluas wilayah dengan menambahkan piksel tetangga yang memenuhi kriteria kesamaan tertentu.
    • Region Splitting and Merging: Memulai dengan seluruh gambar, memecahnya menjadi sub-region yang lebih kecil jika tidak homogen, kemudian menggabungkan region yang serupa.

D. Clustering-Based Segmentation (Segmentasi Berbasis Clustering)

  • Prinsip: Menggunakan algoritma clustering (pengelompokan) untuk mengelompokkan piksel berdasarkan kesamaan fitur (misalnya, nilai warna RGB) dalam ruang fitur.
  • Algoritma: K-Means Clustering, Mean Shift.
  • Catatan: Meskipun efektif, algoritma ini tidak mempertimbangkan lokasi spasial piksel secara langsung, sehingga segmen bisa jadi tidak koheren secara spasial.

E. Graph-Based Segmentation (Segmentasi Berbasis Graf)

  • Prinsip: Merepresentasikan gambar sebagai graf, di mana piksel adalah node dan bobot edge merepresentasikan perbedaan antara piksel tetangga. Segmentasi kemudian menjadi masalah mempartisi graf.
  • Algoritma: Normalized Cuts, GrabCut.

F. Deep Learning-Based Segmentation (Segmentasi Berbasis Deep Learning)

  • Prinsip: Menggunakan arsitektur jaringan saraf dalam (terutama CNN) yang dilatih pada dataset besar dengan anotasi piksel-per-piksel. Jaringan ini secara otomatis mempelajari fitur dan memprediksi masker segmentasi.
  • Keunggulan: Akurasi sangat tinggi, robust terhadap variasi dalam gambar.
  • Arsitektur Populer:
    • U-Net: Sangat populer untuk segmentasi medis karena arsitekturnya yang simetris dan kemampuannya untuk beroperasi dengan dataset yang lebih kecil.
    • Fully Convolutional Networks (FCNs): Salah satu pelopor dalam segmentasi semantik end-to-end menggunakan CNN.
    • DeepLab Family: Serangkaian model yang menggunakan atrous convolution untuk menangkap konteks yang lebih luas.
    • Mask R-CNN: (Seperti disebutkan di atas) Perpanjangan dari Faster R-CNN yang menambahkan cabang untuk memprediksi masker objek untuk setiap proposal instans.

4. Metrik Evaluasi untuk Image Segmentation

Untuk menilai seberapa baik model melakukan segmentasi, metrik umum meliputi:

  • Pixel Accuracy: Persentase piksel yang diklasifikasikan dengan benar.
  • Mean IoU (Intersection over Union) / Jaccard Index: Metrik paling populer. Mengukur tumpang tindih antara wilayah yang diprediksi dan wilayah ground truth untuk setiap kelas, kemudian dirata-ratakan. Nilai 1 berarti tumpang tindih sempurna.
  • Dice Coefficient: Mirip dengan IoU, sering digunakan dalam segmentasi medis.

5. Aplikasi Utama Image Segmentation

Image segmentation adalah komponen kunci dalam banyak aplikasi canggih:

  • Pencitraan Medis: Deteksi tumor, segmentasi organ (jantung, otak, ginjal), analisis anatomi untuk diagnosis dan perencanaan bedah.
  • Kendaraan Otonom: Memahami lingkungan jalan dengan memisahkan jalan, kendaraan lain, pejalan kaki, rambu lalu lintas, dll.
  • Pengawasan: Analisis perilaku kerumunan, segmentasi orang untuk pelacakan yang lebih baik.
  • Robotika: Robot yang perlu berinteraksi dengan objek di lingkungannya (misalnya, mengambil barang dari rak).
  • Satuan Citra (Satellite Imagery): Pemetaan lahan, deteksi perubahan lingkungan, identifikasi area panen.
  • Augmented Reality (AR) / Virtual Reality (VR): Memisahkan objek foreground dari background untuk penempatan objek virtual secara realistis.
  • Fotografi dan Editor Gambar: Efek background blur (mode potret), penggantian background, tools seleksi objek cerdas.

Dengan kemajuan deep learning, teknik image segmentation telah mencapai tingkat akurasi yang luar biasa, membuka pintu bagi inovasi di berbagai industri. Ini adalah langkah penting dari sekadar "melihat" sebuah gambar menjadi "memahami" apa yang ada di dalamnya secara detail.

Apakah ada jenis segmentasi atau algoritma tertentu yang ingin Anda pelajari lebih dalam, atau mungkin contoh aplikasi yang lebih spesifik?

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait