Pengetahuan

Mitos dan Fakta tentang Kartu Kredit Mahasiswa

Kartu kredit untuk mahasiswa, perlu atau tidak? Yuk, bongkar mitos dan fakta tentang kartu kredit mahasiswa biar kamu nggak salah langkah dan makin melek finansial!

rezki kurniawan4 Juli 2025

Kartu kredit seringkali menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan mahasiswa. Ada banyak informasi yang simpang siur, mulai dari manfaatnya yang menggiurkan hingga risikonya yang menakutkan. Mari kita bedah mitos dan fakta seputar kartu kredit untuk mahasiswa agar kamu bisa membuat keputusan finansial yang lebih bijak.

Mitos tentang Kartu Kredit Mahasiswa

Mitos 1: Kartu Kredit Hanya untuk Orang Kaya atau yang Sudah Bekerja

Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Sebagian bank memang memiliki persyaratan penghasilan atau status pekerjaan untuk pengajuan kartu kredit biasa. Namun, ada beberapa bank yang menawarkan kartu kredit khusus mahasiswa atau kartu kredit pemula dengan syarat yang lebih ringan. Biasanya, dibutuhkan jaminan (seperti deposito yang diblokir) atau surat rekomendasi dari kampus/orang tua. Tujuannya adalah untuk membantu mahasiswa membangun riwayat kredit.

Mitos 2: Menggunakan Kartu Kredit Pasti Bikin Utang dan Boros

Fakta: Boros atau tidaknya seseorang menggunakan kartu kredit sepenuhnya tergantung pada disiplin pribadi. Kartu kredit hanyalah alat pembayaran. Jika digunakan dengan bijak untuk kebutuhan yang terencana dan dibayar lunas tepat waktu, kartu kredit justru bisa sangat bermanfaat. Masalah muncul ketika kamu menggunakannya untuk membeli hal-hal yang tidak perlu dan melebihi kemampuan bayar.

Mitos 3: Semua Transaksi Pakai Kartu Kredit Itu Gratis

Fakta: Transaksi pakai kartu kredit umumnya tidak langsung berbayar saat itu juga, tapi akan ditagihkan di akhir periode billing. Namun, ada berbagai biaya dan bunga yang bisa muncul jika kamu tidak hati-hati:

  • Bunga (interest): Akan dikenakan jika kamu tidak membayar lunas tagihan di tanggal jatuh tempo. Bunga kartu kredit biasanya sangat tinggi.
  • Denda Keterlambatan (late payment fee): Dikenakan jika kamu terlambat membayar tagihan.
  • Biaya Tahunan (annual fee): Sebagian besar kartu kredit memiliki biaya tahunan, meskipun beberapa menawarkan bebas biaya di tahun pertama atau jika memenuhi syarat transaksi tertentu.
  • Biaya Tarik Tunai (cash advance fee): Sangat mahal dan harus dihindari.

Mitos 4: Menutup Kartu Kredit Setelah Tidak Dipakai Itu Pilihan Terbaik

Fakta: Tidak selalu. Menutup kartu kredit, terutama yang sudah kamu miliki cukup lama dan memiliki riwayat pembayaran yang baik, sebenarnya bisa memengaruhi skor kreditmu secara negatif. Durasi riwayat kredit adalah salah satu faktor penting dalam perhitungan skor. Lebih baik biarkan kartu tersebut tetap aktif (meskipun tidak dipakai) atau digunakan sesekali untuk transaksi kecil dan langsung dibayar lunas.

Mitos 5: Kartu Kredit sama dengan Kartu Debit/ATM

Fakta: Ini berbeda jauh.

  • Kartu Debit/ATM: Menggunakan dana yang ada di rekening tabunganmu. Transaksi langsung memotong saldo rekening.
  • Kartu Kredit: Menggunakan dana pinjaman dari bank (limit kredit). Kamu berutang kepada bank, dan harus melunasinya di tanggal jatuh tempo. Jika tidak lunas, akan dikenakan bunga.

Fakta tentang Kartu Kredit Mahasiswa

Fakta 1: Kartu Kredit Bisa Membangun Riwayat Kredit yang Baik

Ini adalah salah satu manfaat terbesar kartu kredit, terutama untuk mahasiswa. Dengan menggunakan kartu kredit secara bertanggung jawab (membayar lunas tepat waktu, tidak melewati batas limit), kamu membangun skor kredit atau riwayat kredit yang positif. Skor kredit ini penting untuk masa depanmu saat mengajukan pinjaman (KPR, KTA, kendaraan) atau bahkan melamar pekerjaan tertentu.

Fakta 2: Ada Berbagai Promo dan Cashback yang Menguntungkan

Bank penerbit kartu kredit sering bekerja sama dengan merchant untuk menawarkan promo diskon, cashback, poin reward, atau cicilan 0%. Jika digunakan secara strategis untuk pembelian yang memang sudah direncanakan, ini bisa jadi penghematan.

Fakta 3: Berguna untuk Transaksi Online dan Darurat

Untuk transaksi online internasional atau pembelian tiket pesawat/hotel, kartu kredit seringkali lebih diutamakan atau bahkan menjadi satu-satunya metode pembayaran. Selain itu, kartu kredit bisa menjadi penyelamat saat ada keadaan darurat yang membutuhkan dana cepat, asalkan kamu punya kemampuan untuk melunasinya.

Fakta 4: Edukasi Finansial Dini itu Penting

Memiliki kartu kredit saat mahasiswa memaksa kamu untuk belajar disiplin finansial, manajemen utang, dan pentingnya perencanaan anggaran. Ini adalah pelajaran berharga yang akan sangat bermanfaat di masa depan.

Fakta 5: Terlalu Banyak Kartu Kredit Justru Berbahaya

Meskipun bisa membangun riwayat kredit, memiliki terlalu banyak kartu kredit, apalagi jika limitnya besar, bisa jadi godaan untuk boros dan sulit mengelola pembayaran. Fokus pada satu atau dua kartu yang dikelola dengan baik.

Haruskah Mahasiswa Memiliki Kartu Kredit?

Keputusan memiliki kartu kredit saat mahasiswa harus dipertimbangkan dengan matang.

Ya, jika kamu:

  • Disiplin dalam mengelola keuangan.
  • Punya sumber penghasilan yang stabil (meskipun kecil) untuk melunasi tagihan.
  • Ingin membangun riwayat kredit sejak dini.
  • Butuh kemudahan transaksi online atau untuk keadaan darurat.

Tidak, jika kamu:

  • Merasa mudah tergoda untuk membeli barang yang tidak perlu.
  • Belum memiliki penghasilan tetap atau dana darurat.
  • Tidak yakin bisa membayar lunas tagihan setiap bulan.

Jika kamu memutuskan untuk mengajukan kartu kredit, mulailah dengan limit kecil dan pastikan kamu memahami semua biaya dan ketentuan yang berlaku. Gunakanlah sebagai alat pembayaran, bukan sebagai tambahan penghasilan.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait