Landing page adalah halaman web tunggal yang dirancang dengan satu tujuan spesifik: mendorong pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu, atau yang sering disebut konversi. Tindakan ini bisa berupa pembelian produk, pendaftaran newsletter, pengisian formulir, mengunduh e-book, atau mendaftar webinar. Landing page yang menarik dan efektif adalah kunci untuk mengubah traffic menjadi hasil nyata bagi bisnismu.
Membuat landing page yang menarik bukan hanya soal estetika, tapi tentang strategi psikologi dan desain untuk memandu pengunjung menuju tujuan konversi.
1. Tentukan Tujuan Utama dan Target Audiensmu
Sebelum mulai mendesain, pahami ini:
-
Satu Tujuan, Satu Halaman: Setiap landing page harus memiliki satu dan hanya satu tujuan konversi yang jelas. Jangan mencoba menjual produk, mengumpulkan email, dan meminta pendaftaran webinar di halaman yang sama. Fokuslah pada satu hal.
-
Kenali Target Audiensmu: Siapa yang akan mengunjungi halaman ini? Apa masalah mereka? Apa yang mereka inginkan? Bagaimana produk/layananku bisa membantu mereka? Jawaban atas pertanyaan ini akan memandu copywriting dan desainmu.
2. Judul Utama (Headline) yang Kuat dan Jelas
Headline adalah hal pertama yang dilihat pengunjung. Ini adalah penentu apakah mereka akan terus membaca atau langsung pergi.
-
Jelas dan Spesifik: Langsung pada intinya. Apa yang kamu tawarkan atau masalah apa yang kamu pecahkan?
-
Menarik Perhatian: Gunakan kata-kata yang kuat dan manfaat yang menonjol.
-
Konsisten dengan Iklan/Sumber Traffic: Jika pengunjung datang dari iklan atau link tertentu, pastikan headline landing pagemu relevan dengan janji yang ada di iklan tersebut. Ini membangun konsistensi dan kepercayaan.
3. Sub-Judul (Sub-headline) untuk Detail Lebih Lanjut
Gunakan sub-headline untuk memberikan informasi tambahan yang mendukung headline.
-
Perjelas Manfaat: Kembangkan janji dari headline.
-
Dukung Klaim: Berikan sedikit konteks atau bukti awal.
4. Visual Menarik dan Relevan
Gambar atau video bisa menyampaikan pesan lebih cepat dari teks.
-
Kualitas Tinggi: Gunakan gambar atau video resolusi tinggi yang terlihat profesional.
-
Relevan: Visual harus relevan dengan produk/layanan dan mendukung pesanmu.
-
Tunjukkan Manfaat: Jika memungkinkan, tunjukkan produkmu sedang digunakan atau manfaat yang dirasakan pelanggan.
-
Hindari Stock Photos Generik: Gunakan visual yang unik dan otentik jika memungkinkan.
5. Salinan Teks (Copywriting) yang Fokus pada Manfaat
Teks pada landing page harus persuasif dan berorientasi pada nilai bagi pelanggan.
-
Fokus pada Manfaat, Bukan Hanya Fitur: Jangan hanya mencantumkan fitur produk/layananmu. Jelaskan bagaimana fitur tersebut memecahkan masalah pelanggan atau meningkatkan hidup mereka.
-
Singkat dan Padat: Pengunjung landing page seringkali tidak punya banyak waktu. Gunakan poin-poin, paragraf pendek, dan bold text untuk menyoroti informasi penting.
-
Gunakan Bahasa yang Jelas: Hindari jargon teknis yang sulit dipahami.
-
Sertakan Bukti Sosial: Ulasan, testimoni, logo klien, atau jumlah pelanggan/pengguna yang sukses. Ini membangun kepercayaan.
6. Call-to-Action (CTA) yang Jelas dan Menonjol
CTA adalah tombol atau link yang memberitahu pengunjung apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Ini adalah elemen konversi paling penting.
-
Jelas dan Deskriptif: Gunakan teks CTA yang spesifik, misalnya "Unduh E-book Gratis Sekarang," "Dapatkan Diskon 20%," atau "Daftar Webinar." Hindari CTA generik seperti "Submit" atau "Klik Di Sini."
-
Menarik Perhatian: Gunakan warna kontras, ukuran yang memadai, dan letak yang strategis (misalnya, above the fold dan diulang di bagian bawah halaman).
-
Single CTA: Perkuat fokus tujuanmu dengan hanya menyertakan satu CTA utama.
7. Bukti Sosial (Social Proof)
Orang lebih cenderung percaya pada apa yang dikatakan oleh orang lain daripada apa yang kamu katakan tentang dirimu sendiri.
-
Testimoni Pelanggan: Sertakan kutipan positif dari pelanggan nyata, lengkap dengan nama dan foto (jika diizinkan).
-
Ulasan/Rating Bintang: Tampilkan rating produk atau layanan.
-
Logo Klien/Mitra: Jika kamu bekerja dengan brand yang dikenal, tampilkan logo mereka.
-
Angka Keberhasilan: "10.000+ Pengguna Puas," "Terjual X Kali."
8. Penghapusan Gangguan dan Distraksi
Landing page berbeda dari halaman website biasa.
-
Tidak Ada Navigasi Utama: Hapus menu navigasi, footer link yang tidak relevan, atau sidebar yang bisa mengalihkan perhatian pengunjung dari CTA.
-
Fokus Tunggal: Setiap elemen di halaman harus mendukung satu tujuan konversi. Jika tidak, hapus saja.
9. Desain yang Bersih dan Responsif
-
Tata Letak Bersih: Gunakan banyak whitespace (ruang kosong) agar halaman tidak terlihat ramai dan teks mudah dibaca.
-
Konsisten dengan Branding: Gunakan warna, font, dan gaya yang konsisten dengan brandmu.
-
Desain Responsif: Pastikan landing pagemu terlihat sempurna dan berfungsi optimal di semua perangkat: desktop, tablet, dan terutama mobile
10. Kecepatan Loading Halaman
Landing page yang lambat akan kehilangan banyak konversi.
-
Optimalkan Gambar: Kompres gambar tanpa mengorbankan kualitas.
-
Minifikasi Kode: Kurangi ukuran file CSS dan JavaScript.
-
Manfaatkan Browser Caching: Aktifkan caching untuk aset statis.
-
Pilih Hosting yang Cepat: Pastikan server yang kamu gunakan responsif.
11. Analisis dan Optimasi Berkelanjutan (A/B Testing)
Membuat landing page bukan pekerjaan satu kali.
-
Integrasikan Google Analytics: Lacak traffic, bounce rate, time on page, dan yang terpenting, conversion rate.
-
A/B Testing: Lakukan pengujian A/B secara teratur pada elemen-elemen berbeda (misalnya, headline, warna CTA, gambar, copy). Ini akan membantumu memahami apa yang paling efektif bagi audiensmu.
-
Pantau Heatmap dan Session Recordings: Gunakan tool seperti Hotjar atau Crazy Egg untuk melihat bagaimana pengguna berinteraksi dengan landing pagemu.
Dengan menerapkan tips-tips ini, kamu bisa membuat landing page yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga sangat efektif dalam mencapai tujuan bisnismu.
0 Komentar
Artikel Terkait



