Pengetahuan

Headless CMS untuk Static Site: Strapi vs Sanity

Bingung pilih Headless CMS untuk static site-mu? Yuk, selami perbandingan Strapi vs Sanity! Temukan mana yang paling pas untuk kebutuhan proyekmu, dari kontrol penuh self-hosted hingga kolaborasi real-time yang canggih!

Tata Bicara5 Oktober 2025

Memilih Headless CMS yang tepat adalah keputusan krusial untuk proyek static site Anda. Headless CMS memungkinkan Anda untuk mengelola konten secara terpisah dari frontend situs, memberikan fleksibilitas luar biasa dalam desain dan deployment. Dua pemain populer di arena ini adalah Strapi dan Sanity. Keduanya menawarkan fitur-fitur yang kuat, tetapi dengan pendekatan dan keunggulan yang berbeda.

Mari kita bandingkan Strapi dan Sanity untuk membantu Anda menentukan mana yang terbaik untuk kebutuhan static site Anda.

Memahami Headless CMS

Sebelum membahas perbandingan, mari kita ulas singkat apa itu Headless CMS. Berbeda dengan CMS tradisional (seperti WordPress) yang menggabungkan backend (manajemen konten) dan frontend (presentasi visual), Headless CMS hanya menyediakan backend untuk mengelola konten. Konten ini kemudian diakses melalui API (REST atau GraphQL) oleh frontend (aplikasi web, mobile, dll.) yang terpisah. Pendekatan ini adalah inti dari arsitektur Jamstack.

Strapi

Strapi adalah Headless CMS sumber terbuka (open-source) yang dapat Anda host sendiri (self-hosted) atau gunakan melalui layanan cloud mereka (Strapi Cloud). Strapi dibangun dengan Node.js dan dikenal karena fleksibilitas serta kemampuannya untuk disesuaikan.

Keunggulan Strapi:

  1. Sumber Terbuka & Self-Hosted: Ini adalah kekuatan terbesar Strapi. Anda memiliki kontrol penuh atas data Anda, lingkungan hosting, dan kode sumber. Ini ideal untuk proyek dengan persyaratan privasi, keamanan, atau kustomisasi yang sangat spesifik.

  2. Kustomisasi Mendalam: Strapi sangat fleksibel. Anda bisa:

    • Membangun Tipe Konten Kustom (Custom Content Types) dengan mudah melalui UI admin yang intuitif atau CLI.
    • Menyesuaikan API: Anda dapat memodifikasi API yang dihasilkan secara otomatis, menambahkan logika kustom, atau mengubah endpoint.

    • Menyesuaikan Panel Admin: UI panel admin bisa disesuaikan dengan kebutuhan workflow tim Anda.

  3. Developer-Friendly (Node.js): Bagi developer JavaScript/Node.js, Strapi terasa familiar. Ekosistem Node.js yang luas juga berarti integrasi dengan library pihak ketiga relatif mudah.

  4. GraphQL & REST API Otomatis: Strapi secara otomatis menghasilkan API baik REST maupun GraphQL untuk tipe konten Anda, lengkap dengan dokumentasi. Ini mempercepat pengembangan frontend.
  5. Peran & Izin Pengguna (RBAC): Fitur manajemen pengguna dan peran yang kuat memungkinkan Anda mendefinisikan siapa yang bisa mengakses dan memodifikasi konten tertentu.

  6. Ekosistem Plugin yang Tumbuh: Ada banyak plugin yang tersedia untuk memperluas fungsionalitas Strapi (misalnya untuk image optimization, SEO, i18n).

Kekurangan Strapi:

  1. Self-Hosting Membutuhkan Maintenance: Jika Anda memilih untuk self-host, Anda bertanggung jawab atas server, database, keamanan, dan update. Ini bisa menambah biaya dan beban kerja operasional.

  2. Tanpa Kolaborasi Real-time Bawaan: Strapi tidak memiliki fitur kolaborasi real-time seperti Google Docs, di mana beberapa editor dapat bekerja pada dokumen yang sama secara bersamaan. Ini mungkin menjadi kendala bagi tim konten yang besar.

  3. Keterbatasan dalam Rich Text Editor: Editor rich text bawaan cenderung menyimpan konten sebagai HTML, yang bisa kurang fleksibel jika Anda ingin memanipulasi data konten secara terstruktur di frontend.

  4. Scalability: Meskipun bisa diskalakan, mengelola skalabilitas untuk situs dengan trafik sangat tinggi pada instalasi self-hosted bisa menjadi tantangan yang memerlukan keahlian DevOps.

Sanity

Sanity adalah platform konten headless yang berpusat pada data, sering disebut sebagai "Content Lake". Sanity menyediakan backend konten terkelola sepenuhnya di cloud dan sebuah editor yang dapat disesuaikan yang disebut Sanity Studio. Sanity Studio adalah aplikasi React sumber terbuka yang bisa Anda host atau deploy sendiri.

Keunggulan Sanity:

  1. Konten Terstruktur (Content as Data): Sanity memperlakukan konten sebagai data terstruktur sepenuhnya. Ini berarti Anda bisa mendefinisikan skema konten yang sangat fleksibel dan bersarang. Fitur Portable Text memungkinkan Anda untuk menyimpan rich text sebagai array objek JSON, memberikan kontrol granular atas bagaimana konten di-render di frontend dan memfasilitasi penggunaan kembali konten di berbagai platform.
  2. Kolaborasi Real-time Canggih: Salah satu fitur menonjol Sanity adalah kemampuan kolaborasi real-time bawaan di Sanity Studio, mirip dengan Google Docs. Ini sangat ideal untuk tim editorial yang bekerja bersama-sama.
  3. GROQ Query Language: Sanity memiliki bahasa kueri bawaan yang kuat bernama GROQ (Graph-Relational Object Queries). GROQ memungkinkan Anda untuk melakukan kueri data yang sangat kompleks, filter, proyeksi, dan gabungan dalam satu permintaan API, jauh lebih fleksibel daripada REST dan seringkali lebih efisien daripada GraphQL untuk skenario tertentu.
  4. Sanity Studio yang Dapat Disesuaikan Sepenuhnya: Sanity Studio adalah aplikasi React yang dapat Anda fork, modifikasi, dan deploy sendiri. Anda bisa membuat UI editor yang sangat spesifik untuk kebutuhan workflow konten Anda, menambahkan komponen kustom, dan bahkan pratinjau konten secara inline dengan frontend Anda.
  5. No-Ops Infrastructure: Karena Sanity adalah layanan terkelola di cloud, Anda tidak perlu khawatir tentang hosting backend, database management, atau maintenance server. Sanity menangani skalabilitas, keamanan, dan update untuk Anda.
  6. Gratis & Skalabilitas Berbasis Penggunaan: Sanity memiliki free tier yang sangat murah hati dan model harga berbasis penggunaan (pay-as-you-go), membuatnya cocok untuk proyek kecil hingga besar yang bisa tumbuh seiring waktu.

Kekurangan Sanity:

  1. Kurva Pembelajaran (GROQ & Sanity Studio): Meskipun kuat, mempelajari GROQ dan cara mengkustomisasi Sanity Studio (terutama bagi yang tidak familiar dengan React) bisa memiliki kurva pembelajaran yang lebih curam dibandingkan Strapi yang lebih "langsung jadi".

  2. Vendor Lock-in (Parsial): Meskipun Sanity Studio open-source, backend konten (Content Lake) adalah layanan berbayar. Jika Anda ingin memindahkan data Anda dari Sanity, prosesnya mungkin memerlukan upaya lebih karena sifat data terstrukturnya.

  3. Kurang Familiar bagi Sebagian Developer: Karena GROQ dan Portable Text adalah pendekatan yang lebih baru, developer yang terbiasa dengan REST/GraphQL tradisional mungkin perlu sedikit waktu untuk beradaptasi.

  4. Fokus pada Developer-First: Meskipun Sanity Studio mudah digunakan oleh editor setelah diatur, pengaturan awal dan kustomisasi studio lebih berorientasi pada developer. Ini bukan solusi "pasang dan pakai" untuk pengguna non-teknis.

Perbandingan Singkat: Strapi vs Sanity

Fitur / Kriteria Strapi Sanity
Model Hosting Self-hosted (on-premise/VPS), Strapi Cloud Cloud-hosted (Content Lake), Sanity Studio (dapat di-host sendiri)
Lisensi Sumber terbuka (MIT License) Sanity Studio (sumber terbuka), Content Lake (berbayar)
Teknologi Dasar Node.js Node.js (Sanity Studio), Go (Backend)
Kustomisasi Admin UI Dapat disesuaikan, berbasis plugin Sangat dapat disesuaikan (aplikasi React penuh)
Kolaborasi Real-time Tidak ada bawaan Ya, fitur utama
Model Konten Tipe Konten Kustom, Rich Text (HTML) Konten Terstruktur (Portable Text), Schema-as-Code
Query Language REST & GraphQL otomatis GROQ (kuat & fleksibel), juga REST & GraphQL
Pengelolaan Infrastruktur Tanggung jawab pengguna (self-hosted) Dikelola oleh Sanity (No-Ops)
Skalabilitas Tergantung konfigurasi self-hosted, baik di Cloud Sangat skalabel (dikelola oleh Sanity)
Pricing Gratis (untuk self-hosted), berbayar (Cloud) Free tier murah hati, pay-as-you-go
Ideal Untuk Proyek yang membutuhkan kontrol penuh, tim Node.js yang kuat, kebutuhan kustomisasi API/Admin. Proyek yang membutuhkan kolaborasi real-time, konten yang sangat terstruktur, developer experience canggih, dan no-ops.

Kapan Memilih Strapi?

  • Anda memiliki sumber daya DevOps atau developer yang nyaman dengan mengelola server dan database sendiri.

  • Anda memiliki persyaratan kepatuhan data yang ketat atau perlu menjaga data sepenuhnya di bawah kendali Anda (on-premise).

  • Tim Anda sudah sangat terbiasa dengan Node.js dan ingin backend yang bisa disesuaikan secara mendalam di level kode.

  • Anda ingin bebas dari vendor lock-in sejauh mungkin dengan software sumber terbuka.

  • Anda membutuhkan sistem peran dan izin yang detail untuk pengguna backend.

  • Proyek Anda membutuhkan API yang sangat kustom atau Anda ingin memodifikasi logika API secara langsung.

Kapan Memilih Sanity?

  • Anda mengutamakan kolaborasi real-time untuk tim konten Anda.

  • Anda membutuhkan konten yang sangat terstruktur dan fleksibel, dapat digunakan kembali di berbagai platform (omnikanal), dan bukan hanya untuk website.
  • Anda ingin menghindari overhead operasional dari maintenance server backend (solusi no-ops).

  • Developer Anda menginginkan kontrol yang sangat tinggi atas UI editor untuk menciptakan pengalaman pengeditan yang disesuaikan (tailored editing experience).

  • Anda tertarik dengan kemampuan kueri data yang sangat kuat dan fleksibel seperti GROQ.

  • Anda membangun aplikasi skala besar atau yang memiliki potensi pertumbuhan trafik yang sangat tinggi, dengan kebutuhan skalabilitas yang mudah.

  • Anda mencari harga yang fleksibel dan berbasis penggunaan.

Baik Strapi maupun Sanity adalah pilihan yang sangat baik untuk Headless CMS bagi static site, tetapi mereka melayani prioritas yang berbeda:

  • Strapi adalah pilihan yang bagus jika Anda mengutamakan kontrol penuh, self-hosting, dan kustomisasi kode di sisi backend, terutama jika Anda memiliki tim Node.js yang kuat.
  • Sanity adalah pilihan unggul jika Anda membutuhkan kolaborasi real-time, konten yang sangat terstruktur sebagai data, dan pengalaman developer yang no-ops dengan kustomisasi UI editor yang ekstrem.

Pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan spesifik proyek Anda, keahlian tim, anggaran, dan preferensi mengenai kontrol infrastruktur versus kenyamanan layanan terkelola.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait