Memiliki website multibahasa adalah langkah cerdas untuk menjangkau audiens global. Namun, kesuksesan tidak hanya berhenti pada penerjemahan konten. Agar website Anda benar-benar terlihat oleh search engine di berbagai negara dan bahasa, Anda memerlukan strategi SEO multibahasa yang solid. Tanpa strategi yang tepat, konten terjemahan Anda mungkin tidak akan pernah ditemukan oleh target audiensnya.
SEO multibahasa jauh lebih dari sekadar menerjemahkan keyword. Ini melibatkan konfigurasi teknis, strategi konten, dan praktik off-page yang disesuaikan untuk setiap locale yang Anda targetkan.
Baca Juga : Pengaruh Core Web Vitals terhadap SEO
Pilar Utama SEO Multibahasa
Ada beberapa pilar penting yang harus Anda perhatikan saat mengoptimalkan website multibahasa Anda untuk search engine:
1. Struktur URL yang Tepat
Cara Anda menstrukturisasi URL untuk setiap bahasa sangat memengaruhi bagaimana search engine memahami dan mengindeks website Anda. Ada tiga opsi utama:
-
Subdirektori (Direktori Bahasa):
example.com/en/page
,example.com/id/page
-
Kelebihan: Sangat direkomendasikan oleh Google, mudah dikelola, semua otoritas domain terakumulasi di satu domain utama.
-
Kekurangan: Perlu konfigurasi server atau CMS untuk routing.
-
Terbaik untuk: Sebagian besar website yang ingin menargetkan audiens multibahasa di berbagai negara atau wilayah.
-
-
Subdomain:
en.example.com
,id.example.com
-
Kelebihan: Mudah diatur di server, dapat mengelola hosting berbeda untuk setiap subdomain jika diperlukan.
-
Kekurangan: Mungkin dianggap sebagai website terpisah oleh search engine (meskipun Google telah menyatakan mereka bisa menghubungkannya), membutuhkan sertifikat SSL terpisah.
-
Terbaik untuk: Perusahaan dengan unit bisnis yang sangat terpisah atau perbedaan branding antar negara.
-
-
Domain Tingkat Atas Khusus Negara (ccTLD):
example.co.uk
,example.de
,example.id
-
Kelebihan: Sinyal geografis terkuat untuk search engine, dianggap sangat relevan oleh pengguna lokal.
-
Kekurangan: Paling mahal dan kompleks untuk dikelola (membutuhkan pembelian dan pengelolaan banyak domain), otoritas domain terfragmentasi.
-
Terbaik untuk: Perusahaan besar yang memiliki anggaran dan sumber daya untuk mengelola operasi di setiap negara secara terpisah.
-
Sangat tidak direkomendasikan menggunakan parameter URL (misalnya, example.com/page?lang=en
) karena search engine mungkin menganggapnya sebagai konten duplikat dan kurang ramah pengguna.
2. Tag hreflang
Ini adalah faktor terpenting untuk SEO multibahasa. Tag hreflang
adalah atribut HTML atau HTTP header yang memberi tahu search engine (terutama Google) bahwa ada beberapa versi halaman yang ditujukan untuk bahasa atau wilayah tertentu. Ini membantu search engine menyajikan versi halaman yang benar kepada pengguna yang tepat, mencegah masalah konten duplikat.
-
Cara Implementasi:
-
Di
HTML<head>
HTML: Tambahkan baris untuk setiap varian bahasa di setiap halaman.<link rel="alternate" href="http://example.com/en/page" hreflang="en" /> <link rel="alternate" href="http://example.com/id/page" hreflang="id" /> <link rel="alternate" href="http://example.com/es-es/page" hreflang="es-ES" /> <link rel="alternate" href="http://example.com/page" hreflang="x-default" />
-
hreflang="en"
: Untuk bahasa Inggris (tidak spesifik negara). -
hreflang="id"
: Untuk bahasa Indonesia. -
hreflang="es-ES"
: Untuk bahasa Spanyol yang ditujukan untuk pengguna di Spanyol. -
hreflang="x-default"
: Mengidentifikasi halaman default jika tidak ada bahasa yang cocok atau tidak ada lokasi yang terdeteksi.
-
-
Di HTTP Header: Untuk konten non-HTML (misalnya, PDF).
-
Di Sitemap XML: Rekomendasi Google untuk website besar.
-
-
Penting: Setiap halaman dalam set
hreflang
harus menunjuk kembali ke dirinya sendiri dan semua varian lainnya. Ini disebut bidirectional linking. Jika tidak, tag ini mungkin diabaikan.
3. Deteksi Bahasa dan Pengalihan (Language Detection & Redirection)
Idealnya, website harus secara otomatis mengidentifikasi bahasa pilihan pengguna (berdasarkan pengaturan browser Accept-Language
atau lokasi IP) dan mengalihkannya ke versi yang sesuai. Namun, selalu sediakan opsi bagi pengguna untuk beralih bahasa secara manual (misalnya, melalui dropdown di header atau footer).
-
Hindari Pengalihan Otomatis Berlebihan: Jika Anda mengalihkan pengguna secara otomatis tanpa opsi untuk kembali, itu bisa mengganggu pengalaman pengguna dan menyulitkan search engine untuk mengindeks semua versi bahasa. Pastikan pengalihan tidak terlalu agresif.
4. Riset Kata Kunci Lokal
Menerjemahkan keyword secara literal jarang efektif. Anda perlu melakukan riset kata kunci terpisah untuk setiap bahasa dan locale yang Anda targetkan.
-
Kata kunci yang populer di satu negara mungkin tidak sama di negara lain, bahkan untuk bahasa yang sama (misalnya, bahasa Inggris di AS vs. di Inggris).
-
Gunakan tools riset keyword lokal (misalnya, Google Keyword Planner dengan target lokasi/bahasa, Ahrefs, Semrush) untuk menemukan keyword yang relevan dan memiliki volume pencarian di setiap target pasar.
-
Pertimbangkan niat pencarian (search intent) yang mungkin berbeda antar budaya.
5. Konten yang Dilokalisasi (Bukan Hanya Diterjemahkan)
Lokalisasi berarti lebih dari sekadar terjemahan langsung. Ini mencakup penyesuaian konten agar sesuai dengan budaya, kebiasaan, dan preferensi lokal.
-
Mata Uang, Tanggal, dan Waktu: Gunakan format yang benar untuk setiap locale.
-
Unit Pengukuran: Metrik vs. imperial.
-
Gambar dan Video: Pastikan relevan secara budaya.
-
Pesan Marketing: Sesuaikan nada dan pesan agar beresonansi dengan audiens lokal.
-
Nama dan Alamat: Gunakan format lokal yang benar.
-
Kontak: Sediakan nomor telepon dan alamat email lokal jika memungkinkan.
6. Optimasi Meta Tag dan Konten On-Page
-
Judul Halaman (
<title>
tag): Sesuaikan judul dengan keyword lokal dan bahasa. -
Deskripsi Meta (
<meta description>
): Tulis deskripsi yang menarik dalam bahasa lokal, juga dengan keyword yang relevan. -
Konten Tubuh (Body Content): Pastikan terjemahan alami, bebas dari kesalahan tata bahasa atau gaya yang canggung. Gunakan keyword yang telah dilokalisasi secara natural.
-
Atribut
HTMLlang
di HTML: Selalu sertakan atributlang
pada tag<html>
atau<body>
untuk mengindikasikan bahasa utama halaman.<html lang="id"> </html>
atau
HTML<html lang="en"> </html>
7. Sitemap XML Multibahasa
Buat dan kirimkan sitemap XML terpisah untuk setiap bahasa atau sertakan semua varian bahasa dalam satu sitemap dengan anotasi hreflang
di dalamnya. Ini membantu search engine menemukan semua halaman Anda dan memahami struktur multibahasa.
8. Google Search Console dan Google Analytics
-
Google Search Console: Verifikasi setiap varian domain atau subdirektori di Google Search Console. Anda dapat menargetkan secara geografis subdirektori atau subdomain tertentu jika relevan.
-
Google Analytics: Konfigurasikan pelacakan untuk memantau performa website Anda di setiap bahasa, termasuk lalu lintas, bounce rate, dan konversi.
9. Kecepatan Halaman dan Pengalaman Pengguna (UX)
Pastikan website multibahasa Anda tetap cepat memuat di semua lokasi geografis. Gunakan CDN (Content Delivery Network) untuk melayani konten dari server terdekat ke pengguna Anda. UX yang baik berlaku untuk semua bahasa; pastikan navigasi mudah dan intuitif.
10. Link Building Lokal (Jika Relevan)
Untuk situs yang menargetkan negara tertentu (misalnya, dengan ccTLD atau subdomain yang sangat fokus), mendapatkan backlink dari situs-situs otoritatif lokal dapat meningkatkan sinyal relevansi geografis.
Baca Juga : Dampak Media Sosial terhadap SEO
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
-
Terjemahan Otomatis Tanpa Revisi: Jangan mengandalkan terjemahan otomatis sepenuhnya. Selalu libatkan penutur asli untuk meninjau dan mengedit konten. Terjemahan yang buruk akan merugikan kredibilitas dan SEO.
-
Lupa Tag
hreflang
: Ini adalah kesalahan terbesar. Tanpahreflang
, search engine akan kesulitan memahami struktur multibahasa Anda. -
Konten Duplikat: Jangan hanya mengulang konten yang sama persis tanpa tag
hreflang
atau penyesuaian yang memadai. -
Pemilih Bahasa yang Tersembunyi: Pastikan pengguna dapat dengan mudah menemukan dan mengubah bahasa website.
-
Tidak Melokalisasi Kata Kunci: Hanya menerjemahkan keyword secara harfiah akan membuat Anda kehilangan volume pencarian lokal.
-
Mengabaikan Performa: Situs multibahasa yang lambat akan merugikan SEO dan pengalaman pengguna.
Membangun strategi SEO untuk website dengan beberapa bahasa membutuhkan perencanaan yang matang dan perhatian terhadap detail teknis maupun konten. Dengan fokus pada struktur URL yang tepat, implementasi hreflang
yang akurat, riset keyword lokal, dan lokalisasi konten yang menyeluruh, Anda dapat memastikan website multibahasa Anda tidak hanya dapat diakses, tetapi juga ditemukan dan berkinerja baik di search engine seluruh dunia. Ini adalah investasi yang akan membuka pintu pasar baru dan meningkatkan jangkauan merek Anda secara signifikan.
0 Komentar
Artikel Terkait
