Progressive Web App (PWA) telah menjadi game-changer bagi banyak perusahaan, memungkinkan mereka memberikan pengalaman pengguna yang unggul tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk pengembangan aplikasi native terpisah. Banyak brand besar global telah mengadopsi PWA dan menuai hasil yang signifikan dalam hal engagement, konversi, dan kecepatan.

Berikut adalah beberapa studi kasus perusahaan sukses yang mengadopsi PWA:

Baca Juga : Cara Mengubah Website Menjadi Progressive Web App (PWA)

1. AliExpress (Alibaba Group)

AliExpress, raksasa e-commerce global dari Alibaba Group, menghadapi tantangan besar dalam menjangkau pengguna di pasar negara berkembang yang memiliki koneksi internet yang tidak stabil dan perangkat dengan spesifikasi rendah. Mereka memiliki aplikasi native, tetapi banyak pengguna yang enggan menginstalnya karena ukuran file yang besar atau masalah koneksi.

• Implementasi PWA: AliExpress meluncurkan PWA mereka.

• Hasil yang Dicapai:

  • Peningkatan Konversi: Tercatat peningkatan konversi sebesar 76% di mobile web.

  • Peningkatan Halaman yang Dikunjungi per Sesi: Jumlah halaman yang dilihat per sesi meningkat signifikan.

  • Peningkatan Waktu yang Dihabiskan: Pengguna menghabiskan waktu lebih lama di platform.

  • Pengguna dapat mengakses katalog produk dan berbelanja bahkan dengan koneksi internet yang tidak stabil, karena PWA memungkinkan caching aset dan akses offline.

AliExpress membuktikan bahwa PWA adalah solusi yang sangat efektif untuk menjangkau pasar yang luas dan meningkatkan metrik bisnis inti, terutama di lingkungan mobile yang menantang.

2. Twitter Lite

Twitter menyadari bahwa sebagian besar penggunanya mengakses platform melalui perangkat mobile, dan banyak di antaranya berada di wilayah dengan koneksi internet lambat atau mahal. Aplikasi native mereka terkadang terlalu berat untuk kondisi tersebut.

• Implementasi PWA: Twitter meluncurkan "Twitter Lite" sebagai PWA pada tahun 2017. Mereka fokus pada kecepatan, penggunaan data yang rendah, dan kemampuan offline.

• Hasil yang Dicapai:

  • Peningkatan Kunjungan Halaman per Sesi: Peningkatan 65% dalam halaman yang dikunjungi per sesi.

  • Peningkatan Tweet yang Dikirim: Peningkatan 75% dalam jumlah Tweet yang dikirim.

  • Penurunan Bounce Rate: Bounce rate berkurang sebesar 20%.

  • Penghematan Data: Twitter Lite hanya berukuran sekitar 233 KB, jauh lebih kecil dibandingkan aplikasi native Android (sekitar 25 MB) atau iOS (sekitar 148 MB).

  • Akses Offline: Pengguna bisa melihat Tweet yang sudah di-cache saat offline.

  • Notifikasi Push: PWA memungkinkan push notifications untuk menjaga engagement pengguna.

Twitter Lite menjadi contoh utama bagaimana PWA dapat memberikan pengalaman yang cepat dan reliable kepada jutaan pengguna di seluruh dunia, terlepas dari kualitas jaringan atau spesifikasi perangkat mereka.

3. Starbucks

Starbucks ingin membuat proses pemesanan kopi menjadi lebih mudah dan cepat bagi pelanggan, sekaligus meningkatkan engagement. Mereka melihat PWA sebagai cara untuk mencapai ini tanpa memaksa pengguna mengunduh aplikasi native yang mungkin memakan banyak ruang penyimpanan.

• Implementasi PWA: Starbucks meluncurkan PWA mereka pada tahun 2017, memungkinkan pelanggan menelusuri menu, menyesuaikan pesanan, dan membayar di muka, semuanya dari browser mereka.

• Hasil yang Dicapai:

  • Akses Offline: Pelanggan dapat menelusuri menu dan menyesuaikan pesanan bahkan saat offline. Setelah terhubung kembali ke internet, mereka bisa menyelesaikan pesanan.

  • Ukuran File yang Sangat Kecil: PWA Starbucks hanya membutuhkan sekitar 233 KB ruang penyimpanan, sangat kontras dengan aplikasi iOS (148 MB) atau Android (6.8 MB). Ini mendorong lebih banyak pengguna untuk menginstalnya.

  • Peningkatan Engagement: PWA membantu meningkatkan tingkat re-engagement dan mempermudah pelanggan untuk melakukan pemesanan, yang berkontribusi pada peningkatan penjualan.

Starbucks menunjukkan bagaimana PWA dapat menyederhanakan proses bisnis inti dan meningkatkan kenyamanan pelanggan, yang secara langsung berdampak pada kepuasan pelanggan dan pendapatan.

4. Trivago

Trivago, platform pencarian hotel global, fokus pada pengalaman mobile yang cepat dan efisien untuk membantu pengguna menemukan penawaran terbaik.

• Implementasi PWA: Trivago menerapkan PWA untuk memberikan pengalaman pencarian hotel yang mulus di perangkat seluler.

• Hasil yang Dicapai:

  • Waktu Muat yang Lebih Singkat: PWA memuat lebih cepat, memungkinkan Trivago menjangkau pasar dengan koneksi internet yang lambat secara lebih efektif.

  • Peningkatan Engagement: Dengan pengalaman yang lebih cepat dan responsif, engagement pengguna meningkat, karena mereka lebih mudah mencari dan membandingkan harga hotel.

  • Menghemat Ruang Penyimpanan: PWA ini bekerja dengan sangat baik, bahkan di perangkat dengan kapasitas penyimpanan terbatas, karena tidak perlu diinstal layaknya aplikasi native yang berat.

Trivago berhasil memanfaatkan PWA untuk mengoptimalkan alur pengguna inti mereka dan memperluas jangkauan pasar.

Baca Juga : Tools Terbaik untuk Membangun PWA

Pelajaran Penting dari Studi Kasus PWA:

• Fokus pada Pengguna Mobile: PWA sangat efektif untuk pasar mobile, terutama di wilayah dengan koneksi internet tidak ideal atau perangkat berspesifikasi rendah.

• Peningkatan Konversi & Engagement: Kecepatan, akses offline, dan kemampuan instalasi PWA seringkali langsung berkorelasi dengan peningkatan konversi, waktu sesi yang lebih lama, dan bounce rate yang lebih rendah.

• Biaya Lebih Rendah, Jangkauan Lebih Luas: PWA memungkinkan perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih besar dengan satu codebase, menghemat biaya pengembangan dan pemeliharaan dibandingkan aplikasi native terpisah.

• Tidak Perlu Unduh dari App Store: Kemudahan akses langsung dari browser dan instalasi ke home screen menghilangkan hambatan download dari toko aplikasi, sehingga meningkatkan user adoption.

Studi kasus ini menunjukkan bahwa PWA bukan hanya tren, tetapi merupakan strategi pengembangan web yang matang dan terbukti efektif untuk bisnis dari berbagai skala dan industri.