Pengetahuan

Viscosity Grade vs. Service Rating: Kunci Membaca Spesifikasi Oli Alat Berat

Dalam dunia alat berat, pemilihan jenis dan spesifikasi pelumas yang tepat sangatlah penting.

Minir1 November 2025

Pelumas atau lubricants adalah salah satu komponen penting dalam perawatan dan operasional alat berat. Fungsi utama pelumas adalah untuk mengurangi gesekan, mencegah keausan, melindungi dari korosi, serta membantu menjaga suhu komponen agar tetap stabil. Dalam dunia alat berat, pemilihan jenis dan spesifikasi pelumas yang tepat sangatlah penting untuk memastikan performa alat berat tetap optimal dan memperpanjang umur pakai komponennya.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis pelumas yang digunakan pada alat berat beserta spesifikasinya:

1. Oli Mesin (Engine Oil)

Oli mesin digunakan untuk melumasi komponen mesin alat berat seperti piston, silinder, dan poros engkol. Oli ini dirancang untuk bekerja pada suhu tinggi dan tekanan ekstrem yang dihasilkan oleh mesin pembakaran internal.

Spesifikasi: Oli mesin biasanya memiliki klasifikasi SAE (Society of Automotive Engineers) berdasarkan tingkat kekentalannya, seperti SAE 15W-40 atau SAE 10W-30. Selain itu, klasifikasi API (American Petroleum Institute) seperti API CJ-4 atau API CI-4 juga menunjukkan kemampuan oli dalam melindungi mesin dari keausan dan korosi.

Fungsi Utama: Mengurangi gesekan antar komponen, mencegah pembentukan kerak, dan menjaga kebersihan mesin.

2. Oli Hidrolik (Hydraulic Oil)

Oli hidrolik digunakan dalam sistem hidrolik alat berat, seperti pada excavator, bulldozer, dan crane. Sistem hidrolik membutuhkan pelumas yang mampu mentransfer tenaga sekaligus melindungi komponen seperti pompa hidrolik dan katup.

Spesifikasi: Oli hidrolik diklasifikasikan berdasarkan viskositasnya, misalnya ISO VG 32, ISO VG 46, atau ISO VG 68. Semakin tinggi angka viskositasnya, semakin kental oli tersebut.

Fungsi Utama: Memberikan tekanan dalam sistem hidrolik, melindungi komponen dari keausan, serta mencegah terjadinya oksidasi dan pembentukan busa.

3. Oli Transmisi (Transmission Oil)

Oli transmisi digunakan untuk melumasi sistem transmisi pada alat berat, baik yang menggunakan transmisi manual maupun otomatis. Pelumas ini dirancang untuk menangani tekanan tinggi dan gesekan yang terjadi selama perpindahan gigi.

Spesifikasi: Oli transmisi sering kali memiliki klasifikasi seperti API GL-4 atau GL-5 untuk menunjukkan kemampuan melindungi gigi transmisi dari keausan. Beberapa juga memiliki viskositas SAE seperti SAE 75W-90.

Fungsi Utama: Mengurangi gesekan pada gigi transmisi, mencegah keausan, dan memastikan perpindahan gigi berjalan mulus.

4. Grease

Grease atau gemuk adalah pelumas berbentuk semi-padat yang digunakan untuk melumasi komponen tertentu pada alat berat, seperti bearing, pin, dan bushing. Grease sangat efektif digunakan pada area yang sulit dijangkau oleh oli cair.

Spesifikasi: Grease biasanya diklasifikasikan berdasarkan konsistensinya menggunakan standar NLGI (National Lubricating Grease Institute), misalnya NLGI 2 atau NLGI 3. Grease juga dapat mengandung aditif tertentu seperti anti-karat atau anti-oksidan.

Fungsi Utama: Melindungi komponen dari gesekan, keausan, dan korosi dalam kondisi kerja berat.

5. Oli Gear (Gear Oil)

Oli gear digunakan untuk melumasi sistem roda gigi pada alat berat seperti final drive atau differential. Oli ini dirancang untuk menahan beban berat dan tekanan tinggi yang terjadi pada sistem roda gigi.

Spesifikasi: Gear oil biasanya memiliki klasifikasi SAE seperti SAE 80W-90 atau SAE 85W-140, serta klasifikasi API GL-4 atau GL-5.

Fungsi Utama: Mengurangi gesekan pada roda gigi, mencegah keausan, dan melindungi dari korosi.

6. Oli Pendingin (Coolant Oil)

Meskipun tidak selalu dikategorikan sebagai pelumas, oli pendingin berperan penting dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil. Oli ini digunakan pada sistem pendingin mesin alat berat.

Spesifikasi: Coolant biasanya berbasis ethylene glycol dengan tambahan aditif anti-karat dan anti-beku.

Fungsi Utama: Menyerap panas dari mesin dan mencegah terjadinya overheating.

7. Pelumas Khusus

Selain jenis pelumas di atas, terdapat pula pelumas khusus yang dirancang untuk kebutuhan tertentu pada alat berat. Contohnya adalah oli untuk sistem rem basah (wet brake oil) atau pelumas untuk kompresor udara.

Spesifikasi: Pelumas khusus biasanya memiliki formulasi unik sesuai dengan kebutuhan aplikasi tertentu.

Fungsi Utama: Menangani kondisi kerja spesifik yang tidak dapat ditangani oleh pelumas umum.

Pemilihan Pelumas yang Tepat

Pemilihan pelumas harus disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan alat berat. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih pelumas antara lain:

  • Jenis Alat Berat: Setiap jenis alat berat memiliki kebutuhan pelumas yang berbeda.
  • Kondisi Operasional: Faktor seperti suhu lingkungan, beban kerja, dan durasi operasional memengaruhi jenis pelumas yang diperlukan.
  • Standar dan Spesifikasi: Pastikan pelumas memenuhi standar internasional seperti API, SAE, atau ISO.
  • Aditif Tambahan: Beberapa pelumas dilengkapi dengan aditif khusus untuk meningkatkan kinerjanya, seperti anti-karat, anti-busa, atau penguat daya tahan terhadap tekanan ekstrem.

Pelumas memainkan peran vital dalam menjaga kinerja dan umur pakai alat berat. Dengan memahami jenis dan spesifikasi pelumas yang sesuai untuk setiap komponen alat berat, pengguna dapat memastikan bahwa alat berat beroperasi secara efisien dan tahan lama. Selalu ikuti panduan pabrikan dalam memilih pelumas untuk mendapatkan hasil terbaik serta menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.

Share:

0 Komentar