Teknologi

Perbedaan 3D Modeling dengan 3D Rendering

Mengetahui perbedaan 3D Modeling dengan 3D Rendering memudahakn Anda dalam membuat konsep arsitektur gambar 3D.

Ishak Okta Sagita24 November 2025

Arsitek perlu tahu perbedaan 3D modeling dengan 3D rendering karena keduanya memiliki yang terlihat sama. Walaupun sama-sama berkaitan dengan desain 3D namun ada perbedaan perilaku.

Proses kerja desain 3D tentunya melibatkan modeling gambar, kemudian rendering untuk menemukan hasilnya. Agar lebih mudah memahami bedanya 3D modeling dan 3D rendering, simak ulasan berikut ini.

Apa itu 3D modeling

Pemodelan 3D adalah representasi tiga dimensi dari suatu objek menggunakan berkas 3D yang dapat diubah sesuai keinginan. Proses ini dilakukan pada fase pra produksi. 

Pemodelan 3D dimulai dari menentukan konsep sketsa, kemudian membuat kerangka model. Setelah mendapatkan kerangka model, langkah berikutnya menyempurnakan detail-detail kecil agar model terlihat lebih realistis.

Apa itu 3D rendering

Rendering 3D adalah proses mengubah model 3D menjadi gambar maupun animasi. Proses ini dilakukan pada fase pasca produksi.

Langkah rendering meliputi penambahan detail bayangan, tekstur, pencahayaan, dan efek realistis untuk memberikan nilai estetika. Tujuannya agar mengubah model 3D terlihat nyata.

Pengaplikasian 3D modeling

Pemodelan 3D dapat diaplikasikan pada berbagai tipe, antara lain

Pemodelan poligonal

Pemodelan poligonal membuat objek dengan poligon, bentuk datar dengan tiga sisi atau lebih dan tepi yang keras. Pemodelan ini berguna untuk visualisasi ruangan lingkup besar dan detail, yang mana cocok untuk bidang arsitektur.

Pemodelan NURBS

Pemodelan NURBS cocok untuk objek dengan kurva halus seperti mobil maupun komponen mekanik. NURBS (Non-Uniform Rational B-Splines) merupakan cara untuk membuat permukaan yang halus dan mengalir dengan kurva matematika.

Pemodelan permukaan subdivisi

Pemodelan permukaan subdivisi seringkali digunakan untuk membuat bentuk organik seperti karakter manusia maupun bodi kendaraan. Proses pengerjaannya adalah memperhalus permukaan dengan membagi poligon.

Digital sculpting

Pahatan digital atau digital sculpting berguna untuk membuat desain ornamen yang kompleks atau fasad yang detail. Arsitek membutuhkan ini agar dapat merepresentasi keinginan klien melalui hasil karya.

Penerapan ini dapat dipakai untuk membuat model goresan pada lemari kayu dengan material V-ray. Cocok untuk membuat desain gambar natural yang mempertahankan keaslian.

BIM

BIM atau Building Information Modeling pada pemodelan 3D berfokus pada model yang detail dan kaya data pada proyek konstruksi. Detail gambar akan terintegrasi dengan data spesifikasi, material, estimasi biaya, dan jadwal proyek agar membangun budaya kolaboratif.

3D Scanning

3D scanning melibatkan pengambilan objek atau benda di dunia nyata menggunakan pemindai untuk menghasilkan model digital. Metode in banyak digunakan di ranah arsitektur dan manufaktur untuk membuat replika benda.

Pengaplikasian 3D Rendering

Pengapliasian 3D rendering meliputi:

Real time rendering

Real time rendering merupakan proses produksi gambar secara realtime, dengan output berkecepatan 30-60 frame per second. Proses ini melibatkan kecepatan dan interaktif tetapi sangat tergantung dengan kualitas hardware.

Photorealistic rendering

Photorealistic rendering adalah teknik rendering untuk membuat gambar yang menyerupai dengan foto asli. Proses rendering ini dilakukan dengan simulasi cahaya, bayangan, material untuk memberikan visual produk semirip mungkin.

Stylized rendering

Stylized rendering menjadi teknik yang dibuat menyimpang untuk menciptakan nilai estetika seperti kartun maupun komik. Sering digunakan untuk memberikan perbedaan dari desain 3D pada umumnya.

Perbedaan 3D Modeling dengan 3D Rendering

Perbedaan 3d modeling dan 3d rendering

Terdapat serangkaian tujuan akhir yang dapat membedakan 3D modeling dan 3D Rendering. Dengan memahami perbedaan tujuan penggunaan, setiap proses mampu mencapai tujuan tanpa tumpang tindih.

3D Modeling

  • Tujuan 3D Modeling untuk merepresentasi objek secara digital dengan detail yang akurat
  • 3D modeling melibatkan pembuatan struktur wireframe, penyempurnaan bentuk, dan penambahan detail dan tekstur rumit.
  • Menggunakan teknik pemodelan dan digital sculpting.
  • Pengerjaan 3D Modeling membutuhkan keterampilan artistik, kesadaran spasial, anatomi, gambar teknik, dan arsitektur.
  • Fokus 3D modeling pada kreativitas, presisi, dan memvisualkan struktur 3D secara detail.
  • Hasil akhir produk adalah file model 3D yang dapat digunakan untuk simulasi maupun rendering.

3D Rendering

  • Tujuan 3D rendering adalah mengkonversi model 3D menjadi gambar dengan efek realistis untuk menambah daya tarik ketika digunakan untuk presentasi
  • Proses pengerjaan 3D rendering meliputi pengaturan latar, penetapan tekstur dan material, konfigurasi cahaya, dan penggunaan mesin rendering.
  • Pengerjaan rendering membutuhkan pemahaman pencahayaan, sifat material, teori warna, dan penggunaan software rendering
  • Fokus 3D modeling terletak pada daya tarik visual dan kemampuan untuk merepresentasikan model 3D secara akurat
  • Hasil akhir produk rendering adalah gambar berkualitas tinggi dengan aset pencahayaan dan material

Setelah mengetahui penjelasan perbedaan 3D modeling dengan 3D rendering berdasarkan tujuan, Anda dapat menerapkannya dalam pembuatan konsep arsitektur dengan gambar 3D.

Sketchup adalah salah satu software untuk menggambar 3D yang digunakan Arsitek. Software ini dipilih karena mampu membuat pemodelan dan rendering secara bersamaan. 

Hasilkan pemodelan 3D dan rendering untuk gambar arsitektur dengan Sketchup

Share:

0 Komentar