Affiliate marketing dan dropship seringkali dianggap sama karena hanya membutuhkan produk dari orang lain. Ketika terjadi transaksi pembelian, barang langsung diantar ke tempat pembeli dari perusahaan.
Sepintas terlihat sama, tetapi jika diperhatikan kembali akan ada perbedaan affiliate marketing dan dropship.
Perbedaan paling mendasar adalah affiliate marketing tidak memiliki kuasa untuk menentukan harga produk. Sedangkan dropship dapat menentukan harga jual kepada konsumen.
Memahami perbedaan tersebut dapat membantu Anda ketika ingin mendapatkan uang melalui media sosial seperti Instagram. Banyaknya pengguna Instagram sangat rawan untuk melihat batas affiliate marketing dan dropship.
Ada kalanya produk affiliate diperlakukan seperti dropship. Sebaliknya, produk dropship mendapat perlakukan affliate marketing.
Dalam ulasan ini akan dibahas apa saja perbedaan ketika menjalankan affiliate marketing dan dropship.
Apa itu affiliate marketing
Affiliate marketing merupakan kegiatan pemasaran yang melibatkan afiliator untuk mempromoskan produk atau jasa kepada orang lain melalui tautan affiliasi.
Affiliator mendapatkan komisi penjualan ketika ketika ada transaksi pembelian melalui tautan affiliasi.
Tautan afiliasi merupakan kode unik yang digunakan untuk melacak hasil komisi dari setiap penjualan. Nilai komisi affiliate marketing sudah ditentukan oleh perusahaan.
Apa itu Dropship
Dropship adalah bentuk bisnis dengan menjual produk orang lain. Pelaku dropshp hanya meneruskan pemesanan produk ke supplier. Kemudian supplier langsung mengirim ke konsumen.
Dropship dijalankan dengan menggunakan marketplace maupun website pribadi untuk memasarkan produk. Dropshipper dapat menentukan harga jual produk untuk memaksimalkan margin penjualan.
Kelebihan affiliate marketing
Tanpa modal
Menjalankan affiliate marketing tidak membutuhkan modal sama sekali. Anda hanya perlu mendaftarkan akun untuk mendapatkan kode unik affiliasi.
Affiliate marketing memiliki risiko rendah sehingga tidak membebankan pengeluarn besar di awal.
Tidak ada support konsumen
Affiliate marketing tidak perlu melakukan customer care. Tugasnya adalah melakukan aktiitas pemasaran dengan kode affiliasi.
Masalah pelayanan konsumen akan dilemparkan kepada pemilik produk atau jasa saja. Dengan ini, tidak ada beban untuk mencari konsumen.
Terbebas dari tempat dan waktu
Anda dapat menjalankan pemasaran affiliasi di mana saja dan kapan saja. Tidak harus terikat oleh waktu.
Hanya perlu menjalankan srategi affiliate marketing untuk memperkenalkan produk kepada target market, kemudian menyisipkan kode referal agar terjadi penjualan.
Kekurangan affiliate marketing
Komisi bergantung pada pemilik produk
Komisi affilaite marketing sudah ditentukan oleh perusahaan. Anda tidak dapat menentukan persentasi komisi setiap penjualan. Inilah yang membuat kegiatan transaksi menjadi terbatas.
Transaksi affiliasi dapat diabaikan oleh konsumen
Sebagian konsymen menyadari kalau ada kode affiliate yang tertera. Kondisi ini membuat konsumen terbagi dua yaitu membeli produk melalui kode affiliate dan beli produk langsung ke perusahaan.
Jika terlalu lama konsumen membeli produk langsung ke konsumen, maka tidak ada pemasukan dari komisi affiliate. Dengan kata lain, hanya memasarkan tanpa hasil.
Tidak ada kendali atas produk dan harga
Affiliate marketer tidak memiliki kendali atas produk yang Anda promosikan. Sehingga untuk membuat deskripsi produk, harga, hingga layanan lainnya.
Kelebihan Dropship
Risiko rendah
Dropshipping merupakan bisnis dengan risiko rendah. Tidak jauh berbeda dengan affiliate marketing.
Dapat memaksimalkan margin
Dropshipping dapat menentukan harga jual produk untuk menentukan mrgin. Anda dapat menentukan margin tinggi untuk memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.
Membangun loyalitas konsumen
Dropshipping memiliki keuntungan untuk membangun loyalitas konsumen untuk membantu penjualan. Dengan cara ini, Anda dapat melakukan up selling dan crosselling dengan memakai produk dropship.
Kekurangan dropship
Mencari supplier
Mencari supplier menjadi tantangan sendiri ketika melakukan dropship. Terutama ketika Anda harus menemukan supplier yang sesuai dengan Anda.
Melakukan dukungan pelanggan
Dropshipping perlu melakukan pengelolaan pelanggan untuk menjalankan layanan purna jual. Sehingga, perlu memahami product knowledge dari produk tersebut.
Baca Juga : Hobi yang Bisa Menghasilkan Uang untuk Mahasiswa
Pilih affiliate marketing atau dropship
Affiliate marketing dapat Anda pilih ketika ingin menjalankan tanpa mengeluarkan modal, tanpa memikirkan produk, maupun pemilihan harga jual. Anda hanya fokus ke kegiatan pemasaran saja, tanpa memikirkan manajemen konsumen.
Dropship dapat Anda pilih ketika Anda ingin melakukan penjualan barang dengan mengatur harga produk untuk memaksimalkan keuntungan. Dengan konsekuensi harus melakukan manajemen konsumen pada layanan pasca jual.
Memilih menjalankan affiliate marketing maupun dropship haruslah menyesuaikan dengan kondisi Anda saat ini. Jangan sampai memaksakan kehendak diluar kapasitas yang nantinya akan menyulitkan Anda.
0 Komentar
Artikel Terkait







