Pengetahuan

Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)?

Apa sih pembangkit listrik tenaga air? Seperti apa klasifikasi dan cara kerja PLTA yang digadang sebagai sumber energi terbarukan?

Istilah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mungkin sudah tidak asing lagi bagi pembaca. Pembangkit satu ini merupakan pembangkit yang paling dominan digunakan pada sumber energi terbarukan. Akan tetapi masih banyak orang-orang yang belum mengerti tentang PLTA. Oleh sebab itu, alangkah lebih baiknya PLTA ini kita bahas secara apik dalam tulisan berikut.

Baca Juga: 7 Jenis Pembangkit Listrik Energi Terbarukan

PLTA merupakan suatu pembangkit listrik yang mengubah energi hidrolik air (kinetik dan potensial) menjadi energi listrik. Pada umumnya, air yang dimanfaatkan berasal sumber energi terbarukan dimana air naik menuju ketinggian tertentu melalui evaporasi dan presipitasi yang digerakkan oleh energi surya.

Klasifikasi PLTA

Pada umumnya terdapat dua klasifikasi yang sering digunakkan pada PLTA yakni berdasarkan ukuran (skala) proyek dan bendungan (dam atau head).

Berikut klasifikasi PLTA berdasarkan ukuran (skala):

  • Large hydro (lebih dari 100 MW)
  • Medium hydro (15 MW - 100 MW)
  • Small hydro (100 kW - 1 MW)
  • Micro hydro (5 kW - 100 kW)
  • Pico hydro (lebih kecil dari 5 kW)

Sedangkan klasifikasi PLTA berdasarkan head:

  • High head (lebih besar dari 150 m)
  • Medium head (20 m - 150 m)
  • Low head (lebih kecil dari 20 m)
Boyle, Renewable Energy, 2nd edition, Oxford University Press, 2003
Skema PLTA (Boyle, Renewable Energy, 2nd edition, Oxford University Press, 2003)

Prinsip Kerja PLTA

Sumber: Pribadi

Pada dasarnya pemanfaatan air yang jatuh dari elevasi yang tinggi menuju elevasi yang rendah mempunyai energi yang tersimpan. Perbedaan elevasi itu disebut juga dengan head dan energi yang tersimpan itu dalam bentuk energi potensial dan energi kinetik. Sedangkan bendungan disini berfungsi untuk mengatur dalam memanfaatkan air tersebut.

Proses perubahan energi pada air dilanjutkan untuk mengerakkan turbin secara mekanik (berputar) dimana turbin ini terhubung (couple) dengan generator melalui satu poros. Poros yang berputar pada generator ini lah yang nantinya akan menyebabkan medan magnet dan menghasilkan listrik.

Turbin yang digunakkan dalam PLTA ini juga tidak boleh sembarangan. Pemilihan turbin haruslah berdasarkan debit air dan head air, yang mana pada tulisan ini tidak akan saya bahas.

Biaya pemnuatan PLTA

PLTA pada skala besar mempunyai modal awal (investasi) yang besar. Namun di sisi lain harga produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTA dilihat dari biaya operasi dan biaya perawatan (low cost). Hal ini disebabkan salah satunya ialah PLTA mempunyai umur panjang.

 

Kurang lebih seperti itu pemaparan PLTA yang bisa saya sampaikan untuk saat ini. Semoga pembaca dengan membaca tulisan saya ini dapat tersesat dijalan yang benar. Terimakasih sudah membaca

 

Share:

0 Komentar