Optimasi parameter pemotongan pada mesin CNC untuk baja paduan adalah kunci untuk mencapai efisiensi produksi maksimum, kualitas permukaan yang superior, dan umur pahat yang lebih panjang. Baja paduan, dengan kekerasan dan ketahanan ausnya yang tinggi, seringkali menjadi material yang menantang untuk diproses. Pemilihan parameter yang salah dapat menyebabkan keausan pahat yang cepat, hasil akhir permukaan yang buruk, bahkan kerusakan pada benda kerja atau mesin.
1. Parameter Pemotongan Utama
Ada beberapa parameter pemotongan utama yang harus dipertimbangkan dan dioptimalkan:
A. Kecepatan Potong (Cutting Speed - Vc)
- Definisi: Kecepatan relatif antara pahat dan benda kerja pada titik potong, diukur dalam meter per menit (m/min) atau surface feet per minute (sfm).
- Pengaruh:
- Peningkatan Vc: Mengurangi waktu pemotongan, meningkatkan laju penghilangan material (MRR), tetapi juga meningkatkan suhu pemotongan dan mempercepat keausan pahat.
- Penurunan Vc: Memperpanjang umur pahat, tetapi mengurangi produktivitas.
- Optimasi untuk Baja Paduan: Baja paduan cenderung menghasilkan panas tinggi saat dipotong. Oleh karena itu, kecepatan potong harus dipilih dengan hati-hati. Terlalu tinggi akan menyebabkan keausan pahat termal (panas), sementara terlalu rendah bisa menyebabkan built-up edge (BUE) atau getaran. Biasanya, baja paduan membutuhkan Vc yang lebih rendah dibandingkan baja karbon biasa.
B. Laju Pemakanan (Feed Rate - f)
- Definisi: Jarak yang ditempuh pahat relatif terhadap benda kerja per putaran (untuk pemotongan putar) atau per langkah (untuk pemotongan lurus), diukur dalam mm/putaran (mm/rev) atau inci/putaran (ipr) untuk turning, atau mm/gigi (mm/tooth) atau inci/gigi (ipt) untuk milling.
- Pengaruh:
- Peningkatan f: Meningkatkan MRR, mengurangi waktu pemotongan, dan dapat membantu memecah chip yang panjang. Namun, dapat meningkatkan gaya potong dan kekasaran permukaan, serta berpotensi menyebabkan kerusakan pahat atau benda kerja.
- Penurunan f: Meningkatkan kualitas permukaan, tetapi memperpanjang waktu pemotongan dan dapat menyebabkan keausan abrasif.
- Optimasi untuk Baja Paduan: Laju pemakanan yang optimal untuk baja paduan biasanya berada pada rentang menengah. Terlalu rendah bisa menghasilkan gesekan berlebihan dan panas, sedangkan terlalu tinggi bisa menyebabkan patah pahat karena gaya yang berlebihan.
C. Kedalaman Potong (Depth of Cut - ap atau ae)
- Definisi: Jarak pahat masuk ke dalam material. Dibagi menjadi:
- Kedalaman Potong Aksial (ap): Kedalaman potong searah sumbu pahat (umumnya pada milling).
- Kedalaman Potong Radial (ae): Lebar potong tegak lurus sumbu pahat (umumnya pada milling).
- Pengaruh:
- Peningkatan Kedalaman Potong: Meningkatkan MRR secara signifikan. Namun, juga meningkatkan gaya potong, beban pada pahat dan mesin, serta panas yang dihasilkan.
- Penurunan Kedalaman Potong: Mengurangi beban, tetapi memperpanjang waktu pemotongan dan bisa memicu getaran (chatter) pada beberapa kondisi.
- Optimasi untuk Baja Paduan: Untuk baja paduan, seringkali lebih efektif menggunakan kedalaman potong yang lebih kecil dengan laju pemakanan yang sesuai, terutama pada proses finishing. Untuk roughing, kedalaman potong yang lebih besar dapat digunakan jika mesin dan pahat mampu menahan beban.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Optimasi
Selain parameter pemotongan, beberapa faktor lain juga sangat mempengaruhi proses optimasi:
A. Material Benda Kerja
- Jenis Baja Paduan: Setiap paduan (misalnya, baja perkakas, baja tahan karat, baja nikel-kromium) memiliki sifat mekanik dan termal yang berbeda, yang menuntut parameter pemotongan yang spesifik.
- Kekerasan: Semakin keras material, umumnya semakin rendah kecepatan potong yang diperlukan dan semakin stabil pahat yang dibutuhkan.
- Kandungan Paduan: Unsur paduan seperti Krom, Nikel, Molybdenum, dan Vanadium dapat meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus, yang mempengaruhi kemampuan mesin.
B. Material dan Geometri Pahat (Tool)
- Material Pahat:
- Karbon Tungsten (Carbide): Paling umum untuk baja paduan karena kekerasan dan ketahanan panasnya yang tinggi. Lapisan (coating) seperti TiN, TiAlN, AlTiN sangat meningkatkan umur pahat dan performa.
- Ceramic, CBN (Cubic Boron Nitride), PCD (Polycrystalline Diamond): Digunakan untuk material yang sangat keras atau aplikasi finishing super presisi, tetapi sangat mahal dan getas.
- Geometri Pahat: Sudut-sudut pahat (sudut rake, sudut relief), jumlah flute, dan desain chip breaker memengaruhi pembentukan chip, gaya potong, dan pembuangan panas. Pahat dengan geometri yang kuat lebih disukai untuk baja paduan.
C. Kondisi Mesin CNC
- Rigiditas Mesin: Mesin yang kokoh dan bebas getaran dapat mentolerir gaya potong yang lebih tinggi dan memungkinkan kecepatan potong yang lebih agresif.
- Daya Mesin (Spindle Power): Memastikan mesin memiliki daya yang cukup untuk menjalankan parameter yang dioptimalkan tanpa overload.
- Kondisi Spindle dan Tool Holder: Ketidakseimbangan atau keausan dapat menyebabkan getaran dan keausan pahat dini.
D. Sistem Pendingin (Coolant/Lubricant)
- Jenis Coolant: Memilih coolant yang tepat (misalnya, emulsion, minyak potong lurus, udara bertekanan) penting untuk mengurangi panas, melumasi area potong, dan membantu pembuangan chip.
- Metode Aplikasi: Banjir (flooding), semprotan (mist), atau MQL (Minimum Quantity Lubrication) memengaruhi efektivitas pendinginan. Untuk baja paduan, pendinginan yang efektif sangat penting untuk mengelola panas.
3. Strategi Optimasi Parameter Pemotongan
Optimasi bukanlah proses satu kali, melainkan iteratif:
- Konsultasi Data Produsen Pahat dan Material:
- Mulai dengan rekomendasi awal dari produsen pahat dan material benda kerja. Ini adalah titik awal yang aman dan teruji.
- Uji Coba Sistematis (Design of Experiments - DOE):
- Lakukan serangkaian uji coba dengan memvariasikan satu atau dua parameter pada satu waktu (misalnya, cutting speed dan feed rate) sambil memantau hasilnya (umur pahat, kualitas permukaan, MRR).
- Pendekatan ini lebih ilmiah dan dapat mengidentifikasi kombinasi optimal.
- Pemantauan Umur Pahat (Tool Life Monitoring):
- Ini adalah indikator kinerja yang paling penting. Catat berapa lama pahat bertahan sebelum mencapai kriteria keausan yang ditentukan.
- Tujuannya adalah untuk mencapai umur pahat yang ekonomis, bukan yang terlama (karena terlalu lama mungkin berarti produktivitas rendah).
- Analisis Chip dan Kualitas Permukaan:
- Bentuk chip dapat menunjukkan efektivitas pemotongan (misalnya, chip pendek dan melengkung ideal).
- Kualitas permukaan (kekasaran) harus diukur dan dibandingkan dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
- Penggunaan Perangkat Lunak Simulasi dan Optimasi:
- Beberapa perangkat lunak CAD/CAM modern memiliki modul simulasi yang dapat memprediksi gaya potong, defleksi, dan bahkan keausan pahat. Ini bisa mempercepat proses optimasi.
- Pertimbangkan Strategi Pemotongan:
- High-Efficiency Milling (HEM): Menggunakan kedalaman potong radial yang kecil (ae) tetapi kedalaman potong aksial yang besar (ap) dengan laju pemakanan yang tinggi. Ini menyebarkan beban dan panas di sepanjang cutting edge yang lebih panjang, memperpanjang umur pahat dan meningkatkan MRR. Sangat efektif untuk baja paduan.
- Trochoidal Milling: Strategi khusus untuk alur dalam yang keras, mengurangi panas dengan gerakan memutar.
Optimasi parameter pemotongan untuk baja paduan adalah investasi waktu dan sumber daya yang akan terbayar dalam jangka panjang melalui peningkatan efisiensi, pengurangan biaya pahat, dan peningkatan kualitas produk akhir.
0 Komentar
Artikel Terkait
