Pengetahuan

Apa Itu Overall Equipment Effectiveness dan Kenapa Penting di Industri?

Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metrik untuk mengukur persentase produktivitas produksi secara menyeluruh dengan nilai ideal adalah 85%

Ishak Okta Sagita5 Agustus 2025

Proses produksi adalah kegiatan krusial untuk keberlangsungan industri. Bayangkan jika tidak ada aktivitas produksi, maka tidak ada kegiatan supply chain.

Salah satu kegiatan supply chain yang baik adalah kelancaran aktivitas produksi. Dalam hal ini, aktivitasnya produksi berjalan secara efektif namun tetap menghasilkan hasil akhir berkualitas.

Supaya mendapatkan efektivitas produksi yang berkualitas, diperlukan melalui persentase pemahaman teknis terkait penggunaan alat-alat produksi. Cara mendapatkan nilai persentase pemahaman operasional alat produksi adalah melalui Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Oleh karena itu, Anak Teknik Indonesia membahas apa itu OEE dan pentingnya untuk kegiatan produksi di industri.

Baca Juga : Strategi Supply Chain Management Untuk Efisiensi Operasional Produksi

Apa Itu Overall Equipment Effectiveness

Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metrik untuk mengukur persentase produktivitas produksi secara menyeluruh. Nilai ideal OEE adalah 85%, tetapi apabila skor OEE mencapai 100% maka perusahaan memiliki proses produksi dengan kualitas komponen baik tanpa waktu henti.

Nilai OEE menjadi indikator seberapa efektif waktu produksi yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan produksi. Sebab, jika efektivitas produksi rendah akan memberi efek domino pada aktivitas lainnya seperti pengiriman, maintenance, hingga pemesanan.

Nilai OEE ditentukan dari tiga variabel yaitu Availability, Performance, dan Quality. Ketiga metrik ini menjadi landasan untuk menilai seberapa efektif kegiatan produksi di industri manufaktur.

Availability

Availability adalah durasi ketika mesin sedang bekerja dalam satu siklus produksi. Nilai ini ditentukan melalui perbandingan waktu aktual terhadap waktu terjadwal.

Nilai Availability dipengaruhi oleh mesin downtime karena terjadi maintenance, kerusakan dadakan, atau kondisi pergantian shift.

Performance

Performance adalah indikator yang menunjukan banyaknya produksi yang dihasilkan dalam satu waktu selama jam aktual. 

Nilai Performance dipengaruhi oleh kecepatan mesin dalam berproduksi. Jika terjadi speed loss, maka akan mempengaruhi nilai performance. 

Kondisi yang mempengaruhi nilai performance adalah pergantian operator, material tersendat di sela produksi, mesin rusak, hingga pergantian material dan komponen mesin.

Quality

Quality menjadi indikator untuk menunjukan berapa produk yang lolos uji produksi jika dibandingkan dengan jumlah total produksi. Nilai Quality dipengaruhi oleh kualitas produk yang dihasilkan. Apakah produk sudah sesuai ketetapan spesifikasi. Jika ada produk belum sesuai spesifikasi pilihannya adalah pengerjaan ulang atau dibuang. 

Kondisi yang mempengaruhi nilai Quality adalah ukuran produk tidak sesuai spesifikasi yang diinginkan. 

Ketiga variabel ini menentukan besaran nilai OEE pada sistem produksi di industri. Penjelasan tentang persamaan matematika dan rumus menghitung nilai OEE dapat Anda temukan pada Cara Menghitung Nilai OEE.

Baca Juga : Six Big Losses di Industri Manufaktur

Fungsi Overall Equipment Effectiveness

Nilai OEE menunjukan kesehatan proses produksi di industri. Melalui optimasi secara berkala untuk menaikan nilai OEE. 

Jika nilai OEE naik, maka kualitas efektivitas produksi semakin membaik. Ini sejalan dengan nilai-nilai dari Pilar Total Productive Maintenance. 

Menurunkan biaya produksi secara sehat

Secara logika, memangkas anggaran adalah cara praktis untuk menurunkan biaya produksi. Hasilnya bisa langsung terlihat saat itu juga. 

Hanya saja, langkah ini cocok untuk aktivitas jangka pendek. Apabila diaplikasikan untuk jangka panjang tentunya butuh pendekatan berbeda.

OEE menekankan dengan menghilangkan sumber pemborosan dengan mengidentifikasi menggunakan diagram ikan. Cari tahu penyebab inefisiensi proses produksi, kemudian memperbaiki agar mampu menaikan margin produksi sembari menjaga biaya operasional.

Memperbaiki kualitas produk 

Nilai OEE juga dipengaruhi dari konsistensi hasil produksi yang dipengaruhi oleh operator dan spesifikasi mesin produksi. Mesin produksi tidak sesuai standar bisa mempengaruhi kualitas produk.

Produk berkualitas akan meningkatkan loyalitas pelanggan, dan mengurangi biaya untuk pengerjaan ulang.. 

Mendatangkan permintaan pesanan produk

Perusahaan yang memiliki nilai OEE yang tinggi artinya memiliki peralatan untuk menghasilkan produk berkualitas. Bentuk timbal baik dari produk berkualitas adalah memenuhi ekspektasi konsumen, dan berimbas pada pemesanan barang.

Membuat perusahaan makin kompetitif

Dampak dari produktivitas tinggi adalah jumlah produksi selalu mencapai target. Sedikit barang reject, sehingga makin banyak barang yang bisa dikirim ke konsumen. Hal ini secara tidak langsung membuat perusahaan semakin kompetitif di skala nasional maupun dunia. Ini hal bagus untuk iklim industri.

Baca Juga : 5 Metode Quality Control di Industri Manufaktur

Mengapa OEE jadi metrik di industri manufaktur

Industri manufaktur makin kompetitif ketika mampu meningkatkan efektivitas produksi agar mampu bersaing di industri. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan menyelaraskan sistem produksi demi mencapai hasil produksi diharapkan.

Menjadi standar kelayakan proses produksi

Standar nilai OEE menjadi tolak ukur untuk menentukan apa saja improvement yang dapat diambil untuk menghasilkan produk berkualitas. Bentuk peningkatan meliputi maintenance mesin kerja, kalibrasi alat ukur, pelatihan pengoperasian mesin, pemahaman K3, hingga optimasi alat kerja dengan teknologi digital.

Menentukan kapan harus melakukan maintenance

Nilai OEE dapat menjadi patokan melakukan maintenance secara berkala. Apabila nilai OEE ada di angka 60%, maintenance mesin menyeluruh adalah keharusan agar performa produksi kembali optimal.

Menentukan kapan waktunya penggantian mesin produksi

Demi menjaga efektivitas produksi, penggantian mesin produksi harus dilakukan. Tetapi pertanyaan adalah kapan waktu yang ideal untuk mengganti mesin produksi. 

Salah satu indikator yang dapat Anda pertimbangkan adalah ketika mesin telah mengalami penurunan performa karena termakan usia. Jika sudah kondisi demikian dan produksi harus terus berjalan, maka penggantian mesin menjadi pilihan.

Baca Juga : Pahami Dasar-dasar Teknik Manufaktur dan Peran Teknik Manufaktur Dalam Dunia Industri

Bagaimana OEE mendukung program TPM (Total Productive Maintenance)

OEE merupakan bagian dari Total Productive Maintenance karena merupakan salah satu metrik untuk mengukur efektivitas alat kerja. Keberhasilan TPM adalah ketika nilai OEE ada di angka 85%.

Jika nilai OEE 85% menunjukan peralatan kerja di industri tergolong sehat. Mampu menghasilkan produk berkualitas baik, tidak menghasilkan kesalahan pengukuran, dan tidak mengganggu alur kerja produksi.

Total Productive Maintenance & Overall Equipment Effectiveness (OEE) for Industrial Efficiency

Overall Equipment Effectiveness (OEE) for Industrial Efficiency

OEE begitu krusial bagi keberlangsungan industri sehingga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Apalagi jika Anda ingin bekerja di industri manufaktur maka pemahaman OEE menjadi krusial.

OEE merupakan konsep dasar yang harus dipahami untuk mendapatkan hasil produksi berkualitas. Semua industri manufaktur di dunia mengamalkan konsep OEE agar menghasilkan produk berkualitas dan tahan lama.

Agar mampu menjaga kualitas proses produksi industri manufaktur, Engineering Academy siap membantu Anda dengan Total Productive Maintenance & Overall Equipment Effectiveness (OEE) for Industrial Efficiency.

Kunjungi Engineering Academy untuk informasi dan registrasi.

Share:

0 Komentar