Pengetahuan

Bagaimana Tahapan Kerja Arsitek, Bukan Sekadar Gambar Terus Selesai

Masyarakat menilai arsitek kerjaannya cuma menggambar. Apakah benar demikian? Untuk itu kamu perlu bagaimana ututan tahapan kerja seorang arsitek

Ishak Okta Sagita13 Desember 2021

Pekerjaan arsitektur sering dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Tentunya bukan tanpa alasan itu bisa terjadi. Kurangnya publikasi merupakan salah satu penyebab terjadinya kesalapahaman.

Membuat sketsa gambar adalah salah satu tugas seorang arsitek. Memang arsitek harus bisa menggambar, namun jago gambar saja tidak cukup. Ada kompetensi lain yang harus dimiliki arsitek.

Tugas dan kemampuan seorang arsitek

pekerjaan seoran arsitek

Dapat dikatakan, tugas arsitek sangat banyak. Seorang arsitek perlu memiliki berbagai kemampuan untuk menunjang pekerjaannya, yaitu

  • Dapat menerjemahkan ide kasar menjadi sketsa gambar
  • Membuat rancangan desain
  • Mempresentasikan hasil gambar kerja kepada klien, dan insinyur terkait
  • Mampu memadukan kreatvitas dengan sains
  • Membuat rencana anggaran pembangunan
  • Menyempurnakan perencana pengerjaan konstruksi
  • Mencari rencana alternative ketika pembangunan tidak sesuai rencana

Bagaimana tahapan kerja arsitek

tahapan alur kerja arsitektur

Alur kerja arsitek ternyata memiliki berbagai langkah kerja. Aturan ini tentunya sudah disepakati oleh asosiasi arsitektur.

Berdasarkan American Institute of Architects (AIA), terdapat lima tahapan kerja arsitek dalam mengerjakan proyek. 

  • Schematic Design
  • Design Development
  • Contract Documents
  • Bidding
  • Contract Administration

Kelima tahapan ini dilakukan agar arsitek dapat bekerja sesuai prosedur. Serta memudahkan dokumentasi.

1. Schematic Design

Fase pertama adalah menerjemahkan ide menjadi gambar skematik. Gambar skematik bisa dibilang adalah gambar kasarannya saja. Minimal ngasih tahu seperti apa wujud awalnya 

Dalam gambar arsitektur, tak lupa menampilkan seluruh brief dan hasil observasi dalam gambar teknik. Wujud gambar meliputi denah lantai, proyeksi, ukuran ruangan. Di sini arsitek bisa menunjukan kreativitasnya agar hasilnya semakin bagus.

Gambar skematik belum bisa sisebut gambar final, sehingga masih ada revisian. Hasil sketsa masih bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk memperlancar komunikasi, sempatikan waktu untuk berkomunikasi dengan klien supaya bisa ketemu titik terang. 

Pengerjaan gamber skematik berkisar 4-8 minggu. Durasi pengerjaan bisa kurang, bisa lebih tergantung hasil kesepakatan.

2. Design Development

Setelah design skematik sudah di-ACC, berikutnya masuk ke tahap pengembangan desain. Semua aspek pada desain akan dikembangkan. 

Pada tahap ini, estimahi biaya sudah bisa ditentukan. Tentunya melihat dari desain yang dikerjakan, bahan material, tata letak, desain interior, komponen rumah masuk dalam perencanaan. 
Selain wajah konstruksi, tidak lupa memasukan ornamen berbau teknik. Struktur bangunan, saluran perpipaan, sirkulasi udara dan sistem kelistrikan tidak boleh dilupakan. 

Dapat dikatakan, arsitek sudah bisa menghitung berapa biaya pengerjaan awal dari tanah kosong sampai jadi. Pengerjaan ini memakan waktu sekitar 8-12 minggu.

3. Contract Documents

Gambar yang sudah jadi dapat didokumentasikan ketika ada dimensi, spesifikasi, keterangan, dan detail yang dibutuhkan. Alasannya agar orang lain lebih mudah memahami informasi gambar. 

Gambar disini sudah memuat informasi sistem kelistrikan, sambungan komponen, peralatan yang digunakan, dan hal-hal lainnya. Pengerjaan dokumenasi gambar memakan waktu lama, sebab di sini arsitek sudah menunjukan gambar final.

Pengerjaan dokumentasi desain gamber akhir dapat memakan waktu 8-12 minggu. Desain akhir yang sudah jadi nantinya akan dipresentasikan kepada klien.

4. Bidding

Sesuai namanya, arsitek harus melakukan negosiasi untuk memenangkan tender proyek. Pada bagian ini, arsitek menjual hasil kerjanya untuk mendapatkan penawaran harga terbaik. Salah satu cara adalah dengan menunjukan rancangan anggaran bangunan.

Bukan cuma nunjukin RAB, arsitek akan mempresentasikan gambarnya di depan klien. Kalau perlu, wawancara dengan klien bisa dilakukan untuk kesukesan proyek. Dengan kata lain, arsitek baru bisa kerja ketika dapat penawaran yang sesuai.

5. Construction Administration

Tahap akhir dari kerjaan arsitek sebagai perwakilan pemilik proyek. Ada masanya arsitek mengunjungi lokasi proyek secara berkala. Durasinya dapat seminggu, beberapa minggu, atau sebulan sekali. 

Selama di lokasi proyek, arsitek akan memantau hasil pekerjaan, memastikan sesuai dengan rencana, dan melaporkan progress maupun kendala proyek. 

Selain itu, arsitek berkoordinasi dengan konrtaktor apabila terjadi hambatan pengerjaan. Apabila tidak segera diselesaikan, bisa mempengaruhi biaya pengerjaan. Sebab, makin lama pengerjaan makin banyak uang yang keluar. 

Bagaimana cara menjadi arsitek

ilustrasi mahasiswa arsitektur

Untuk menjadi arsitek, kamu harus menyelesaikan studi sarjana (S1) arsitektur. Dengan kata lain, seseorang gak bisa jadi arsitek hanya bermodalkan belajar dari internet. 

Namun untuk praktik arsitek, kamu harus terdaftar sebagai anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Setelah lulus magang IAI barulah bisa praktik arstek dengan gelar Arsitek Muda.

Sekarang tahukan gimana cara kerja arsitek. Walau kelihatannya cuma gambar, realitanya lebih dari sekadar menggambar. Ada lima tahapan kerja yang dilakukan arsitek. Untuk praktik arsitektur, arsitek harus jadi anggota IAI, lembaga profesi seperti PII.
 

Share:

0 Komentar