Pengetahuan

Cara Menghitung Nilai Overall Equipment Effectiveness

Menghitung nilai OEE sangat bergantung pada tiga variabel yaitu availability, performance, dan quality.

Ishak Okta Sagita4 Agustus 2025

Menghitung OEE (Overall Equipment Effectiveness) dilakukan untuk menemukan standar pengukuran produktivitas manufaktur. Nilai dari OEE bermanfaat sebagai indikator siklus waktu produktivitas selama melakukan kegiatan produksi.

Perhitungan nilai OEE menjadi tolak ukur keberhasilan kinerja produksi di industri manufaktur. Nilai ini mempengaruhi seberapa efektif proses produksi yang dilakukan sebuah perusahaan. 

Standar nilai OEE menurut World OEE Class adalah 85%. Angka ini diambil karena perusahaan mampu mengatasi losses produksi akibat keterbatasan alat produksi, kecepatan produksi, serta kualitas barang hasil akhir.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana cara menghitung nilai OEE di perusahaan manufaktur. Anak Teknik Indonesia menyediakan ulasan bagaimana menghitung nilai OEE dan rumus yang digunakan.

Baca Juga : 5 Prinsip Lean Manufacturing Dalam Produksi di Industri Manufaktur

Cara menghitung OEE

Menghitung nilai OEE sangat bergantung pada tiga variabel yaitu Availability, Performance, dan Quality

Availability adalah waktu mesin ketika sedang beroperasi atau bekerja yang ditentukan dalam satuan waktu. Cara mengetahui nilai availability mesin produksi adalah melalui perbandingan waktu kerja aktual terhadap waktu kerja yang terjadwal.

Performance adalah variabel yang menunjukan berapa banyaknya produksi yang dihasilkan dalam satuan waktu. Nilai performance diketahui dari perbandingan jumlah produksi aktual terhadap jumlah produksi maksimum selama jam kerja aktual.

Quality adalah variabel untuk menunjukan kualitas produk yang lolos uji produksi. Nilai dari quality ditentukan melalui perbandingan jumlah produk lolos uji terhadap total produk yang diproduksi selama periode tertentu.

Rumus Menghitung Nilai OEE

Rumus Overall Equipment Effectiveness dituliskan secara matematis melalui persamaan berikut
Rumus menghitung OEE

Contoh Perhitungan Nilai OEE

Contoh menghitung nilai OEE dapat mengambil data dari jurnal Analisis Efektivitas Mesin Fette 3200 Line 1 Guna Meminimalisir Waktu Downtime Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness di PT Bayer Indonesia.

Availability

Diketahui

Sebuah mesin Fette 3200 Line 1 memiliki kondisi waktu kerja

  • Waktu kerja = 10.080 menit
  • Break = 1.260 menit
  • Planned Downtime (pembersihan + cek suhu) = 630 menit
  • Downtime (setup + failure) = 1.617 menit

Ditanyakan 
Nilai Availability?

Jawab
Rumus Availability adalah 


Dengan 

  • Loading Time = Total waktu kerja – Break – Planned Downtime.
  • Operating Time = Loading Time – Downtime (setup, adjustment, repair).

Maka

Performance

Diketahui

  • Processed Amount = 431.382 unit
  • Ideal Cycle Time = 0,008 menit/unit
  • Operating Time = 6.573 menit

Ditanyakan

Nilai Performance?

Jawab
Rumus Performance adalah

Dengan

  • Processed Amount = jumlah produk yang dihasilkan.
  • Ideal Cycle Time = waktu ideal memproduksi satu unit.

Maka

Quality

Diketahui

  • Processed Amount = 431.382 unit
  • Defect Amount = 10.017 unit

Ditanyakan

Nilai Quality?

Jawab

Rumus Quality

Dengan demikian

Nilai OEE

Tips Membaca Hasil OEE untuk Perbaikan Berkelanjutan

Membaca hasil OEE dapat dimulai dengan fokus pada tiga variabel utama yaitu Availability, Performance, Quality. Ketiga variabel ini mampu membantu Anda mengidentifikasi area yang menyebabkan efisiensi proses produksi menjadi rendah.

Baca Juga : Six Big Losses di Industri Manufaktur

Tools untuk Menghitung Nilai OEE

Nilai OEE dapat dikalkulasi melalui tools Microsoft Excel. Anda hanya perlu memasukan data variabel OEE, kemudian dikerjakan dengan formula sederhana. 

Selain Microsoft Excel, tools lainnya seperti Autobits Labs atau FlowFuse untuk menghitung nilai OEE pada sistem produksi di industri. Perbedaannya dengan Excel adalah lebih canggih karena terintegrasi dengan sensor sehingga mendapatkan hasil real time.

Bagaimana Tools Membantu Penerapan TPM Secara Efektif

Persentase nilai dari Overall Equipment Effectiveness menjadi landasan untuk memantau kinerja peralatan selama produksi berlangsung. Hasil kalkulasi dapat diterapkan untuk menjalankan Total Productive Maintenance demi efektivitas dan efisiensi produksi.

Perusahaan dapat membuat kebijakan maupun pelatihan internal yang bertujuan menaikan kompetensi tenaga ahli melalui pendekatan pemeliharaan alat kerja sesuai pillar TPM. Temukan ulasan mendalam tentang pillar TPM melalui 8 Pilar Total Productive Maintenance.

Baca Juga : Management Total Productive Maintanance Unit Alat Berat

Total Productive Maintenance & Overall Equipment Effectiveness (OEE) for Industrial Efficiency

Engineering Academy

Menghitung OEE menggunakan rumus sederhana namun tetap butuh analisis dari hasil pengamatan sesuai kasus di industri. Hal ini diperlukan agar Anda mengetahui apa saja yang perlu dimasukan dalam persamaan OEE.

Menjawab itu, Engineering Academy menyediakan online training Total Productive Maintenance & Overall Equipment Effectiveness (OEE) for Industrial Efficiency. Dalam training ini tidak hanya diajarkan cara menghitung OEE yang dimulai dari investigasi kasus industri.

Kunjungi Engineering Academy untuk memulai menaikan efisiensi proses produksi di industri.
 

Share:

0 Komentar