Pengetahuan

Komponen Rencana Anggaran Bangunan (RAB) Pada Teknik Sipil

Komponen RAB teknik sipil terbagi dalam dua macam yaitu direct cost dan indirect cost. Perbedaannya terletak pada kemudahan penelusuran. Seperti apa maksudnya?

Rencana Anggaran Biaya (RAB) memegang peran krusial dalam pengerjaan proyek konstruksi. Tanpa RAB, kontraktor dan pemilik proyek tidak berjalan karena kurangnya informasi jadwal dan pembiayaan.

Jika Anda bekerja di ranah konstruksi, maka semua kegiatan harus diawali dengan RAB. Project Manager membuat agenda kerja berdasarkan RAB. Pemilik proyek yang mencari pendanaan ke bank, akan ditanyakan tentang RAB. Procurement mencari bahan material juga memakai dokumen rencana anggaran biaya. 

Dari situ saja, sudah diketahui kalau RAB adalah segalanya. Oleh sebab itu, dalam pembuatannya harus secara detail supaya dapat mengerjakan proyek dengan baik.

Salah satu bagian yang diperhatikan adalah tahu apa saja komponen RAB pada teknik sipil.

Komponen RAB teknik sipil

RAB teknik sipil

Menyusun RAB melibatkan komponen penting agar sesuai ketentuan. Komponen RAB ini selalu ada dimanapun. Terlepas dari besar skala proyek yang kamu kerjakan, selalu ada komponen ini.

Komponen RAB teknik sipil terbagi dalam dua macam yaitu direct cost dan indirect cost. Perbedaan direct cost dan indirect cost terletak pada kemudahan penelusuran.

Direct cost

Direct cost atau biaya langsung adalah pengeluaran yang berkaitan langsung dengan jalannya proyek. Biaya langsung meliputi biaya tenaga kerja, alat kerja, dan material. 

Karakteristik direct cost adalah terpusat pada satu aspek produk atau layanan. Dalam pengertian sederhana, direct cost mempengaruhi jalannya proyek.

  • Material : Direct cost menghitung jumlah material yang dibutuhkan. Menghitung berapa jumlah beton, baja untuk mengerjakan satu proyek. Berapa dimensi material beserta spesifikasinya. Harga material ditentukan dari kondisi pasar, jenis material, dan spesifikasi. Material yang ada di pasaran memiliki harga lebih murah jika dibandingkan dengan material custom
  • Tenaga kerja : Dalam arti sederhana, berapa anggaran untuk membayar gaji orang. Besarnya sangat tergantung dari jumlah pekerja, spesialisasi, dan siapa yang terlibat pengerjaan di lokasi. 
  • Peralatan : Mengerjakan proyek konstruksi mengandalkan alat untuk menyelesaikan pekerjaan. Anggaran ini dipakai untuk menyewa buldoser, truk molen, truk muatan material, hingga excavator.
  • Subkontraktor : Subkontraktor termasuk pengeluaran langsung karena berkaitan dengan hajat pekerja proyek. Mudahnya adalah pekerja proyek butuh tempat untuk istirahat, mandi, dan buang air. Tidak hanya untuk istirahat, lokasi proyek yang jauh dari pemukiman jadi masalah karena tidak ada listrik. Oleh karena itu, perancangan RAB memasukan genset untuk kebutuhan operasional selama berada di lokasi. Jadi, kalau ada cerita kalau kerja di proyek tersedia tempat tinggal. Subkontraktor adalah jawabannya.

Indirect cost

Indirect cost atau biaya tidak langsung adalah pengeluaran yang menunjang jalannya proyek. Tidak mempengaruhi jalannya produksi namun membantu kelangsungan operasional.

Variabel biaya tidak langsung meliputi biaya administrasi, sewa kantor, perijinan, K3, dan asuransi seperti BPJS ketenagakerjaan.

  • Biaya overhead : Biaya yang meliputi sewa kantor, listrik, gaji karyawan WFO yang mendukung jalannya proyek
  • Biaya administrasi : Biaya ini meliputi gaji project manager, staff, project engineer, dan biaya pihak ketiga seperti konsultan
  • Biaya perizinan : Biaya ini meliputi perizinan dan inspeksi untuk kelangsungan jalannya proyek. 
  • Biaya asuransi : Biaya ini meliputi kompensasi pekerja seperti BPJS ketenagakerjaan.
  • Biaya keselamatan : Biaya ini meliputi peralatan keselamatan dan kesehatan kerja, pelatihan K3, dan alat proteksi diri.

Klasifikasi RAB pada teknik sipil

RAB teknik sipil

Berdasarkan American Association of Cost Engineering, klasifikasi RAB teknik sipil terbagi dari lima kelas. Ketentuan lima kelas RAB berdasarkan metodologi, estimasi, dan intensi penggunaannya. 

Kelas 5

Klasifikasi RAB teknik sipil tingkat 5 adalah ROM. Bertujuan untuk menyaring perencanaan pengeluaran.

Memperkirakan berapa besar biaya, waktu dan upaya yang dikeluarkan. Perencanaan ini nantinya menjadi proyeksi awal.

Estimasi ROM atau kelas 5 memakai informasi seputar 0 sampai 2% dari pengerjaan proyek. Informasinya masih berkutat dengan langkah kerja, deskripsi dasar, kapasitas kerja, lokasi, dan gambar skematik.

Klasifikasi RAB teknik sipil kelas 5 memiliki akurasi -50% sampai +100%. Estimasi kelas 5 menggunakan metode estimasi biaya stokastik. 

Contoh dari klasifikasi RAB kelas 5 adalah kurva biaya kapasitas, faktor Lang, indeks biaya, dan aturan enam per sepuluh.

Kelas 4

Klasifikasi RAB teknik sipil tingkat 4 adalah studi kelayakan. RAB studi kelayakan digunakan oleh manajer konstruksi dan jajaran untuk merencanakan strategi bisnis.

Pada klasifikasi ini membutuhkan pendekatan lebih detail karena menentukan kelayakan proyek. Selain itu, ada evaluasi skema proyek alternatif berdasarkan nilai ekonominya.

Studi kelayakan proyek konstruksi meliputi process flow diagram, kegiatan konstruksi, daftar peralatan. Pada kelas 4, perkiraan  akurasi ada di angka -30% sampai +50%. 

Metode yang digunakan pada estimasi kelas 4 adalah membuat RAB dengan lebih spesifik dari kelas 5.

Kelas 3

Klasifikasi RAB tingkat 3 adalah project planning. Pada tahap ini, RAB diajukan ke perusahaan dengan menyertakan basic engineering design (BED).

Klasifikasi RAB teknik sipil kelas 3 memiliki tingkat akurasi -20% sampai +30% dengan rincian sebagai berikut.

  • Rencana kerja
  • Gambar assembly
  • Gambar P&ID
  • Daftar alat kerja
  • Diagram utilitas
  • Spesifikasi proyek

Kelas 2

Klasifikasi RAB tingkat 2 adalah pengajuan tender. Rencana anggaran biaya menjadi alat untuk mengajukan penawaran kepada pemilik proyek meliputi spesifikasi, material, biaya, dan langkah kerja untuk menyelesaikan proyek.

Tingkat akurasi RAB kelas 2 telah masuk ke ranah detail proyek. Gambar kerja, unit proses, utilitas, daftar peralatan dan material untuk menawarkan ke vendor.

Karena bersentuhan dengan tender proyek, maka mulailah membuat rencana pelaksanaan proyek. Pembentukan pelaksanaan proyek melalui work breakdown structure (WBS) yang meliputi timeline proyek, jadwal pengadaan barang dan pengiriman barang, dan durasi kerja.

Salah satu tools untuk mengelola WBS adalah Microsoft Project. Aplikasi project management untuk mengatur dan menyelesaikan proyek konstruksi.

Kunjungi Project Management & Schedulling with Microsoft Project untuk menjadi pengendali proyek konstruksi.

Akurasi RAB kelas 2 mencapai -15% hingga +20%. Metode ini melibatkan biaya satuan secara rinci. Fokusnya mengarah ke indirect cost seperti biaya administrasi, overheat, profit proyek, dan biaya tak terduga. 

Kelas 1

Klasifikasi RAB tingkat satu bertujuan untuk mengendalikan perubahan dadakan selama proyek berlangsung. RAB digunakan sebagai dasar mengevaluasi klaim kontraktor.

Ciri-cirinya adalah menetapkan nilai kontrak terlebih dahulu sebelum mendefinisikan proyek lengkap. Dengan akurasi RAB -3% sampai +15%, mengakomodir perubahan proyek yang akan terjadi.

Menyusun RAB lebih mudah dengan Exclusive RAB Teknik Sipil

Menyusun RAB memakan waktu dan tenaga. Apalagi kalau harus bikin dari nol tanpa panduan jelas dan spesifik. Dari sinilah kamu mulai nyari template RAB teknik sipil.

Mencari Template RAB teknik sipil memakai asas kecocokan. Ada RAB yang mudah digunakan tetapi juga membingungkan karena tidak menyertakan variabel detail.

RAB Teknik Sipil Exclusive Datang dengan panduan penyusunan anggaran tanpa ribet. Template RAB teknik Sipil tersedia di situs Anak Teknik Indonesia

rab template excel

Waktunya Menyusun RAB Teknik Sipil Sat Set Tanpa Mikir Panjang
 

Share:

0 Komentar