Membuat RAB merupakan hal yang wajib dilakukan sebelum memulai menjalankan proyek. Jika tidak ada RAB maka kontraktor tidak bisa mengajukan pengadaan barang karena tidak estimasi besaran biaya yang harus dikeluarkan.
Bayangkan apa yang terjadi kalau sampai gak ada biaya untuk pengadaan barang. Bisa jadi, proyek konstruksi berhenti sampai gambar teknik saja.
Hal ini sebenarnya dapat terselesaikan apabila Anda membuat RAB dengan template. Saat ini tersedia berbagai macam template RAB secara gratis maupun berbayar.
Dengan adanya template RAB, Anda tidak perlu risau soal bagaimana menyusun dan membuat alokasi biaya untuk proyek konstruksi. Cukup memasukan nominal pada kolom biaya sesuai Analisis Harga Satuan Pekerjaan.
Kemudahan pembuatan RAB dengan template juga melahirkan permasalahan baru yaitu bagaimana cara membuat RAB proyek konstruksi yang efektif. Terlebih bagi Anda, project manager yang mengemban tugas menyusun estimasi biaya dalam kondisi keterbatasan kekuatan finansial.
Dalam ulasan ini, Anak Teknik Indonesia akan menjabarkan bagaimana cara membuat RAB yang efisien untuk proyek konstruksi Anda.
Cara Membuat RAB Proyek Konstruksi Lebih Efisien
Prinsip dari membuat RAB yang efisien adalah bagaimana memaksimalkan keuangan agar mendapatkan hasil yang optimal. Efisien biaya membuat alokasi biaya makin terarah dengan baik.
Tetapi, berbeda ceritanya kalau melakukan efisiensi biaya dengan mengorbankan hal-hal lainnya. Karena ini akan membuat kualitas pengerjaan proyek konstruksi menurun.
Kemudian, seperti apa rincian dari RAB yang efisien? Berikut adalah penjelasannya.
1. Pelajari kapasitas dan lingkup proyek konstruksi
Hal pertama yang mempengaruhi pembuatan RAB yang efisien adalah mengetahui kapasitas lingkup proyek. Apa saja tugas yang harus dilakukan, jumlah sumber daya yang tersedia, lokasi proyek, dan durasi pengerjaan yang diperlukan.
Melalui pengamatan lokasi dan kapasitas pengerjaan proyek membantu Anda memaksimalkan besar anggaran yang ada, dan meminimalisir pemborosan anggaran. Pastikan Anda melakukan pengamatan lokasi proyek secara menyeluruh sebelum menyusun RAB final.
2. Kalkulasikan estimasi biaya secara akurat
Membuat estimasi biaya secara akurat dapat dilakukan dengan memakai metode estimasi parametrik, harga satuan, analisis unsur, quantity, sampai indeks.
Metode parametrik adalah metode estimasi biaya melalui pendekatan matematika untuk mencari hubungan antara jam kerja dengan karakteristik pengerjaan proyek.
Metode indeks dilakukan dengan memakai daftar indeks dan informasi harga proyek sebelumnya. Dengan kata lain, memakai RAB dari masa lalu sebagai dasar pembuatan.
Metode analisis unsur menguraikan biaya berdasarkan material, kemudian memilih besar estimasi biaya paling efektif.
Metode faktor dihitung berdasarkan asumsi korelasi maupun faktor pada peralatan dan komponen-komponen terkait.
Metode quantity take-off melakukan estimasi biaya dengan mengukur jumlah komponen terhadap beban jam kerja yang diberikan.
Metode harga satuan adalah cara menghitung RAB dengan berdasarkan satuan setiap jenis komponen.
Baca Juga : Komponen RAB pada Teknik Sipil
3. Kembangkan Work Breakdown Structure secara detail
Work Breakdown Structure (WBS) membantu mengelola proyek melalui klasifikasi alokasi biaya dan manajemen sumber daya secara spesifik. Tidak hanya mengelola, namun dapat memantau penggunaan anggaran secara efektif.
4. Menerapkan manajemen risiko
Membuat RAB yang efisien dimulai dari menerapkan manajemen risiko. Mencari dan mengidentifikasi potensi risiko sejak dini kemudian mengatasi hal tersebut agar tidak mengganggu jadwal pengerjaan.
Manajemen risiko dapat dilakukan dengan melakukan analisis untuk membuat skala prioritas yang mendukung pengambilan keputusan. Kemudian meninjau secara berkala sebagai rencana memitigasi risiko yang muncul.
5. Memantau RAB dengan software project management
Software project management dapat menyederhanakan estimasi biaya dan melacak kemana pengeluaran. Berbagai software yang bisa dipakai seperti Primavera P6 sampai Microsoft Project untuk memantau anggaran.
Software ini tidak hanya menjadi alat mengecek pengeluaran, namun menjadi alat komunikasi selama proyek berjalan. Dari sinilah kemudian pekerjaan semakin efisien.
Baca Juga : Software RAB Terbaik untuk Project Manager
6. Mengoptimalkan alokasi sumber daya
Alokasi sumber daya yang efisien menjadi kunci menghemat RAB. Project manager memastikan RAB dapat teralokasikan secara merata agar terhindar dari pemborosan.
Kemudian, melakukan audit RAB secara rutin untuk melihat alokasi biaya dan nantinya membuat penyesuaian berdasarkan keutuhan. Pengalokasian biaya yang optimal dapat mengseimbangkan antara beban kerja dengan kebutuhan selama proyek berjalan.
7. Memantau biaya aktual dengan biaya estimasi
Memantau pengeluaran secara berkala berdasarkan KPI membantu Anda membuat RAB secara efisien. Analisis varians berguna untuk membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan untuk menerapkan tindakan korektif.
8. Membangun komunikasi dengan berbagai pihak
Keberhasilan proyek bergantung bagaimana membangun komunikasi dan kolaborasi antar departemen. Proyek konstruksi memang dijalankan oleh kontraktor, namun juga ada departemen yang mengatur pembiayaan, perizinan, pengadaan barang, hingga mengurus administrasi.
Membangun komunikasi ini juga mendorong transparansi melalui pembaharuan RAB serta progress pekerjaan. Hal ini memungkinkan adanya perubahan strategi berbasis data tanpa harus terburu-buru.
9. Selalu mengikuti kondisi pasar
Besarnya RAB tentu dipengaruhi harga material, upah pekerja, dan kondisi keuangan negara. Melalui tren ini, RAB dapat dibuat secara realistis dan sesuai kondisi saat ini.
Bentuk konkritnya adala menghadiri pameran material, mencari informasi dari kolega, atau sesederhana bertanya langsung ke pasar.
10. Membangun budaya kesadaran biaya
Hal terakhir yang terlihat sederhana namun sebenarnya sangat membantu yaitu membangun kesadaran biaya (Cost Awareness). Tidak hanya jago masalah menyusun RAB, namun mengenali dampak terkait besarnya biaya yang harus dikeluarkan.
Cost awareness dalam aspek perusahaan adalah bagaimana memahami besarnya biaya yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Melalui budaya ini, efisiensi RAB dapat terwujud.
Membuat RAB adalah skill wajib
RAB adalah kompetensi dasar lulusan teknik sipil untuk bekerja di ranah konstruksi. Dalam konteks ini tidak selalu harus membuat RAB, namun seminimal mungkin adalah membaca dan menentukan alokasi RAB secara tepat sesuai kebutuhan.
Dalam mata kuliah Estimasi Biaya telah dijelaskan bagaimana membuat RAB secara rinci melalui berbagai metode pembiayaan. Tetapi saat ini, membuat estimasi biaya sudah terbantu dengan berbagai template untuk meringankan klasifikasi biaya.
Jadi, Anda bisa langsung fokus ke perancangan dan klasifikasi biaya dengan cepat. Template RAB meringankan pekerjaan Anda ketika harus menyusun anggaran.
Apabila Anda sedang mencari template RAB Teknik Sipil, Anak Teknik Indonesia menyediakan Template RAB Excel untuk pembiayaan proyek konstruksi serta pembuatan SOP.
0 Komentar
Artikel Terkait
