Fun Fact

Mengapa PhD Menjadi Gelar Tertinggi Bidang Akademik?

Pernah gak sih bertanya, kenapa ya gelar tertinggi di bidang akademik itu PhD? Kenapa enggak grandmaster aja gitu?

Siapa di sini yang cita-citanya mau jadi dosen? Mengabdikan dirinya untuk mendidik generasi selanjutnya, serta memajukan bidang ilmu yang ditekuni. Atau malah ada yang bercita-cita ingin mendapat gelar tertinggi untuk seorang akademisi, Professor? 

Sah-sah aja kok kawan. Sebagai anak teknik gak pernah ada namanya aturan bahwa kita harus selalu terjun ke dunia industri atau manufaktur. Kita bisa berkarya di manapun yang kita mau sesuai dengan panggilan yang kita punyai. Toh ilmu teknik itu luas banget sebenarnya. 

Untuk yang bercita-cita ingin menjadi akademisi, pastinya tahu dong kalau gelar akademik tertinggi adalah Ph.D. Namun, pernahkah teman-teman bertanya, kenapa PH.D adalag gelar tertinggi? Kenapa gak Grandmaster aja gitu, kaya di catur. Kan gelar sebelumnya itu, Magister atau Master. 

Nah, jawabannya bisa kita lihat dari ilmu sejarah nih kawan.

Jadi, kalau kita runut nih, ilmu pengetahuan barat seperti yang kita kenal berasal dari Yunani Kuno. Nah, di daerah yang bernama Athena, di sanalah berkumpul para filsuf-filsuf Yunani. Mereka berbincang-bincang soal banyak hal di waktu senggang mereka. Diskusi-diskusi dialektik pun terjadi. 

Nah, fakta uniknya nih, kegiatan berbincang-bincang ini kalau diartikan ke bahasa Yunani Kuno nih, disebut Schola. Secara etimologi, School (sekolah) berarti sebagai kegiatan diskusi atau berbincang di waktu senggang. Menariknya kegiatan transfer ilmu Schola tidak terjadi secara vertikal (dari orang tua ke anak dan dari anak ke cucu), melainkan juga horizontal.

Orang yang berpikir mengenai bagaimana bentuk bumi dll, bisa saja membagikan pengetahuannya kepada orang yang berpikir bagaimana sebuah negara diatur. Lalu, orang yang berpikir bagaimana klasifikasi mahluk hidup, bisa bertemu dengan orang memikirkan apa saja susunan makluk hidup. 

filsuf

Transfer ilmu inilah yang membuat Sains lahir dan berkembang dengan begitu pesatnya. Bisa terlihat memang setelah munculnya peradaban Yunani, perkembangan ilmu pengetahuan berkembang secara cepat. Dari yang dahulu, manusia hanya memusatkan diri pada ilmu-ilmu praktikal, sekarang mereka telah berkembang kepada ilmu-ilmu abstrak seperti matematika. Makanya jangan heran, kalau banyak nama-nama besar di dunia matematika yang berasal dari Yunani dan Romawi Kuno.

Kembali ke pertanyaan di awal, kenapa kok gelar tertinggi itu harus Ph.D atau Doctor of Philosophy? Jawabannya ya karena, ilmu pengetahuan itu datang dari pertanyaan-pertanyaan filosofis di masa lalu.

Pertanyaan bagaimana tentang mahluk hidup memunculkan ilmu kedokteran. Pertanyaan bagaimana caranya sebuah bangunan berjalan kokoh memunculkan ilmu-ilmu pertukangan. Pertanyaan tentang bagaimana mengelola kekayaan memunculkan ekonomi. 

Oleh sebab itu pula, di bahasa Inggris, akademisi seringkali disebut sebagai Scholar. Hal ini bukan tanpa alasan, menurut asal katanya, Scholar berarti orang yang terlibat dalam kegiatan Schola. Orang yang ikut berdiskusi mengenai pertanyaan-pertanyaan filosofis menghasilkan ilmu-ilmu yang kita kenal sekarang. 

wisudawan mahasiswa

Simak juga : Filosofi Hidup dari Komponen Elektronika

Meskipun, sekarang kita tidak menggunakan filsafat sebagai alat untuk mencapai kebenaran, tetap saja penghargaan tertinggi hjatuh kepada ibu dari segala ilmu. Oleh sebab itu, jangan sampai kita sebagai anak teknik hanya berfokus pada ilmu tekniknya saja. Tetapi juga harus bisa berfokus kepada pertanyaan-pertanyaan fundamental. Siapa tahu menghasilkan sebuah penemuan baru yang berguna bagi dunia.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait