Pengetahuan

Sejarah Pengukuran Tonase pada Kapal dan Hubungannya dengan Tong Anggur

Tonase telah digunakan selama berabad-abad untuk menunjukkan besar relatif dari sebuah kapal. Istilah ini udah ada sejak zaman kapal layar kayu. Lalu, apa sih hubungan antara tonase kapal dengan tong anggur?

Tonase (bahasa Inggrisnya tonnage) adalah suatu besaran yang dihitung untuk menyatakan volume ruang dalam kapal. Jadi tonase merujuk pada volume, bukan berat. Tonase pada kapal umumnya terbagi menjadi dua, yaitu Gross Tonnage (seluruh volume ruangan yang tertutup di bawah dan di atas geladak) dan Nett Tonnage (volume bersih seluruh ruang dalam kapal untuk muatan).

Istilah 'tonase' berasal dari abad ke-13 untuk mengenakan retribusi terhadap biaya perlindungan kapal, dimana kapal harus melakukan perjalanan dalam konvoi karena perang dan pembajakan yang tak henti-hentinya. Saat itu, anggur adalah kargo utama, dan kapal dipungut berdasarkan 'tuns' (tong anggur) yang bisa dibawa.

Kriteria ini menjadi dasar untuk mengenakan tarif pengangkutan dan iuran pada kapal, dan disebut 'tunnage' yang menjadi 'tonase'. Istilah ini sebagai indikator besarnya kapal tetap bertahan selama berabad-abad, meskipun evolusi metode pengukuran yang berbeda.

Amphora, toples tanah liat untuk membawa anggur

Pada zaman dahulu, anggur dibawa dalam toples tanah liat yang disebut amphora. 'Tunnage' kapal didasarkan pada jumlah maksimum 'amphores' (atau tun) yang dapat dibawa.

Masalahnya, amphora ini cukup berat sehingga dapat menambah berat kargo (anggur) untuk diangkut sekitar 65%. Selain itu, ada ruang yang tidak terpakai karena bentuk amphora yang cukup aneh. Namun, semua berubah sejak penggunaan tong kayu yang bisa mengurangi berat wadah dari 65% menjadi sekitar 8%.

Walhasil, kapal yang sama bisa membawa lebih banyak tong kayu dan 'tunnage'nya lebih tinggi. Sebuah tong anggur berukuran sekitar 40 cubic feet dan “menduduki” sekitar 60 cubic feet karena bentuknya. Namun, hanya ukuran 40 cubic feet yang dikenakan oleh pemilik kapal untuk pembayaran satu 'tun' (menjadi ukuran freight tonnage) agar pendapatan mereka bisa lebih banyak. Ukuran ini lalu diadopsi sebagai rasio volume berat untuk semua kargo selain anggur.

Sistem Moorsom (1854)

Pada tahun 1849, Pemerintah Inggris menunjuk sebuah komisi pada tahun 1849 dengan George Moorsom sebagai Sekretaris, dengan tujuan untuk mengamankan keseragaman yang lebih besar dalam pengukuran dan pendaftaran kapal. Hal ini karena adanya komplain atas regulasi tonase Inggris tahun 1836. Komisi ini menghasilkan Sistem Moorsom yang disahkan Parlemen Inggris pada tahun 1854. Sistem ini memuat cara untuk menghitung GRT (membagi total volume internal kapal dengan 100), yang kemudian dikembangkan menjadi NRT (menghubungkan tonase dengan kapasitas kargo yang menghasilkan pendapatan). 

Selama paruh kedua abad ke-19, Sistem Moorsom menjadi dasar pengukuran tonase di seluruh dunia, meskipun aturannya bervariasi dari satu yurisdiksi ke yurisdiksi lain. Hal ini karena sebagai kekuatan kolonial, undang-undang maritim Inggris punya pengaruh yang mendalam terhadap perkembangan perundang-undangan maritim di seluruh dunia. Di Inggris, GRT digunakan dalam urusan pendaftaran kapal, statistik komparatif dalam pelayaran dan pembuatan kapal, dan sebagai dasar subsidi, sedangkan NRT digunakan untuk perhitungan iuran pelabuhan dan biaya, iuran ringan, dan tarif sewa waktu.

Selain Sistem Moorsom, beberapa daerah juga memiliki sistem pengukuran tonasenya sendiri, seperti peraturan ‘Danube’ tahun 1871-1876 serta adanya peraturan tersendiri untuk Terusan Suez (1873) dan Panama (1913). Kenapa perbedaan ini ada? Alasan utamanya untuk memperbaiki ketentuan kontroversial di Sistem Moorsom terkait shelter-deck space (di Sistem Moorsom, ruang tertentu dengan 'bukaan tonase' dianggap terbuka dan dibebaskan dari pengukuran, meski sebenarnya dapat digunakan untuk kargo juga).

ITC-69

Pada awal abad ke-20, dibutuhkan suatu sistem internasional tunggal untuk perhitungan tonase kapal. Hal ini menjadi salah satu prioritas ketika IMCO (sekarang IMO) pertama kali bertemu pada tahun 1959. Standar internasional saat ini untuk pengukuran tonase adalah ‘International Convention on Tonnage measurement of Ships, 1969’ (ITC-69) yang diadopsi tanggal 23 Juni 1969.

Standar ini mulai berlaku pada tanggal 18 Juli 1982 dan telah diterapkan secara progresif untuk mencakup semua kapal dagang dalam 12 tahun mendatang. ITC-69 ditujukan untuk membentuk sistem yang dapat diterima secara internasional untuk mengukur ukuran kapal.

Standar ini dirancang sedemikian rupa sehingga Gross Tonnage dan Net Tonnage, yang dihitung melalui metode yang relatif lebih mudah, tidak berbeda jauh dari yang dihitung dengan metode sebelumnya.

Share:

0 Komentar